Langit biru yang cantik terlihat indah dari bawah, burung-burung yang berterbangan di atas awan. Bunga-bunga bermekaran menyebarkan aroma yang sejuk dan segar, dengan pohon-pohon yang lebat dan buah yang segar terlihat memanjakan mata siapapun yang melihatnya.
Dari manapun dapat dilihat bahwa pemandangan tersebut adalah hal yang diidamkan oleh semua orang. Sayangnya, hal tersebut tak berlaku pada anak laki-laki yang sedang berdiri dibalik jendela kastilnya.
Anak laki-laki tersebut menatap semua dengan ekspresi yang tenang dan malas, tak seperti biasanya... yang mana selalu memancarkan ekspresi ceria setiap saatnya.
Kastil yang didirikan dibelakang kediaman sudah menjadi tempat tersendiri untuknya, tak banyak orang yang mau datang ke kastil ini.
Kastil yang sengaja dirikan oleh Sang Duke untuk tempat para tahanan tapi semenjak Pangeran keempat lahir, kastil tersebut menjadi tempat tinggal Pangeran keempat. Rumor buruk pun beredar, banyak orang yang mengatakan bahwa Pangeran keempat sebagai anak yang tak dianggap atau bahkan tak diinginkan karna tak dapat melihat.
Penghuni kediaman Duke mengetahui bahwa Pangeran keempat selalu menutupi matanya dengan kain, bahkan semenjak dirinya lahir tak ada siapapun yang tahu bahwa Pangeran keempat dapat melihat kecuali Sang Duchess.
Duchess melarang siapapun untuk membuka kain Pangeran keempat dan karna perbuatan Sang Duchess pula rumor bahwa Pangeran keempat tak dapat melihat pun menyebar, bahkan ada yang terang-terangan mengatakan bahwa Pangeran keempat buta.
Seorang anak laki-laki berdiri di depan cermin dengan ekspresi tenangnya, menatap sekeliling dengan santai seolah-olah hal yang terjadi padanya bukanlah hal yang harus dikhawatirkan
Ruangan yang bersih dengan barang yang tertata dengan rapih, membuat siapapun yang melihat akan betah.
Buku-buku terletak dengan rapih di raknya masing-masing, meja kecil ditemani dengan sofa dipojok ruangan dan beberapa kertas diatasnya, lampu gantung yang terlihat berkilau jika terkena sinar matahari. Benar-benar damai pikir anak tersebut.Setelah melihat sekitarnya, anak laki-laki itu mengalihkan pandangannya kembali ke arah cermin, dapat dilihat cermin tersebut memantulkan bayangan seorang anak laki-laki yang sekiranya berumur 12-13 tahun. Rambutnya yang berwarna Lilac agak memanjang karna jarang dipotong lalu bola matanya yang sama dengan warna rambutnya, hidung mancung bak perosotan, memiliki bintik hitam dibawah matanya. Telinga kanan yang terdapat akting memanjang dan juga telinga kirinya yang terdapat anting berupa tindik.
Benar-benar definisi sempurna, wajah yang tampan dan manis bersamaan.
Arriel atau bisa kita sebut — Appriel Kyne de Evanderr — Pangeran keempat yang dimana dirumorkan tidak dianggap dan cacat oleh rakyat dan para bangsawan. Arriel memasuki tubuh pangeran keempat secara tiba-tiba, pada awalnya Arriel panik tapi setelah mengetahui semuanya Arriel kembali bersikap tenang, setelah dipikir-pikir tak ada salahnya mencoba kehidupan barunya sebagai Pangeran keempat.
Arriel juga baru mengetahui bahwa tubuh yang ia tempati tidaklah cacat, hanya Duchess dan pemilik tubuh lah yang tahu bahwa dirinya dapat melihat. Akan tetapi... Arriel tidak mengetahui alasan dibalik mengapa mereka berdua harus menutupi mata pemilik tubuh ini dengan kain, hal ini tidak dijelaskan di dalam buku tua yang Arriel baca.
Dan sekarang dirinya lah yang harus meneruskan kehidupan sang Pangeran keempat. Tapi sebelum itu mari kita kesampingkan dulu saja pikiran untuk bertahan hidupnya karna saat ini sudah memasuki waktu tidur siang. Jadi, lebih baik kita tidur siang terlebih dahulu.
>>>>>
Appriel Kyne de Evanderr
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hiro Prince
Fantasy: fantasi, aksi, brothership : not bl (-_-;)・・・ : jangan salpak yaa !! : tokoh utamanya cowok - 🌷 - Arriel lelah dengan semua siksaan yang selama ini ia dapatkan dari keluarga ayahnya, ia selalu mencoba yang terbaik agar terbebas dari h...