Bab 4

36.5K 3K 42
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu. Hari dimana Liora bisa bersantai sejenak setelah lima hari sebelumnya sudah kuliah dan kerja. Karena bingung harus melakukan apa, Liora menyalakan film di laptop. Meski layar laptopnya menayangkan sebuah film, tapi fokusnya matanya tidak tertuju ke sana. Ia malah sibuk dengan ponselnya, scroll TikTok melihat berbagai macam video lucu.

Mungkin karena terlalu lelah, Liora tiba-tiba ketiduran dengan kondisi memegang ponsel yang masih menyala. Tidak hanya ponsel yang masih menyala, tapi laptopnya juga bernasib sama. Tidurnya sama sekali tidak terganggu meskipun ada suara dari ponsel dan laptop secara bersamaan.

Entah berapa lama Liora tertidur, sampai akhirnya ia tersentak bangun karena suara ketukan pintu kamarnya yang cukup keras. Dengan wajah masih mengantuk, ia membuka pintu kamarnya.

"Mbak, ada orang yang nyari."

Liora menguap lebar. Ia menatap Sari, perempuan yang bertugas bersih-bersih di kosnya. "Siapa?" tanyanya.

"Temannya Mbak Lio yang biasanya datang."

Liora mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya berjalan menuruni satu persatu anak tangga dengan hati-hati karena matanya masih setengah tertutup. Begitu sudah sampai di gerbang, ia melihat Tiyas duduk di bangku panjang dengan wajah cemberut.

"Kamu kemana aja sih?" tanya Tiyas begitu Liora sudah muncul. "Aku chat nggak dibalas, aku telfon nggak diangkat. Aku nggak bisa masuk kosmu kalo nggak ada kamu," lanjutnya mengomel.

Liora mengucek matanya. "Aku ketiduran."

Tiyas menghela napas keras.

"Yaudah, ayo masuk. Jangan ngomel-ngomel di sini." Akhirnya Liora menggiring Tiyas untuk masuk ke kosnya.

Begitu Tiyas sudah berada di kamar Liora, ia langsung duduk di bean bag bewarna pink yang ada di dekat kasur.

"Kenapa ke sini nggak ngabarin aku dulu?" Liora menyerahkan satu botol minuman untuk Tiyas. Kemudian ia mematikan laptop dan mengisi daya ponselnya. Baru setelah itu ia duduk bersila di ujung kasur, berhadapan dengan Tiyas. "Harusnya dari tadi malam kamu ngasih tau kalo mau ke sini."

"Sebenarnya hari ini aku mau keluar sama pacarku." Tiyas memulai sesi curhatnya.

"Terus? Kenapa kok ke sini?" tanya Liora heran.

"Dia tiba-tiba ditelfon sama temannya buat diajak nongkrong. Aku kesal banget sama dia. Padahal dia udah janji hari ini mau ngajak aku jalan. Akhirnya aku ngambek dan minta diantarin ke kosmu aja." Tiyas menumpahkan kekesalannya.

"Kenapa kamu nggak ngelarang pacarmu buat nongkrong sama teman-temannya?"

"Percuma juga dilarang. Dia pasti lebih milih main sama teman-temannya."

"Harusnya kamu ikut aja waktu dia ketemu sama teman-temannya. Kenalan juga sama mereka."

Tiyas diam.

"Nggak dibolehin ikut sama pacarmu?"

"Sebenarnya dia ngajak buat ketemu sama teman-temannya, tapi aku udah keburu kesal duluan waktu dia batalin jalan sama aku."

Liora manggut-manggut. "Udah, nggak usah kesal-kesal lagi."

Tiyas membuka botol minum yang tadi diberikan Liora, lalu meminumnya sedikit. "Aku ganggu kamu tidur, ya?" tanyanya dengan wajah bersalah.

Liora meringis. "Sebenarnya tadi aku lagi nonton film sama scroll TikTok. Tiba-tiba mataku berat dan langsung ketiduran."

Tiyas menatap Liora dengan tatapan kasihan. "Kayaknya kamu capek banget kerja sambil kuliah."

Swipe Right [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang