18

311 35 3
                                    

malam ini Ashel baru saja sampai di rumah Zee.kemarin ia berjanji untuk menginap di rumah kekasih nya ini.

Ashel masuk begitu saja kedalam rumah.ia tersenyum melihat Shani yang sedang bersantai di ruang tv.

"hai tante." ucap nya sambil menyalam tangan Shani.

"hai sayang.udah makan malem belom?" ucap Shani.

"udah kok tante.tadi aku masak telur doang."

"mau makan lagi nggak? biar tante minta tolong sama bibi untuk buatin sambel nya?"

"nggak usah tante.nggak usah repot repot." Ashel melihat ke sekelilingnya.tumben sekali rumah ini terlihat sepi.

"om kemana tante?" tanya Ashel.

"om lagi keluar.lagi ngumpul sama temen temennya."

"kak Aran?"

"Aran ada di kamar.Adel dan Zizi juga lagi ada di kamar masing masing tuh"

"Zee udah makan kan tante?"

"udah sayang."

"aku ke kamar Zee boleh kan tante.oh iya,sekalian aku mau nginep disini."

"boleh banget dong sayang.Zee pasti seneng banget lihat kamu disini.kamu tinggal di sini pun nggak masalah sama tente."

"ah jangan lah tante,ntar aku ngerepotin lagi disini."

"nggak papa dong sayang.justru malah lebih bagus lagi kalau seandainya kamu tinggal di sini.bisa sekalian temenin Zee,terus kamu juga aman.kalau di apart sendirian ntar takut nya ada orang jahat lagi."

"hmm....ya udah deh kalau gitu,boleh tante."

"nah,gitu dong.siapa tau dengan ada nya kamu di sini,Zee bisa semakin cepat penyembuhan terapi nya Cel.kamu kan tau kalau setiap Zee di deket kamu,dia bisa jadi orang yang berbeda."

"iya tante.aku pasti akan bantu Zee untuk terapi juga.ya udah kalau gitu aku ke kamar Zee ya tante."

"iya Cel."

Ashel pun tersenyum dan berlalu dari hadapan Shani lalu naik ke lantai atas.

Ashel membuka pintu kamar yang sudah rusak itu secara berlahan.di dalam sana,ia melihat kekasih nya sedang duduk di sofa dengan tatapan kosong.Ashel menaikkan sebelah alisnya.kenapa Zee hanya diam mematung saja?

"Zee." panggil Ashel mendekat ke arah gadis dingin itu.

Zee langsung melihat ke arah sumber suara lalu tersenyum."kamu kapan kesini nya sayang? kok nggak billang aku sih? kan aku bisa jemput kamu."

Ashel duduk di sebelah Zee lalu memeluk gadis itu dari samping dan mengecup pipi Zee singkat."aku kan udah janji mau nginep di sini kemarin.lagian kamu kan harus istirahat,jadi nggak perlu lah jemput aku."

Zee hanya menampakkan senyumannya yang tidak pernah pudar itu.

"oh iya Zee,aku lihat kamu kenapa diem tadi? ada yang di fikirin sayang? hm? carita dong sama aku."

"tadi aku habis cerita sama Luna.kata Luna dia nggak suka kalau papa mama ada di sini."

Ashel menaikkan sebelah alisnya."kenapa?"

"papa dan mama pemarah.Luna nggak suka."

"jangan dengerin kata Luna.dia cuma bercanda."

"tapi tadi aku lihat wajah Luna serius Cel."

"dia cuma bercanda sayang.udah ya,aku tegaskan sama kamu jangan pernah percaya apa kata Luna.ngerti Azizi?"

Zee langsung bersikap hormat seperti sedang upacara di hadapan Ashel."siap nona Ashel.aku pasti akan mengingat pesan itu."

syndrom (ZeeShel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang