7

342 33 1
                                    

"aku pulang dulu ya sayang.besok pagi aku jemput kamu.kita pergi sekolah bareng ya." ucap Zee.

"jangan dong.kalau kita pergi sekolah bareng,ntar ketahuan kalau kita kenal Zizi."

"oh iya ya.ya udah deh.ntar malem aku mau kasih kamu hadiah."

"hadiah apa? jangan aneh aneh deh."

"gak aneh kok.kamu tenang aja ya."

"oke,pulang gih.kamu hati hati ya sayang.jangan ngebut bawa mobil nya.kalau udah sampai di rumah kabarin aku langsung."

"siap laksanakan cinta nya Azizi.kamu juga hati hati disini.jangan bukain pintu buat orang yang gak di kenal ya.dan kalau ada apa apa kabarin aku langsung."

"iya sayang."

Zee pun mengecup kening,kedua pipi,hidung dan juga bibir Ashel.

"bye sayang."

"bye."

Ashel mengantarkan Zee hingga ke depan pintu.mereka sama sama saling melambaikan tangan dan tersenyum.Ashel melihat kepergian Zee hingga gadis dingin itu menghilang di balik lift.lalu ia pun masuk kembali dan mengunci pintu unit itu.

Zee baru saja sampai di rumah saat jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.ia melihat mama dan papa nya sedang berada di taman samping rumah mereka. Zee tidak berniat untuk menjumpai papa mama nya.ia ingin langsung menuju ke kamar nya saja.badannya sudah terasa sangat lelah dan segera ingin istirahat.

baru saja ia akan menaiki anak tangga,sudah terdengar suara kembarannya yang menggema di seliruh ruangan.

"mama...papa." ucap kembarannya itu.

Zee menghiraukan kembarannya.ia terus berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.

"di taman samping sayang." ucap mamanya.

Adel pun langsung menuju ke sumber suara.ia tersenyum ke arah mama papanya.

"kenapa nak?" ucap Gracio.

"aku kangen." ucap gadis itu langsung duduk di tengah antara papa dan mamanya.

"baru aja pergi main tadi siang,udah kangen aja kamu.pasti ada mau nya ini." ucap Shani.

"ihh..mama gak boleh su'uzon gitu dong sama anak nya.masa anak nya kangen di curigain sih." ucap Adel sambil memanyunkan bibirnya.

"ya terus kenapa?" ucap Shani.Gracio hanya menyimak percakapan antara anak dan istrinya.

"gak papa.eh,Zee udah pulang ya? aku dari pagi gak lihat dia deh." ucap Adel.

"gak tau juga.mama papa belum lihat Zee pulang." ucap Shani dan di angguki setuju oleh Gracio.

"tapi mobil nya udah ada di depan garasi."

"itu tandanya dia udah pulang.mungkin langsung ke kamar kali." ucap Gracio.

Adel hanya diam saja.tetapi selalu ada rasa sedih yang terlintas di hatinya sedari dulu setiap ia mengingat kembarannya itu.sebenernya ia merasa sangat sayang dengan kembarannya yang dingin itu.ia juga sering ingin mengajak Zee main seperti saudara pada umumnya.tetapi mengingat mereka tidak terlalu dekat,di tambah Zee yang memang mudah marah,membuat Adel mengurungkan niat nya.

Shani dan Gracio melihat perubahan wajah Adel yang terlihat sedih.

"kamu kenapa?" tanya Gracio.

"setiap aku teringat Zee,aku jadi sedih." ucap Adel.

"sedih kenapa?"

"kami kembar,tapi kaya orang asing.aku gak pernah ngerasain kasih sayang antara saudara dari Zee.Zee juga selalu marah marah sama aku,mama,papa,kakak."

syndrom (ZeeShel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang