5

4.6K 436 1
                                    

Saat ini Arriel telah siap dengan pakaian rapihnya, dengan menggunakan atasan berwarna army dan bawahan berwarna putih. Setelah dirasa pakaiannya sudah rapih Arriel menggunakan sarung tangan putih dan juga kain untuk menutupi matanya.

Walau sering memakai penutup mata, Arriel masih dapat melihat dikarenakan kain tersebut memiliki tekstur yang lembut dan tembus pandang bagi penggunanya. Hari ini Arriel mendapatkan kabar dari Dio bahwa Duke mengundangnya untuk sarapan bersama, awalnya Arriel tak ingin menanggapi hal tersebut tetapi Dio memaksanya untuk datang apabila tak ingin mendapatkan hukuman.

Maka dari itu Arriel telah siap dengan pakaian khas Bangsawannya, jika biasanya Arriel memakai pakaian santai maka tidak untuk hari ini. Arriel harus mendapatkan kesan yang bagus untuk pertama kali berjumpa dengan Duke saat menggunakan tubuh barunya.

Lagi pula Arriel penasaran dengan dunia luar, jika saja di dunia ini memiliki handphone maka ia akan searching saja lewat handphone tanpa keluar dari kastil pikir Arriel.

Setelah dirasa kainnya pas dan tak akan terbuka, Arriel berjalan keluar dari kamarnya.

Arriel sedang berada di perjalanan menggunakan kereta kuda untuk menuju kediaman Evanderr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arriel sedang berada di perjalanan menggunakan kereta kuda untuk menuju kediaman Evanderr. Tidak ada pelayan ataupun pengawal tambahan untuknya, hanya ada Dio yang mengawal dengan menunggangi kuda hitam. Jarak antara kastil dengan kediaman Evanderr memang memakan waktu apa bila berjalan, maka dari itu Dio mengusulkan untuk menaiki kereta kuda.

Arriel mengalihkan pemandangan keluar jendela, tidak banyak yang dapat Arriel lihat karna sepanjang jalanan yang mereka tempuh hanyalah hutan. Walau seperti itu Arriel tetap menikmati perjalanannya kali ini, tapi selama perjalanan Arriel sesekali mengkerutkan alisnya bingung. Arriel merasa bahwa banyak orang yang sedang berbicara disekelilingnya tapi jika dilihat lagi tidak ada siapapun di sepanjang perjalanan. Tapi suara-suara itu selalu mengganggu pendengarannya.

~Apa dia tidak bisa melihat?~

~Anak ini sangat tampan~

~Aku ingin menjadikannya, Tuanku~

~Ku rasa walau tidak melihat, anak itu dapat mendengar kita~

~Itu tak masalah, selama anak ini menjadi Tuanku maka hal tersebut tak masalah~

Arriel mengalihkan pandangan, bersikap seolah tak mendengar hal yang dibicarakan walaupun ingin sekali tahu siapa yang mereka maksud. Tapi, Arriel harus menahan itu semua karna selama ini tindakan selalu diawasi oleh Dio.

Menumpukan kaki kanan diatas kaki kiri, Arriel lalu melipat kedua tangannya dengan mengambil posisi lebih nyaman untuk tidur. Yang Arriel tahu bahwa perjalanannya ini akan memakan waktu sekiranya dua puluh menit.

Disisi lain Dio memperhatikan Arriel dari luar, dari yang sibuk melihat pemandangan melalui jendela sampai-sampai mengambil posisi nyaman untuk tidur. Dio memperhatikan semua yang dilakukan oleh Pangeran keempat, entahlah Dio merasa bahwa sikap Pangeran keempat sangat menarik akhir-akhir ini.

Setelah dirasa Pangeran keempat benar-benar tertidur Dio mengalihkan pandangannya ke depan, berjaga-jaga untuk keselamatan sang Pangeran.

>>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>>>

Tbc

The Hiro Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang