7

4.6K 403 0
                                    

Setelah melakukan sarapan bersama dengan Duke, Arriel saat ini dalam perjalanan menuju pasar ibu kota Evanderr, Arriel ingin melihat-lihat keadaan di dunia ini dan juga macam-macam kegiatan para makhluk hidup lakukan.

Sebelum itu Arriel meminta izin terlebih dahulu pada Duke, walau Duke tak menganggap Pangeran keempat tapi apa salahnya kita bersikap sopan, pikir Arriel. Arriel melapisi pakaiannya dengan jubah besar yang menutupi seluruh badan, hal ini ia lakukan agar tak ada yang mengenali Pangeran keempat.

Arriel bersama Dio telah tiba di pasar, pemandangan pasar yang ramai menjadi penglihatan pertama setiba Arriel di pasar. Para warga yang berteriak menawarkan barang-barang dagangan mereka begitupun dengan para pembeli yang sibuk menawarkan turun harga barang.

Berjalan dengan pasti dan juga sesekali melihat-lihat barang yang ada, Arriel sepenuhnya mengabaikan Dio yang mengikutinya dari belakang. Tak ada yang pasti mengapa ia ingin pergi ke pasar, Arriel saat ini sedang ingin menuju perpustakaan buku untuk meminjam buku yang sekiranya dapat membantu dirinya untuk membangkitkan kekuatan Pangeran keempat.

Arriel tahu hal ini juga dikarenakan mimpinya semalam, walau mimpi tersebut tidak terlalu jelas tapi inti dari mimpi tersebut menunjukkan bahwa Arriel harus menuju perpustakaan ibu kota dan mengambil buku yang berada di sana.
Maka dari itu Arriel mengambil kesempatan hari ini untuk menuntaskan mimpinya.

Arriel telah tiba di perpustakaan, di depan pintu masuk terdapat dua ksatria yang berjaga. Setelah melakukan pemeriksaan Arriel diperbolehkan masuk dan diberikan kartu izin masuk begitupun dengan Dio.

" Dio, jangan menganggu waktuku, " ucap Arriel dan melirik Dio yang berada dibelakangnya.

" Baik, Pangeran. " balas Dio dengan membungkukkan badannya sedikit.

Arriel meninggalkan Dio dan melanjutkan langkahnya untuk mencari buku yang ia inginkan.

Dio masih terus saja memperhatikan Pangeran keempat yang telah jauh dari pandangannya saat ini, setelah tahu bahwa Pangeran keempat hanya ingin membaca buku di perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dio masih terus saja memperhatikan Pangeran keempat yang telah jauh dari pandangannya saat ini, setelah tahu bahwa Pangeran keempat hanya ingin membaca buku di perpustakaan. Dio tak lagi mengkhawatirkan Pangeran keempat karna Dio tahu bahwa sekiranya Pangeran keempat telah fokus membaca buku maka Parengan keempat tak akan memperdulikan keadaan sekitarnya.

Dio lalu mengalihkan pandangannya, merasa saat ini tak ada yang akan ia lakukan Dio pun melangkah ke arah
luar perpustakaan untuk membelikan Pangeran keempat cemilan sebagai teman untuk menemaninya membaca buku.

Setidaknya Dio tahu kebiasaan Pangeran keempat selama seminggu terakhir ini, Pangeran keempat suka membaca buku dan ia akan mengabaikan keadaan sekitarnya, menyukai ketenangan dan sangat menyukai teh dengan cemilan manis saat bersantai. Itulah yang Dio tahu mengenai Pangeran keempat.

Di depan Arriel saat ini sudah ada deretan buku dengan berbagai macam jenisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depan Arriel saat ini sudah ada deretan buku dengan berbagai macam jenisnya. Terlihat dari semua tumpukan buku baru seolah menutupi satu buku lama yang sudah terlihat usang. Buku yang bersampul coklat dengan sedikit berdebu itulah yang Arriel cari sedari tadi. Arriel menarik buku tersebut lalu setelahnya terdengar suara pintu yang terbuka, lapisan rak buku tersebut berganti dan membuka celah untuk Arriel masuk.

Setelah Arriel masuk lapisan rak buku tersebut kembali tertutup. Ruangan yang tadinya gelap secara tiba-tiba menjadi terang dengan menyala obor di setiap dinding ruangan. Obor-obor tersebut menyala setiap kali Arriel melangkahkan kakinya memasuki ruangan.

Tiba di ujung ruangan, disana terlihat  sebuah kotak kaca yang didalamnya terdapat buku tebal dengan ukiran rumit disampul bukunya.

" Inilah yang aku cari, benar-benar luar biasa, "

Batin Arriel berucap senang, walau di luarnya Arriel tak menunjukkan ekspresi apapun. Di kotak kaca tersebut terdapat pola rumit yang tak dapat orang lain mengerti, untungnya Arriel sudah mengetahui mengenai pola tersebut. Setelah menyelesaikan pola yang terdapat di kotak kaca lalu kotak tersebut terbuka. Arriel langsung saja mengambil buku tersebut dan menyimpannya di dalam jubah.

Merasa tugasnya telah selesai Arriel melangkah keluar, obor yang tadinya menyala segera mati di saat Arriel melangkah keluar.

Ruangan tersebut kembali tertutup rapat dengan rak lapisan yang berganti seperti semula.

>>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>>>

Tbc

The Hiro Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang