Masih ditempat yang sama, yaitu ruang gelap yang diduga sebagai Gua bagi Arriel. Arriel saat ini sibuk memetik bunga yang bermekaran dipinggir kolam, Arriel juga baru sadar bahwa bunga yang bertebaran ini dapat menjadi ramuan penyembuh. Walau bentuk bunga ini serupa tapi setiap warna memiliki khasiat yang berbeda. Maka dari itu Arriel mengambil sepuluh tangkai setiap warnanya.
Arriel menjadikan kain ikat pinggangnya untuk wadah tempat bunga yang ia ambil, lalu diikat kembali pada pinggangnya. Tiba-tiba saja tanah yang Arriel pijak bergetar begitupun dengan air di kolam membentuk pusaran di tengah-tengahnya. Pusaran tersebut semakin lama semakin membesar lalu setelah pusaran itu berhenti sebuah sosok transparan keluar dari sana dan mendatangi Arriel.
Kini Arriel dan sosok tersebut saling melihat satu sama lain, lalu sosok tersebut mulai menampakkan wujudnya. Kerutan timbul di dahi Arriel yang menandakan bahwa ia tak paham dengan hal yang terjadi saat ini. Arriel juga tak paham kenapa bisa sosok dengan wujud air tadi tiba-tiba menjadi hewan berbulu yang saat ini berada didepannya.
Walau Arriel bingung dengan semua hal yang terjadi, tapi hal tersebut tak secara gamblang Arriel tunjukkan. Karna, ia tahu bahwa hal seperti ini bisa terjadi kapan saja.
Hewan yang saat ini berada didepan Arriel, menatap Tuannya dengan ekspresi bingung, matanya berkedip polos dengan kepala yang di miringkan. Hewan tersebut melangkah dengan keempat kakinya untuk mendekati Arriel, menggosokkan kepalanya pada kaki Tuannya lalu menjilati kakinya sendiri disaat Arriel tak merespon tingkahnya, setelah puas dengan aksi menjilat bulu-bulu halus miliknya, hewan tersebut duduk dengan tenang di depan Arriel.
Arriel memperhatikan semua yang dilakukan oleh hewan tersebut, setelah melihat bahwa hewan didepannya saat ini duduk dengan tenang, Arriel merendahkan badannya agar sejajar dengan hewan tersebut.
Hewan dengan telinga runcing dan memiliki dua ekor dibelakangnya, bulunya yang halus berwarna putih dan memiliki simbol di dahinya.
Jika Arriel tidak salah mengingat hewan yang saat ini depannya pernah ia lihat di buku-buku yang ia baca semasa berada di kastil.[ Hai, anak muda. Aku telah lama menunggumu disini untuk menjemput ku ]
Arriel yang tadinya fokus pada hewan didepannya segara saja mengalihkan pandangan ke segara arah untuk memastikan siapa yang berbicara.
[ Aku di depanmu, anak muda. Kau tak perlu takut, tidak ada manusia lain disini kecuali kau ]
Hewan yang berbentuk rubah itu tak memperhatikan Arriel dengan serius, ia sibuk dengan kegiatan menjilati bulu-bulunya. " Jadi kau yang berbicara? " tanya Arriel pada akhirnya.
[ Yaa, dan kau harus melakukan kontrak denganku ]
Hewan yang belum memiliki nama itu kini kembali duduk dengan tenang dan memperhatikan Arriel dengan seksama. Tatapan yang polos ia lancarkan dan sesekali mengedipkan matanya.
" Untuk apa? lalu apa untungnya aku setelah melakukan kontrak denganmu? " tanya Arriel.
[ Aku tahu... kau bukan berasal dari dunia ini, aku telah lama menunggumu, Arriel. Maka dari itu aku membawamu kesini, untuk melakukan kontrak dan untuk bagian untung kau akan tahu nanti ]
Arriel menatap hewan didepannya, tangannya yang sedari tadi tak tahan untuk mengelus hewan berbulu didepannya akhirnya mendarat juga di kepala hewan itu, mengelusnya dengan pelan lalu mengangkatnya ke dalam pelukan Arriel.
" Baiklah, apa yang harus aku lakukan untuk melakukan kontrak? " Lagi dan lagi Arriel bertanya.
[ Kau hanya perlu meneteskan sedikit darahmu pada dahiku, lalu kontrak selesai dan aku akan selalu disisi mu ]
Arriel menahan tangannya untuk tak memeluk hewan yang berada di pelukannya saat ini dengan erat,
dalam batin Arriel menggeram gemas pada hewan yang saat ini di dalam dekapannya, mana pernah bisa tahan dengan hal yang lucu-lucu seperti ini." Baiklah, "
Arriel menggigit ujung jarinya untuk mengeluarkan darah, setelah itu Arriel mengarahkan jari telunjuknya pada dahi hewan tersebut. Cahaya putih terang langsung saja menyelimuti Gua gelap saat ini, beberapa detik kemudian cahaya itu berangsur menghilang.
[ Sudah, artinya kau dan aku akan selalu bersama. Jangan lupa memberikan aku nama, Arriel. Aku tak memiliki nama ]
" Namamu, Kyne. nama yang bagus bukan? aku mengambilnya dari namaku " ucap Arriel.
[ Yaa, aku menyukainya. Tutup matamu kita akan kembali ke kastil ]
Mendengar itu Arriel langsung saja menutup matanya, dengan Kyne yang berada di dekapannya saat ini.
>>>>
Kyne
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hiro Prince
Fantasy: fantasi, aksi, brothership : not bl (-_-;)・・・ : jangan salpak yaa !! : tokoh utamanya cowok - 🌷 - Arriel lelah dengan semua siksaan yang selama ini ia dapatkan dari keluarga ayahnya, ia selalu mencoba yang terbaik agar terbebas dari h...