20

335 36 1
                                    

"mama.." panggil Zee di dalam rumah mewah itu.

"kenapa sayang? udah pulang sekolah ya? gimana sekolah nya hari ini?"

"aman dan berjalan dengan lancar.tapi Luna tadi ngikuti aku mulu.bahkan dia berdiri di depan papan tulis sambil memperhatikan aku.emang nya aku ada yang salah ya ma? kok Luna perhatiin aku gitu banget."

"Luna ngikuti kamu? kamu udah minum obat nya belum?"

"udah tadi.Acel yang ngasih waktu di perpus."

Shani memeluk tubuh anak kedua nya ini.benar kata dokter Anton,Zee tidak akan pernah bisa sembuh seutuhnya.halusinasi itu pasti akan selalu datang kapan pun dan di mana pun anak nya ini berada.

"udah,sekarang kamu ganti baju dulu habis itu makan ya?"

Zee mengangguk sambil tersenyum.ia pun naik kelantai atas di mana kamar nya berada.

-
-
-

beberapa bulan sudah berlangsung...

hari demi hari sudah di lewati Zee dengan perasaan yang masih sama.walaupun sudah di nyatakan sembuh, tetapi bayangan bayangan yang selama ini ada di fikirannya selalu mengikuti nya kemanapun ia pergi.

Zee juga masih harus kontrol setiap bulannya dengan dokter pribadi nya itu.dan pasti nya dengan di temani oleh Ashel.

gadis itu sudah jarang mengamuk walaupun masih ada sesekali ia kambuh.ia di nyatakan sembuh bukan berarti sembuh total.

seperti pagi ini,suasana hati Zee seperti nya kurang baik.gadis itu hanya menunjukkan wajah datarnya saja saat di ajak bicara.termasuk dengan Ashel.

"makan obat dulu sayang." ucap Shani untuk yang kesekian kali nya.

lagi lagi gadis itu hanya menampakkan wajah datarnya.

"Zee,ayo dong minum obat nya biar kamu sembuh lagi." ucap Ashel.

"aku nggak mau ya jangan di paksa dong.udah pergi sana,aku mau sendirian." ucap Zee meninggikan suaranya.

Shani dan Ashel sama sama menghembuskan nafas nya kasar.mereka hanya nurut saja dengan perintah Zee sebelum gadis itu semakin mengamuk.

untung saja hari ini adalah hari sabtu,jadi sekolah libur.

Zee seperti itu sudah dari kemarin saat pulang sekolah.entah apa hal yang membuat gadis itu kambuh,Ashel pun tidak tau.

Aran baru saja keluar dari kamarnya.ia melihat mama dan juga Ashel baru saja keluar dari kamar adik kedua nya itu.

"mama,kenapa?" tanya Aran berjalan mendekat.

"Zee kambuh lagi kak." ucap Ashel.

"Zee kambuh lagi? ngamuk ngamuk nggak?"

"enggak sayang." ucap Shani.

"boleh aku nenangin Zee?"

Shani menganggukkan kepala saja sebagai jawaban.

Aran mengetuk pintu kamar yang sudah rusak itu.

"Zee...ini kakak dek." ucap Aran.

tidak terdengar suara sedikit pun dari dalam sana.Aran mencoba untuk membuka pintu kamar adiknya itu secara berlahan.

ia melihat Zee sedang berdiri memandangi jendela besarnya.

"hey Zee... kamu lagi apa?" tanya Aran berjalan masuk.

lagi lagi Zee hanya diam.

"kamu nggak kangen sama kakak apa? kakak ada oleh oleh loh untuk kamu."

Zee berlahan melihat kearah kakak laki laki nya itu dengan wajah datar nya.

syndrom (ZeeShel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang