:: October 2021 ::
Jeno menelan ludahnya kasar. Ini kali pertama untuknya mendapatkan project collaboration dimana ada seorang gadis di dalamnya. Mungkin memang bukan benar-benar yang pertama, karena setidaknya ia pernah didapuk menjadi MC dengan salah satu senior —Yeeun— dua tahun lalu. Selain itu, bulan depan juga dia ditunjuk lagi untuk menjadi MC bersama dengan Lia yang kebetulan ia sudah mengenal partner-nya itu —saat ia masih menjalani hubungan dengan Yeji— jauh sebelum ini. Jelas berbeda sekali dengan project kali ini.
Namun untungnya, Taeyong dengan baik menyambut Aeri yang sekarang duduk berbeda kursi dengan dirinya dan yang lain. Dan untungnya lagi, Aeri cukup cakap walaupun masih terlihat segan dengan semburat kemerahan di pipi gadis itu.
"Boleh." Jawab Taeyong setuju. "Kamu bisa menuangkan ide kamu dan merubah liriknya sesuai dengan yang kamu inginkan. Selama itu masih masuk ke dalam tempo dan temanya, tidak masalah."
Aeri mengangguk senang, bibirnya pun tersenyum lebar.
"Kebetulan Jeno juga ada niatan untuk merubah beberapa part-nya, nanti kalian berdua bisa diskusikan bersama-sama. Siapa tau ada ide-ide lain yang bermunculan nanti, jadi bisa kalian gabungkan juga. Setelahnya, baru kita diskusikan bersama" Lanjut Taeyong.
Jeno mendongakkan kepalanya, langsung bertatapan dengan Aeri yang menatapnya penuh kejut.
"Oke, nanti kalo sudah fix, kalian langsung call aja, ya. Aku mau ke bawah sebentar." Ucap Taeyong yang langsung berdiri keluar dari ruangan meninggalkan yang lain.
:: Mid-December 2021 ::
Taeyong menepuk kedua tangannya keras. Mereka hanya mempunyai waktu yang cukup singkat untuk mempersiapkan penampilan mereka di acara Family Concert besok lusa. Belum lagi Taeyong dan sang coach yang sudah berjuang untuk membuat koreografi hanya dalam waktu kurang dari satu hari. Sesuatu yang benar-benar menguras energy dan pikiran.
"Kamu bisa, ayo!"
Jeno melihat bagaimana Taeyong berdiri menyemangati Aeri yang tengah duduk meluruskan kaki. Gadis itu yang paling kelihatan kewalahan dengan latihan mereka. Dan karena itulah ia dan yang lainnya jadi tahu kalau Aeri memang paling kesulitan untuk menari.
"Maaf ya, kak." Aeri meringis lalu menunduk, tidak berani membalas tatapan Taeyong yang sudah berjongkok di depannya.
"Hei, tidak perlu meminta maaf. Kita semua yakin kamu pasti bisa."
Jeno melihat bagaimana Aeri mendongak saat tangan Taeyong bergerak mengusap puncak kepala gadis itu, dan secara sadar ia mengalihkan tatapannya pada telapak tangannya sendiri yang terbuka.
:: Early January 2022 ::
Tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, mata Jeno membulat melihat Aeri yang berdiri tak jauh darinya. Gadis itu tersenyum menyapanya, namun kemudian ambil lalu mengikuti sang manajer untuk duduk sedikit jauh darinya dan Jimin.
"Aeri baru saja putus dengan Jihoon."
Jeno terdiam. Berarti ia tidak salah melihat tadi. Mata Aeri memang nampak sedikit bengkak dan sembab, namun ia kira itu karena Aeri tidak mengenakan makeup saja. Padahal kalo diingat lagi, ia cukup sering melihat Aeri tanpa riasan dan gadis itu cukup cantik, berbeda dengan sekarang.
"Kenapa?"
Jimin mengedikkan bahu tidak tahu, namun ia kembali berucap, "Siang tadi saat aku tiba di dorm, Minjeong memberitahuku. Dia cuma bilang kalo Aeri dan Jihoon sudah tidak bersama. Selebihnya kita semua tidak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSIONATE
Short StoryHai, Aeri Bagaimana keadaanmu? Apa kamu sehat? Apa kamu baik-baik saja? Dan yang lebih penting, apa kamu bahagia? Uchinaga Aeri - Fiksi - Semua murni ide author, kalau ada kesamaan dengan cerita lain saya mohon maaf karena ketidak sengajaan saya - T...