Pagi yang cerah ini, cahaya mentari menyebar lembut, memeluk bumi dengan hangatnya. Angin pagi pun mengusap wajah dengan lembut, membawa harumnya bunga-bunga yang baru mekar. Suasana begitu damai dan penuh dengan keindahan alam yang menyegarkan hati.
Sinar mentari masuk dengan malu-malu melalui cela jendela, hal itu sontak mengganggu seseorang yang sedang sibuk dengan mimpi indahnya. Pemuda yang surai Lilac tersebut membuka matanya secara perlahan, mencoba untuk meregangkan badannya yang sedikit kaku lalu berdiam diri selama beberapa menit diatas tempat tidur.
Setelah puas melamun dan mengumpulkan nyawa yang tertinggal di alam mimpi, Arriel beranjak dari tempat tidurnya. Arriel mengambil selembar kain yang berada dimeja sebelah tempat tidur lalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri dan memulai hari yang damai ini.
Sedangkan di sisi Pangeran kedua dan Ketiga, Mereka berdua sedang berada di Academy untuk melanjutkan pembelajaran mereka ke jenjang yang lebih serius lagi. Walau tak menyukai keramaian akan tetapi mereka sangat menyukai pembelajaran dan tantangan, oleh sebab itu secara terpaksa mereka melanjutkan pembelajarannya dengan memasuki Academy.
Academy saat ini sedang ramai dengan kegiatan untuk mempersiapkan penerimaan murid ajaran baru, kegiatan ini dilakukan jauh-jauh hari agar sebelum penerimaan murid baru tiba maka semua sudah siap.
Didalam Academy terbagi menjadi dua jurusan, yang dimana setiap jurusan memiliki keahliannya masing-masing, hal ini dilakukan agar para murid tidak cekcok dan menimbulkan hal yang tak diinginkan. Setiap jurusan terdapat mentor yang akan mengajari setiap muridnya, walaupun begitu tidak secara suka rela mentor mengajari muridnya, setiap mentor akan menilai muridnya secara individual. Jadi walau seperti itu mentor tetap mengajari semua murid, setidaknya sampai para murid dapat dan mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri.
Jurusan Academy dibagi menjadi dua yaitu Ksatria dan Penyihir. Yang mana sedari dulu kedua jurusan ini jarang sekali akur dan selalu melakukan segala cara untuk terlihat lebih kuat dibandingkan dengan yang satunya. Perseteruan antara kedua jurusan ini masih berlanjut hingga sekarang.
Walaupun mereka berada di Academy yang sama, hal itu tak menghentikan mereka dalam berseteru satu sama lain.
Kembali lagi dengan Pangeran Kedua dan Ketiga.
Theo de Evanderr — Pangeran Kedua yang dimana mengambil jurusan Ksatria begitupun dengan Pangeran Ketiga — Archer de Evanderr — mereka saat ini sedang berkumpul dalam satu ruangan dengan teman-teman sejurusan.
Ruangan ini mereka dapatkan karna dekat dengan Putra Mahkota yang dimana juga mengambil jurusan Ksatria, Putra Mahkota Kekaisaran Crispy — Williams Zhe Crispy — dan juga beberapa Pangeran lainnya.
Saat ini mereka sedang menikmati waktu santai yang didapatkan dimasa masuk Academy, dengan berbincang masalah Kekaisaran atau bahkan kegiatan yang biasanya para pemuda lakukan yaitu melatih otot badan dan stamina tubuh.
" Theo, apakah adikmu akan masuk Academy tahun ini? " tanya Williams. Tubuh Theo dan Archer tersentak sejenak namun mereka dapat kembali mengontrolkan diri mereka. Sayangnya, hal tersebut masih dapat dilihat oleh Putra Mahkota.
" Saya tidak tahu, Pangeran. " jawab Theo setelah dapat mengontrol dirinya.
" Bukankah Pangeran Keempat tidak dapat melihat? bagaimana bisa dia masuk Academy? " Rhen — Bangsawan tingkat menengah — bertanya dengan alis mengerut bingung.
Theo dan Archer mengalihkan tatapannya berbagai arah, enggan menjawab pertanyaan yang diajukan. Putra Mahkota yang mengetahui hal itu mengambil tindakan dengan mengalihkan pembicaraan.
Mereka terus saja berbincang seolah-olah melupakan pertanyaan yang tadi diajukan tadi. Waktu berjalan dengan cepat matahari pun sudah berganti warna, mereka yang tadi berkumpul dalam ruangan satu persatu beranjak pergi meninggalkan ruangan untuk kembali ke asrama.
>>>>
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hiro Prince
خيال (فانتازيا): fantasi, aksi, brothership : not bl (-_-;)・・・ : jangan salpak yaa !! : tokoh utamanya cowok - 🌷 - Arriel lelah dengan semua siksaan yang selama ini ia dapatkan dari keluarga ayahnya, ia selalu mencoba yang terbaik agar terbebas dari h...