Dia lagi?

172 19 9
                                    

seorang wanita paruh baya sedang berkutat dengan segala peralatan yang dimilikinya. Ia sudah bangun bahkan sebelum matahari terbangun. Segera memasang apronnya dan memasak makanan yang sedap untuk buah hatinya. Ia tersenyum riang sembari bersenandung kecil mengaduk kuah sup di depannya. Anak semata wayangnya bukanlah seorang anak kecil lagi, Ia telah bertumbuh menjadi remaja yang cantik. Wanita tersebut menghampiri meja makan untuk menata masakannya.

Terdengar suara kicauan burung yang merdu dari luar. Tak lupa suara kendaraan berlalu lalang. Sinar mentari mulai menyinari bumi seperti biasa. Syukurlah hari ini tidak mendung. Wanita tersebut tidak perlu khawatir dengan anaknya yang akan berangkat sekolah pagi ini. Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi.

"Sayang bangun! nanti kau terlambat."

Wanita itu berdecak kecil melihat tingkah anaknya itu. Tidak biasanya ia malas seperti ini.

"Tidak biasanya itu anak belum bangun."

Wanita tersebut segera menuju kamar anaknya. Kamar sederhana bergaya minimalis. Tidak lupa terdapat banyak sekali koleksi novel, dan komik. Gorden kamar itu pun masih tertutup menghalau sinar mentari menembusnya. Ia bergeleng pelan melihat anak semata wayangnya yang masih tertidur dengan memeluk gulingnya.

"Haerin-ah, bangun nak. Nanti kau terlambat, lihat sudah jam berapa itu." Ia menyentuh pelan anaknya. Berkali-kali membangunkan anaknya, tetapi masih tidak ada pergerakan darinya.

"Kang Haerin bangun! Cepat bangun! nanti kau terlambat....Aishhh anak ini ya. Pasti semalam ia tidur larut malam. Haerin bangun sekarang juga atau Eomma siram kau pakai air bekas pel ya."ancam wanita itu pada anak di depannya ini. Ia bahkan sudah menarik selimut sang anak, tetapi sang anak masih tetap tertidur pulas.

Ia heran melihat anaknya ini. Kalau sudah tidur, pasti selalu susah dibangunkan. Sudah seperti kebo saja.

"Tidak bangun lagi. Oke, Eomma siram kau sekarang ya? ini Eomma udah bawa air bekas pel. Satu...dua..tiga.."

Byurrrr!!

"AAAHHH...APA-APAAN INI?! BASAH! AAA EOMMA! " akhirnya sang anak bangun juga setelah disiram oleh ibunya. Sang anak bahkan sampai terlonjak kaget.

"Iiii bau. Ini air apa Eomma? kenapa Eomma siram aku?"

"Iya habisnya kamu tidur seperti kebo saja. Susah bangun. Jadi Eomma siram aja pakai air bekas pel dapur tadi. Cepat mandi, nanti kau terlambat lagi."

Wanita paruh baya itu menjawab pertanyaan dengan santai. Ia bahkan sudah melangkahkan kakinya keluar dari kamar tersebut. Mengabaikan omelan sang anak.

"MWO?! Air bekas pel?! EOMMA!! iiishh..semuanya basah dan bau."

.........

Jam sudah menunjukkan pukul 07.15 dan sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi pada pukul 07.30.

Perempuan bermata kucing itu masih berada di rumah. Ia bahkan masih kesal dengan tingkah Eomma nya itu. Bisa-bisanya ia disiram pakai air-- ah sudah jangan dibahas lagi.

"Omo! sudah hampir jam 07.30. Eomma di mana kaos kakiku?! Cepat Eomma! nanti aku terlambat ke sekolah!"

"Ini. Lain kali kalau tidur jangan seperti kebo, susah dibangunkan. Lagipula kau pasti tidur larut malam kemarin malam. Kan sudah Eomma katakan jangan tidur larut malam. Sekarang Eomma juga yang disalahkan karena kau terlambat."

"Iya ya, aku yang salah. Eomma juga ada salah loh, kalau Eomma gak siram aku pakai air bekas pel itu aku tidak akan terlambat karena harus keramas berkali-kali."balas sang anak.

Hype Girl | DAERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang