Lapangan Ksatria dan Prajurit terlihat dari pantulan kaca, dapat di lihat bahwa mereka sedang melakukan latihan seperti biasanya. Yaitu, melatih skill berpedang, melakukan duel antar sesama untuk meningkatkan ketangkasan dan juga olahraga kecil agar tubuh selalu bugar. Dari pantulan kaca itu Duke Barnett dapat melihat semuanya, Duke saat ini sedang berada di ruang kerjanya bersama dengan sang asisten.
Zhen — asisten Duke, orang yang Duke percaya selama ini. Keluarga Zhen juga sudah turun menurun untuk selalu setia pada keluarga Evanderr dan sebelum Zhen menjadi asisten Duke yang sekarang, dulunya ayah Zhen juga menjadi asisten dari Duke terdahulu.
Zhen juga tahu bahwa Duke tak sepenuhnya menyalahkan Pangeran keempat atas kejadian yang menimpa Duchess. Zhen tahu bahwa Duke melakukan itu semua untuk melindungi Pangeran keempat dari musuh-musuh yang mengintai keluarga Evanderr, Zhen juga mengetahui bahwa Duke melakukan itu karna Pangeran keempat sampai saat ini tak memiliki kekuatan begitupun hewan pelindung, dan juga rumor yang Zhen dengar mengatakan Pangeran keempat tak dapat melihat maka dari itu Duke mengambil tindakan dengan menjauhkan Pangeran keempat dari keluarga Evanderr dan menetapkannya di kastil bekas tahanan.
Walau Zhen merasa tindakan semua itu tak sepenuhnya benar, tapi Zhen juga tak dapat melakukan apapun karna itu semua sudah diluar batas Zhen sebagai asisten.
" Zhen, apa menurutmu aku harus menerima undangan dari Academy? " tanya Duke.
Zhen memperhatikan sang Tuan dengan tatapan tenangnya, " Hal seperti itu saya serahkan semuanya terhadap, Duke. Saya akan selalu mengikuti apapun yang Duke lakukan, " balas Zhen.
Duke Barnett tak lagi bersuara, ia sedang mencerna ucapan Zhen dan memikirkan tindakan apa yang akan dilakukan. Jika Duke Barnett menolak undangan tersebut itu sama saja membuat rumor Pangeran keempat semakin buruk nantinya. Tapi, jika Duke Barnett menerima undangan tersebut bukankah itu tindakan yang akan merugikan Pangeran keempat? Pangeran tak dapat melihat dan tak memiliki apapun pada dirinya pikir Duke.
Duke menghela nafasnya sesaat, mengalihkan pandangannya untuk melihat bunga mawar biru yang tertata rapih di nakas — bunga favorit Sang Duchess — dengan tatapan sendunya.
" Duchess, tolong beri aku petunjuk untuk hal ini, "
Batin Duke berucap untuk meminta pendapat pada Duchess-nya. Duke tak dapat mengambil tindakan ini sendirian, ia harus meminta pendapat Duchess juga sebagai ibunda dari anak-anaknya.
Ketukan pintu menyadarkan Duke dari lamunannya, " Siapa? " tanya Duke pada Zhen.
" Pangeran pertama datang berkunjung, Yang mulia Duke. " jawab Zhen.
" Buka pintunya, ada yang ingin aku bicarakan juga dengannya, " ucap Duke dengan mengambil langkah menunju meja kerjanya.
Kyne sudah seharian penuh berada di Gua dengan Arriel yang tak sadarkan diri selepas dari latihan tahap kedua. Kyne tahu bahwa ini akan terjadi tapi ia tak tahu apa yang akan terjadi saat seseorang pingsan. Selama Arriel pingsan Kyne mencari buah-buahan yang dapat Arriel makan nantinya jika telah bangun dari pingsan. Kyne juga sudah menggantikan baju Arriel yang sebelumnya dengan baju yang baru agar Arriel tak terkena kuman atau bahkan bakteri-bakteri kotor yang hinggap di tubuh Tuannya.
Berjalan dengan keempat kaki mungilnya, Kyne mendekati dirinya
pada tubuh Arriel yang saat ini sedang tidur dengan nyenyak-nya. Kyne berada di atas tubuh Arriel, meregangkan badannya sebentar lalu ikut terlelap mengikuti sang Tuan.>>>>
~ Makasi semuanya untuk yang udah baca, senang banget udah 2k aja yang baca ceritaku ✧◝(⁰▿⁰)◜✧ 🌷🌷🌷
~ Semoga kalian selalu suka ya sama ceritanya, jangan lupa vote dan komen setiap cerita ya. Love u all (◍•ᴗ•◍)✧*。
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hiro Prince
Fantasy: fantasi, aksi, brothership : not bl (-_-;)・・・ : jangan salpak yaa !! : tokoh utamanya cowok - 🌷 - Arriel lelah dengan semua siksaan yang selama ini ia dapatkan dari keluarga ayahnya, ia selalu mencoba yang terbaik agar terbebas dari h...