17

309 36 1
                                    

"ya ampun Zee...apa yang kamu lakukan nak.ini apa? kenapa banyak darah di lantai?" ucap Shani sangat panik saat mendapati anak gadis nya itu sedang duduk di sofa dengan santainya menonton tv.

"aku bunuh hewan kecil yang ada di pojokan sana." ucap gadis itu tanpa rasa bersalahnya.

"astaga..kalau Adel tau pasti marah ini."

"biarin aja dia marah.kalau dia marah aku lawan dong."

Shani memanggil ART nya untuk membantu membersikan darah yang berserakan.

"sekarang mandi sana.bajunya di ganti.itu banyak darahnya." ucap Shani.Zee nurut saja,ia pergi begitu saja kekamarnya.

Shani memijit kepalanya yang terasa sangat pusing.ia langsung menelfon suaminya dan bergegas langsung pergi ke sesuatu tempat yang mereka janjikan.

kini Shani dan Gracio sedang berada di sebuah taman dekat kantor Gracio.

"yang di bilang dokter Anton waktu itu bener mas." ucap Shani langsung.

Gracio menaikkan sebelah alisnya."maksud kamu apa?"

"Zee...sisi lain dia dateng lagi."

"kok kamu bisa tau?"

"dia ngebunuh hamster Adel dengan muka tanpa bersalah.sama persis kaya apa yang dia lakuin dulu."

"kamu serius kan? gak bohong kan sayang?"

"aku serius mas."

Gracio memijit keningnya."jadi kita harus kaya mana mas?aku takut Zee ngelakuin hal itu lagi ke orang orang terdekat kita."

"kamu tenang aja ya,selagi semuanya baik baik aja,kita masih aman.asal emosinya jangan di pancing."

Shani mengangguk sambil menghapus sisa air matanya.Gracio pun memeluk istrinya itu untuk memberikan ketenangan.

°°°
"HAMSTER AKU MANA??!!" teriak Adel saat melihat hewan kesayangannya itu tidak ada di dalam kandang.sedari tadi ia mencari tetapi tidak kunjung ketemu.

Zee yang baru keluar dari kamar nya berjalan dengan santai.

"Zee,lo ada lihat hamster gue gak?" tanya Adel.

"udah gue bunuh."

Adel langsung mendekat dan mencengkram leher baju kaos Zee. kembarannya itu hanya menampakkan senyuman miring nya.

Adel tidak ingin Zee membunuhnya.ia mendorong kembarannya itu hingga mundur beberapa langkah.

Adel terdiam menatap mata hitam dan tajam itu.ia tau kalau ini bukan Zee. tatapan itu sama persis kaya yang ia lihat beberapa tahun yang lalu.

Zee pergi begitu saja kelantai bawah.Adel menghembuskan nafas nya kasar. maratapi kandang peliharaan kesayangan nya yang sudah kosong.

"yahh...padahal itu satu satunya peliharaan peninggalan Marsha." gumam nya.

°°°
malam ini Gracio sedang melakukan makan malam bersama.

Zee terlihat biasa saja sambil menikmati makanan nya.begitu juga dengan yang lain.

"aku mau sekolah lagi.aku bosen dirumah." ucap Zee tiba tiba.

Gracio dan Shani langsung saling bertatapan.

"tapi keadaan kamu belum pulih sayang." ucap Shani.

"pokoknya aku mau sekolah ma." ucap Zee dengan penuh penekanan.

Gracio menghembuskan nafasnya kasar."ya udah,bulan depan kamu boleh sekolah tapi harus terapi dulu ya."

Zee hanya diam saja enggan untuk menanggapi ucapan papanya.

syndrom (ZeeShel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang