Cemburu

108 16 15
                                    

HAERIN POV

Malam itu, angin berhembus lembut, membawa hawa dingin yang biasanya menenangkan. Tapi tidak untukku. Aku berjalan menyusuri taman yang tak jauh dari rumahku, berharap bisa menenangkan pikiran setelah hari-hari yang penuh tekanan. Taman ini biasanya tempatku menenangkan diri, tapi malam ini justru menjadi saksi bisu dari kepedihan yang tak bisa kuabaikan lagi.

Langkahku terhenti ketika aku melihat dua sosok yang begitu familiar. Danielle seonbae, dengan senyuman cerahnya, sedang duduk di bangku taman bersama dia-pemain basket itu. Jantungku berdegup lebih cepat, bukan karena kegembiraan, tapi karena perasaan sakit yang tiba-tiba kembali menyeruak. Aku bersembunyi di balik pohon besar, mencoba meredam perasaanku yang berkecamuk. Tapi setiap tawa Danielle seonbae, setiap senyum yang dia bagi dengan lelaki itu, hanya membuat dadaku terasa semakin sesak.

Mereka terlihat begitu dekat. Lelaki itu menyentuh lembut lengan Danielle seonbae saat mereka berbicara, dan gadis itu tersenyum manis, senyum yang biasanya hanya kulihat saat kami berdua. Sekarang, senyum itu diberikan kepada orang lain, dan entah mengapa, hatiku terasa begitu sakit.

Aku mencoba memalingkan pandanganku, tapi tidak bisa. Mataku terpaku pada mereka, pada cara lelaki itu mengelus rambut Danielle seonbae, menyelipkannya ke belakang telinga gadis itu, seolah-olah itu hal yang paling alami di dunia. Danielle tertawa lagi, dan kali ini tawa itu menusuk telingaku.

Aku ingin berlari dari tempat ini, tapi kakiku terasa berat. Air mata mulai menggenang di sudut mataku, dan aku tak tahu kenapa aku menangis. Kenapa aku menangis untuknya? Apa yang sebenarnya terjadi padaku?

Saat itu, tanpa sengaja mata Danielle seonbae bertemu denganku. Wajahnya terkejut, dan dia berdiri dari bangku, melangkah cepat ke arahku.

"Haerin? Kamu di sini?"

Aku tidak bisa berbicara. Hanya anggukan kecil yang keluar dariku, air mata yang sudah berusaha kutahan jatuh begitu saja. Danielle seonbae melihatnya, tapi dia tidak mengatakan apapun tentang itu. Dia hanya berdiri di depanku, dengan tatapan bingung.

Lelaki itu juga ikut mendekat. Dia tersenyum ramah, tidak sadar apa yang sedang kurasakan.

"Hai, gue Haruto. Danielle sering cerita tentang lo."

Kak Danielle, kau sering cerita tentang aku, tapi kenapa kau tak pernah lagi bicara padaku? Kenapa rasanya kau semakin jauh? - batinku.

Danielle seonbae tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi sebelum dia bisa berbicara, Haruto menggoda Danielle seonbae lagi, membuat gadis itu tertawa pelan. Tawa yang sangat kukenal. Tawa yang biasanya membuatku ikut tersenyum, tapi malam ini hanya memperparah perasaan sakit di hatiku.

Aku tidak bisa lagi berada di sini. Dengan suara pelan yang nyaris tak terdengar, aku berkata, "Aku... aku pulang dulu."

Danielle seonbae menatapku, seolah-olah ingin menghentikanku, tapi dia tidak bergerak. Hanya tatapan itu yang mengikutiku saat aku melangkah menjauh. Setiap langkah terasa berat, seolah aku meninggalkan sesuatu yang penting. Sesuatu yang seharusnya tidak kulepaskan, tapi tidak bisa lagi kugenggam.

Kenapa aku merasakan ini, kak Danielle? Kenapa rasanya seperti kau perlahan meninggalkanku?

Aku terus berjalan, dengan air mata yang terus mengalir, sementara di belakangku, Danielle seonbae tetap berdiri di tempatnya, hanya bisa menatap punggungku yang semakin menjauh.

HAERIN POV END

****

Rumor di sekolah itu semakin santer. Setiap sudut koridor, setiap percakapan di kantin, selalu menyebut satu hal, kedekatan Danielle dengan pemain basket dari sekolah seberang. Haerin mendengar semua itu dengan kepala tertunduk. Hatinya bergetar setiap kali nama Danielle disebut, apalagi jika disandingkan dengan lelaki itu. Mereka bilang lelaki itu sering mengantar Danielle pulang, bahkan terlihat berjalan berdua sepulang sekolah.

Hype Girl | DAERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang