Mobil Silver melesat membelah jalan yang sepi, matanya bergerak mencari jika saja ada wanita berkemeja yang berada dipinggir jalan. Namun sudah sepuluh menit ia mengendarai mobilnya dan sosok Lavender belum juga ia temukan, pun pikiran-pikiran mulai masuk kedalam kepalanya. Apa Lavender sudah sampai dijalan raya lalu menumpang dengan kendaraan yang lewat? Atau wanita itu dimakan binatang buas? Sial, opsi terakhir entah kenapa malah meyakinkannya, karena mustahil Lavender bisa sampai dijalan raya hanya dalam waktu dua jam. Jarak jalan besar kerumah hutannya sekitar sepuluh kilo lebih dan wanita itu hanya menggunakan kakinya untuk pulang.
Silver menggigit bibir bawahnya cemas ketika hujan rintik mulai menderas, dan sialnya ia belum juga menemukan sosok Lavender. Namun beberapa saat kemudian matanya menyipit untuk memfokuskan padangannya sebelum melebar, ia segera memelankan laju mobilnya sebelum berhenti. Dengan sedikit panik Silver keluar dari dalam mobil, berlari pelan sebelum mengambil sepasang sandal yang tergeletak, satu diatas aspal sementara yang lain dipinggir jalan tidak jauh dari pasangannya.
"LAVENDER?!" teriaknya mengedarkan pandangan. Hujan yang semakin deras sedikit menenggelamkan suaranya. Silver menatap sandal ditangannya, salah satu sandal sudah rusak karena bagian strapnya terlepas.
"LAVENDER?!!" teriaknya lagi. Silver meremas rambutnya sebelum kembali masuk kedalam mobil, melanjutkan pencariannya. Ia masih punya satu asumsi lagi, dan benar saja... tak selang beberapa lama bibirnya tersenyum lega ketika maniknya menangkap Lavender didepan sana, berjalan ditengah derasnya hujan.
TIN!!
Lavender menoleh ketika mendengar suara klakson dari belakang, namun hanya sebentar karena setelah tau siapa didalam mobil itu ia malah kembali melanjutkan langkahnya. Entah sudah berapa lama ia berjalan dan persetan jika kakinya akan melepuh dan lecet karena ia tidak mengenakan alas kaki sama sekali. Dia sedang bad mood karena sandal sialan yang ia pakai tidak bisa diajak kompromi. Ia meninggalkan sendalnya asal setelah puas memaki karena tiba-tiba putus. Benar-benar sandal murahan.
"Naik ke mobil" titah Silver membuka kaca jendelanya. Namun yang disuruh malah tetap berjalan acuh, menganggap Silver hanya hujan lalu.
Silver menggeram kesal. "Lavender naik ke mobil" titah Silver lagi, kali ini nadanya lebih keras.
Lavender menyunggingkan senyum sinis tanpa peduli, tetap berjalan dengan sedikit tertatih karena telapak kakinya yang mulai sakit. Silver yang geram bukan main memukul setir marah sebelum keluar dari mobil, berjalan cepat lalu menarik tangan Lavender kasar, membuat wanita itu mengahadapnya.
"KUBILANG MASUK KE DALAM MOBIL WANITA SIALAN!!" bentak Silver menggema dibawah hujan, mencengram lengan Lavender dengan manik menyipit marah.
"KAU YANG SIALAN!!" sahut Lavender tak kalah keras, menepis tangan Silver yang memegangnya. Ia paling benci dibentak.
"Lavender jangan menguji kesabaranku" geram Silver, kepalanya panas bukan main dan wanita keras kepala dihadapannya ini benar-benar semakin menambah bensin dikepalanya.
"Kau yang menguji kesabaranmu sendiri, sekarang tinggalkan aku" balas Lavender sebelum kembali melanjutkan langkahnya.
Silver memejamkan matanya marah, menyugar rambutnya kebelakang sebelum menatap punggung Lavender, rahangnya mengeras dan ia ingin sekali menumbuk kepala wanita dihadapannya itu.
Lavender terkesiap ketika tubuhnya tiba-tiba dibalik kemudian diangkat layaknya karung beras. "SILVER LEPAS!!" teriaknya memberontak, menggerakan kakinya yang pegal dengan sedikit brutal.
Silver menggeram marah, dan setelah berada didepan mobilnya ia menurunkan Lavender. Tangannya dengan sigap menangkap tangan wanita itu yang siap menamparnya, lalu mendorong tubuh Lavender hingga terbaring diatas kap mobil. Satu tangannya menahan tangan kanan Lavender, sementara yang lain mencengram leher, menekan wanita itu agar tidak bisa bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVENDER
RomanceWARNING !! KHUSUS 21 + BANYAK UMPATAN KASAR, ADEGAN KEKERASAN, DAN SEKSUAL YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU. MOHON BIJAK DALAM MEMBACA!! No Plagiat! .... Ini tentang Lavender Evans, wanita cantik sebatang kara yang hidup bebas dengan versinya. Ia me...