19

307 36 0
                                    

seminggu sudah berlalu...

akhirnya hari ini Zee sudah di perbolehkan untuk masuk sekolah lagi setelah sekian lama tidak menginjakkan kaki di sekolah milik keluarga nya itu.

rasanya ia sangat rindu dengan suasana sekolah itu.

pagi pagi sekali Zee sudah bangun dengan penuh semangat.ia bahkan bersiap siap lebih dulu saat Ashel masih tertidur.

"sayang,bangun yuk.aku udah nggak sabar banget pergi sekolah ini." ucap Zee membangunkan kekasih nya yang selalu tidur bersama nya setiap hari.

Ashel berlahan membuka matanya."eeggh...udah jam berapa sih ini Zee? kok cepet banget.aku masih ngantuk tau." Ashel merubah posisi nya menjadi membelakangi Zee.

"aaaa....ayolah sayang.aku nggak sabar ini."

Ashel sedikit mendengus kesal dengan kekasih nya ini.bisa bisa nya Zee membangunkannya sepagi ini.

Ashel melihat ke arah jam dinding yang ternyata masih jam 5 pagi.di luar saja masih terlihat sangat gelap.matahari belum menampakkan wujudnya sedikit pun.

"ini masih jam 5 pagi sayang.aku masih ngantuk.bentar lagi ya..pleasee..."

Zee memutar bola matanya."ya udah,jam 6 aku bangunin.aku mau kebawah deh.mau bantuin mama."

Ashel melihat kepergian Zee dari kamar itu.bisa bisanya kekasihnya itu sudah terlihat sangat rapi dengan pakaian sekolahnya.

di lantai bawah Shani sangat terkejut melihat anak keduanya yang sudah sangat rapi dengan setelan baju sekolah.

baju sekolah itu terlihat sedikit longgar di tubuh Zee karena berat badan gadis itu memang turun dengan drastis.padahal sebelum nya baju sekolah itu terlihat sangat pas di tubuh anaknya.

"pagi mama." sapa Zee.gadis itu menarik kursi meja makan lalu duduk di sana sambil memperhatikan mama nya yang sedang menyusun lauk pauk yang sudah mateng di atas meja makan.

Shani tersenyum melihat perkembangan anak nya ini.wajah datar yang selalu di perlihatkan Zee seketika menghilang begitu saja.

"pagi sayang.semangat banget sih sekolah nya.mama aja masih pakai baju tidur dan belum mandi.kamu nya udah rapi banget."

"iya dong.ini kan hari pertama aku sekolah.jadi aku seneng banget."

"bagus deh kalau anak mama seneng.mama jadi ikutan seneng.kamu sekolah nya yang semangat ya.kamu harus inget pesan mama,kamu harus bisa mengontrol emosi kamu,oke?.kalau tidak,kejadian kaya kemarin pasti akan terulang lagi.mama nggak mau lihat anak mama ini harus bolak balik lagi ke psikiater."

"iya ma,aku akan coba untuk nahan semua emosi aku kok.kan udah ada Acel."

"oh iya,Acel nya mana? kok belum turun?"

"belum bangun dia.padahal aku udah bangunin dari tadi."

Shani mengangguk mengerti.ia memberikan segelas susu vanila di hadapan Zee.

"di minum dulu susu nya sayang.habis itu baru bangunin Acel nya lagi."

Zee hanya menampakan senyumannya.sudah sangat lama Shani tidak melihat senyum manis anak nya ini.rasanya senang sekali.

-
-
-

Zee dan Ashel sudah smpai di sekolah.kedua gadis itu datang dengan mobil masing masing.

Zee masih menginginkan untuk menyembunyikan semua identitasnya di sekolah ini.

"eh,itu Zee yang mukanya datar itu bukan sih?"

"Zee balik lagi keskeolah kita.tapi dia kelihatan kurusan banget."

syndrom (ZeeShel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang