Bab 19

24.3K 2.2K 74
                                    

Hawa dingin dari AC kamarnya membuat Liora merapatkan selimutnya. Entah kenapa ia merasa haus dan terbangun dari tidurnya. Ketika membuka mata, ia dikejutkan oleh Tiyas yang ternyata belum tidur. Ia akhirnya menyalakan lampu tidurnya.

"Sorry, aku bikin kamu bangun ya?"

Liora menggeleng. Tangannya berusaha mengambil botol minum yang ada di lantai. "Kok belum tidur?" tanyanya sambil menyipitkan matanya.

"Aku masih agaj kekenyangan, jadi nggak bisa tidur."

"Oooo...." Liora meminum beberapa teguk air, sebelum meletakkan botol minumnya ke lantai.

"Kamu tidur duluan aja. Aku masih belum ngantuk."

Liora mengambil ponsel di atas nakas yang sedang di-charge. "Udah jam segini. Emang nggak ngantuk?"

Tiyas menggeleng. "Habis scroll tiktok, terus tiba-tiba aku kepikiran buat download dating apps lagi."

Liora tiba-tiba menggaruk lehernya yang gatal. "Random banget sih jam segini download dating apps."

"Anggap aja obat patah hati."

Liora berdecak sambil geleng-geleng kepala. Antara heran dan takjub dengan kelakuan Tiyas.

"Besok pagi aku kasih tau ke kamu, berapa banyak cowok yang udah match sama aku," sahut Tiyas nyengir.

Liora menguap lebar. "Lanjutin deh swipe right-nya. Aku mau lanjut tidur lagi."

Tiyas menepuk-nepuk lengan temannya. "Udah, kamu tidur lagi aja. Jangan peduliin aku."

Mendengar kata-kata itu, Liora kembali tidur. Tidak lupa ia mematikan lampu tidur setelah mendapat persetujuan dari Tiyas.

Pagi harinya Liora bangun lebih dulu dibandingkan Tiyas. Ketika temannya masih tidur, ia segera beranjak ke kamar mandi. Tiyas baru bangun saat ia sedang mengeringkan rambut.

Tiyas menguap lebar dan bangun dari posisi tidurnya. "Jam berapa ini?"

"Setengah lima."

"Ya ampun, temanku rajin banget jam segini udah bangun," ucap Tiyas dengam suara serak, khas bangun tidur. Jarinya menyentuh ujung matanya, membersihkan belek yang terasa lengket.

"Kalo mau mandi, udah aku siapin handuk bersih di kamar mandi."

Tiyas menyandarkan tubuhnya ke headboard. Matanya kembali terpejam karena masih merasa ngantuk. "Nanti aja aku mandinya," gumamnya pelan.

Liora kembali mengeringkan rambutnya setelah melihatnya temannya kembali tertidur. Selagi menunggu temannya bangun, ia memutuskan untuk menelepon Andaru.

"Halo, Mas," sapa Liora begitu panggilan tersambung.

"Hai. Kok jam segini udah bangun sih?"

"Nggak tau. Tiba-tiba kebangun lebih pagi. Udah mandi dan bingung mau ngapain. Makanya aku nelfon Mas Andaru."

"Temanmu?"

"Dia masih tidur. Soalnya tadi malam habis curhat, dia nggak langsung tidur," jawab Liora memelankan suaranya agar tidak mengganggu Tiyas yang masih tertidur.

"Oooo...."

"Mas Andaru lagi apa?"

"Lari."

"Lari?" Kening Liora otomatis berkerut mendengar jawaban Andaru.

"Lagi lari pagi."

"Kok napasnya nggak ngos-ngosan?"

Swipe Right [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang