3 Riley Obsession

848 106 10
                                    

Di dalam ruang kuliah yang tenang, Archer, seorang dosen yang berbakat dan berkarisma, tengah memandang dengan antusiasme ke arah mahasiswanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam ruang kuliah yang tenang, Archer, seorang dosen yang berbakat dan berkarisma, tengah memandang dengan antusiasme ke arah mahasiswanya. Buku La Vita Nuova terbuka di mejanya, sementara ia dengan penuh semangat menjelaskan tentang keindahan sastra yang terkandung di dalamnya.

"La Vita Nuova bukan hanya sekadar kumpulan puisi cinta dari Dante Alighieri. Ini adalah sebuah karya yang memancarkan keajaiban sastra, sebuah perjalanan emosional yang mendalam tentang cinta, kehilangan, dan penyelamatan," ucap Archer menjelaskan banyak hal.

Dia terus berbicara, menguraikan setiap kata dengan begitu intim, seolah-olah membuka jendela ke dalam jiwa Dante sendiri. Dia menjelaskan tentang kehalusan bahasa yang menggambarkan rasa sakit yang dalam, serta penggunaan metafora yang begitu kuat sehingga menggetarkan hati pembaca.

Sementara itu, Riley, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. Matanya terpaku pada dosen  tampannya itu dengan penuh mendamba. Baginya, bukan hanya kata-kata yang diucapkan oleh Archer yang menarik, tetapi juga cara dia menghidupkan setiap kalimat dengan intonasi yang begitu pas dan ekspresi yang begitu memikat.

Ya memikat, segala tentang Archer memang begitu memikatnya!

Riley sekarang terus-terusan memikirkan ciuman yang mereka bagikan semalam. Itu bagaikan memori yang terpatri dalam di benaknya. Setiap sentuhan bibir Archer terasa begitu intim, begitu penuh dengan kehangatan yang tak terlupakan. Bahkan pelukan hangat pria itu masih terasa menyelimuti tubuhnya hingga saat ini, memberikan rasa nyaman yang menghangatkan hatinya.

Namun, keindahan momen itu diselingi dengan rasa penyesalan. Archer melakukan itu dalam keadaan tidak sadar karena efek alkohol yang menghinggapi dirinya.

Riley merasa sedih bahwa momen yang begitu langka dan indah itu hanya dapat diingat oleh dirinya saja. Rasanya seperti sebuah rahasia yang hanya dia yang bisa memeluknya erat di dalam ingatan, sementara Archer tak menyadarinya.

Riley jadi berandai-andai, kapan dia bisa mendapat kesempatan itu lagi? Awww!!! Riley benar-benar menantikannya kembali!!!

"Arghhhh!!!!" Riley berteriak gemas dan mengundang perhatian banyak orang.

"Jika anda hanya ingin mengacau kelasku, silahkan tinggalkan ruangan Nona Riley!"

"Saya---"

"Perhatian kelas jika ingin tetap di sini." Archer kembali melanjutkan kelasnya. Riley mencebikkan bibir. Galak sekali dia! Padahal saat bibir itu digunakan untuk hal-hal yang baik, rasanya sangat manis! Berciuman misalnya!

"Arghhhh!!!" Riley kembali berteriak.

"Kelas selesai, anda datanglah ke ruanganku!" Archer berteriak kesal sembari menunjuk Riley, lalu meninggalkan ruangan kelas yang begitu tegang.

"Riley, kamu kenapa?" Mike, salah satu pria yang menganguminya bertanya dengan perhatian.

"Perutku terasa tidak enak." Riley memelas. "Maafkan aku!" Ia berdiri memandangi semua orang sembari menunduk dan merasa bersalah. Tentu aja itu hanya basa-basi untuk menjaga imagenya.

Pretty Stalker (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang