Tim 17 tiba di aula Academy dengan nomor urut ke delapan, setelah tim yang lainnya tiba terlebih dahulu. Bendera yang di dapatkan setiap kelompok pun di kumpulkan lalu akan diumumkan besok hari untuk semua poin yang di dapatkan setiap kelompok.
Setelahnya pada hari ketiga — para peserta akan melakukan uji pengecekan kekuatan melalui para mentor. Begitu selesai mendapatkan pemberitahuan seperti itu para peserta diberi waktu untuk beristirahat. Barisan di aula pun dibubarkan dengan para peserta kembali ke asrama untuk mengistirahatkan tubuh mereka.
Lampu-lampu asrama sudah banyak yang padam, hal ini sebagai bukti bahwa pemilik kamar sudah mengistirahatkan tubuh mereka.
Lalu ada beberapa petugas yang bertugas sebagai penjaga asrama untuk mengawasi para calon murid, mereka juga ditugaskan untuk menjaga situasi Academy. Contoh kecilnya — mengecek para peserta murid agar tidak ada yang melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Academy.
Di dalam Academy memiliki peraturan tersendiri, selain kesamaan kasta, yaitu — pihak luar tak boleh ikut campur urusan didalam Academy lalu pihak dalam pun tak dapat meminta bantuan pada pihak luar kecuali dalam keadaan terdesak. Hal itu berlaku selama menjadi murid Academy, para murid juga akan mendapat perlindungan dari Academy apabila ada pihak luar yang mencoba mencelakai para murid. Jika, ada yang melanggar peraturan tersebut maka akan mendapatkan hukuman langsung dari Kekaisaran. Dan itu hanya secara garis besarnya saja.
Sejarah dahulunya — Academy Philips dibentuk oleh Kaisar terdahulu bersama dengan orang kepercayaan, mereka membangun Academy untuk mencari pendekar yang berbakat dan dapat bertugas sebagai pelindung Kekaisaran. Dahulu kala Kaisar terdahulu adalah seorang pendekar sejati, tetapi setelah insiden peperangan tiba-tiba saja Kaisar terdahulu menghilang — lalu meninggalkan istri-istrinya dan para keturunannya begitu saja.
Beberapa tahun kemudian kursi milik Kaisar terdahulu yang kosong kini telah diisi kembali oleh Kaisar yang telah memimpin sampai sekarang ini — Eduardo zhe Zephan — Kaisar yang membuat peraturan baru lalu menghapus peraturan lama. Awalnya hal itu di tolak secara mentah-mentah oleh para petinggi, tapi ada juga yang sadar bahwa menentang perintah kaisar maka sama saja dengan bunuh diri.
Setelah itu pun peraturan baru mulai dilaksanakan dan terus berjalan hingga sekarang.
>>>
Sedangkan di sisi lain, lebih tepatnya di ruangan Karsen. Dirinya kali ini memperhatikan lembaran laporan dari mentor yang berisi poin-poin tim para peserta dapatkan. Bahkan juga memperhatikan bola kristal yang menampilkan semua kejadian yang berada di belakang hutan Academy.
Semua kejadian Karsen perhatikan dengan baik, menurutnya ada beberapa anak yang menarik perhatian. Seorang anak dari Kerajaan sebrang yang berada di tim 4, lalu anak dari yang mulia Kaisar yang berada di tim 9 dan yang terakhir anak dari Duke Evanderr yang berada di tim 17.
Ada beberapa anak berbakat yang menarik perhatian Karsen saat ini, anak-anak yang berbakat yang terlihat menyembunyikan kekuatannya selama ini.
Menghentikan aliran energi pada bola kristal, "Mereka semua menarik, kan. Jean? " Karsen menatap ruang gelap yang diujung ruangannya. Seolah-olah Karsen meminta pendapat pada bayangan gelap itu.
".... Kau masih saja tak mau menjawab pertanyaanku, menyebalkan.. " dengus Karsen.
Lalu melepaskan jubahnya sebagai penanda bahwa dirinya kepala Academy, Karsen pun bersiap-siap untuk beristirahat karna masih ada uji tahap ketiga untuk para peserta besok harinya.
Dan juga melepaskan kaca mata beningnya, manik mata Karsen pun berubah menjadi biru gelap yang penuh kekosongan tapi memiliki daya tarik yang menarik. Ah.. iya sebelum itu Karsen selalu memakai kacamata untuk menyembunyikan manik mata aslinya.
Setelah merasa tak ada sesuatu yang menempel pada tubuhnya, Karsen pun beranjak tidur.
>>>>>
Pagi ini Arriel sudah siap dengan pakaian dan penutup mata yang selalu terpasang dengan rapih. Setelah melakukan sarapan bersama Arriel melanjutkan langkahnya menuju aula dengan mengabaikan bisik-bisik para peserta lain yang sibuk membicarakan dirinya.
Mereka semua berbisik tentang dirinya seolah-olah orang yang mereka bicarakan tak ada disekitar mereka. Dan Arriel tak menyukai hal tersebut... ingin melawan pun Arriel malas, jadi — dirinya membiarkan semua hal itu terjadi. Untuk mengikuti uji tahap ketiga hari ini pun Arriel harus mengumpulkan semangatnya semalaman, apa lagi untuk membalas mereka semua. Mungkin Arriel harus mengumpulkan semangatnya selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.
Arriel menghentikan langkahnya, di depan sana Werty dan temannya seperti sedang nunggu Arriel untuk bergabung dengan mereka. Arriel tak mengerti, bukankah sikapnya kemarin sudah menunjukkan dengan jelas bahwa dirinya tak ingin berdekatan dengan mereka? pikir Arriel.
"Mereka benar-benar mengganggu, "
Melanjutkan langkahnya, Arriel pun berjalan mendekati Werty dan lainnya yang sudah menunggu.
Koa tersenyum melihat Arriel mendekat, "Pagi, Appriel ~ " sapa Koa pada Arriel yang sudah didepan mereka.
"...Pagi," balas Arriel singkat.
Raon menggelengkan kepalanya saat melihat sikap Arriel masih saja kaku, bahkan lebih kaku dari teman masa kecilnya — Werty. "Bagaimana tidurmu? apa nyenyak semalam, " Raon melayangkan pertanyaan pada Arriel, "Ya.. nyenyak, " balas Arriel.
Aula yang ramai kini menjadi senyap dengan tibanya mentor berdiri di depan, mengambil instruksi untuk memperhatikan dirinya di depan sana.
" Khem... Baiklah, Pagi semua. Hari ini menjadi hari ketiga bagi kalian untuk melakukan tes uji, dan di tes kali ini kalian semua akan di uji melalui kekuatan yang kalian miliki atau bahkan energi dalam tubuh kalian semua. Jika energi kalian kecil hal itu bisa dipertimbangkan dengan kalian memasuki kelas jurusan Penyihir dan jika energi kalian besar, maka kalian akan masuk kelas jurusan Ksatria, " Penjelasan itu terus berlanjut dengan pengeras suara yang telah diberikan sihir agar para peserta dapat mendengarkan dengan jelas.
Bagaimana menjalani uji tes dan langkah apa yang akan mereka lakukan, semuanya dijelaskan oleh mentor dengan detail. Bahkan dari penjelasannya saja terlihat bahwa mentor itu sudah pasif dalam ini.
Setelah selesai memberi penjelasan para peserta dibubarkan dan mereka akan dibagikan beberapa kelompok untuk mengikuti mentor baru mereka. Dari sana mereka akan dibawa ke dalam tenda kecil dan disitu para peserta akan mengetahui kekuatan dan energi mereka seberapa besar melalui bola kristal yang dimiliki oleh Academy.
Bola kristal berwarna putih yang nantinya akan memancarkan beberapa energi cahaya. Dari cahaya yang dipancarkan, kita dapat tahu elemen energi kita dan seberapa besar energi itu. Sebenernya sebagian para bangsawan sudah mengetahui energi mereka sudah sampai dititik mana, tapi — mereka tetap mengikuti peraturan yang telah diberikan.
Ada mulanya dulu salah satu bangsawan tak ingin mengikuti uji tes tahap ketiga, dirinya begitu angkuh mengatakan bahwa energi yang dirinya miliki begitu besar dan memiliki kekuatan yang besar pula. Dan karna tindakannya itu pula bangsawan tersebut dikeluarkan dari Academy oleh Kaisar dengan tidak terhormat. Bahkan karna sikapnya itu para bangsawan harus menanggung malu saat akan mendaftar sebagai calon murid Academy Philips.
Kembali lagi ke masa sekarang, dimana para murid sudah mengantri untuk menunggu giliran mereka. Kelompok kali ini berisi 17 anggota dengan Arriel sebagai salah satu dari mereka.
Di sisi lain Arriel tak ingin menarik perhatian sekelilingnya, maka dari itu sebelum memasuki tenda Arriel meminta pada Kyne untuk mengubah energi didalam tubuhnya. Dan memberi perintah pada Kyne untuk mengeluarkan energi elemen alam saja dengan tingkat satu. Arriel tak ingin orang-orang mengetahui dirinya memiliki dua energi dalam satu tubuh, bahkan berada di tingkat tiga. Yang mana setara dengan para mentor Academy.
Walau ada yang memiliki dua elemen dalam satu tubuh, tapi — hal itu dapat dihitung oleh jari.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hiro Prince
Fantasy: fantasi, aksi, brothership : not bl (-_-;)・・・ : jangan salpak yaa !! : tokoh utamanya cowok - 🌷 - Arriel lelah dengan semua siksaan yang selama ini ia dapatkan dari keluarga ayahnya, ia selalu mencoba yang terbaik agar terbebas dari h...