Bab 26

21K 2K 59
                                    

Alexa tidak langsung membuka suara begitu ditanya. Dia diam sesaat, lebih milih sibuk mengaduk-aduk minuman di hadapannya. Ia mencoba mengulur waktu selama mungkin, agar Andaru tidak cepat-cepat pergi dari hadapannya.

"Alexa," panggil Andaru, ketika pertanyaannya tak kunjung dijawab.

"Hmmm ... kamu nggak berniat pesan makan atau minum dulu?" tanya Alexa melihat ke arah meja yang hanya ada minuman dan makanan pesanannya saja.

Andaru menggeleng. "Kebetulan tadi aku udah makan sama Liora," tolaknya halus.

Alexa berdeham, melancarkan tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering. "Kamu sama Liora udah pacaran berapa lama?"

"Kenapa kamu mau tau?" Bukannya menjawab, Andaru malah balas bertanya.

Alexa diam, tidak menjawab pertanyaan Andaru. "Aku kira setelah hubungan kita selesai, kamu nggak akan segampang ini nemuin perempuan baru."

"Nggak bisa dibilang sebentar," sahut Andaru mengoreksi. "Setelah hubungan kita selesai, aku milih menyibukkan diri dengan pekerjaan. Aku nggak pernah kepikiran buat memulai hubungan baru," lanjutnya.

"Karena kamu belum bisa ngelupain aku?"

Andaru geleng-geleng kepala mendengar nada percaya diri dalam suara Alexa. "Bukan itu alasannya."

Alexa menutupi raut wajah kecewanya. "Terus, kenapa bisa tiba-tiba dekat sama Liora yang notabene usianya jauh beda sama kamu?"

"Nggak ada yang salah sama Liora. Walaupun perbedaan usia kami agak jauh, tapi aku nyaman sama dia."

"Dia terlalu muda buat kamu yang harusnya udah masuk usia menikah."

"Nggak ada standar usia untuk menikah. Setiap orang bisa menikah diusia berapa aja."

"Kalo kamu berubah pikiran dan butuh nikah dalam waktu dekat, aku bersedia buat kamu nikahi."

"Kamu bisa cari laki-laki lain yang mau nikah sama kamu," sahut Andaru. "Karena bukan aku orangnya," lanjutnya. 

"Hubunganmu sama Liora baru sebentar. Dibanding sama hubungan kita dulu, jelas jauh beda. Aku udah kenal kamu lebih lama. Kita udah banyak ngelewatin suka duka sama-sama."

Andaru menghela napas panjang. "Aku tau, tapi bukan berarti hal itu bisa jadi patokan aku mau balikan lagi sama kamu."

"Apa kelebihan Liora yang nggak aku punya?"

Andaru mengulum senyum. "Jangan tanya kayak gitu. Kalo aku jabarin, nanti kamu bisa langsung ngerasa insecure."

Alexa mengepalkan tangannya kuat. "Aku akan pertimbangin untuk stay di Indonesia lebih lama kalo kamu mau nikah sama aku."

Andaru menggeleng. "Nggak perlu. Aku nggak akan nahan kamu untuk stay lebih lama di sini. Kalo emang kamu mau balik, silakan aja."

Alexa menatap Andaru dengan tatapan sendu. "Nggak ada sedikit rasa yang tersisa buat aku?"

Andaru lagi-lagi menggeleng. "Aku berdoa semoga di masa depan kamu bisa bertemu dengan laki-laki yang baik."

Alexa menunduk. "For me, you still the best," gumamnya lirih.

Andaru berdiri. Kemudian ia berjalan menuju meja yang ditempati Liora tanpa menoleh lagi ke Alexa.

"Udah selesai?" tanya Liora begitu Andaru duduk di sebelahnya.

Andaru mengangguk. Kemudian ia merangkul lengan Liora. "Makasih, sayang."

"Makasih?"

"Karena udah mau nemenin aku ketemu sama Alexa buat jelasin semua ke dia. Aku nggak mau ada salah paham lagi diantara kita."

Swipe Right [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang