Arriel melangkahkan kakinya keluar kedai setelah melakukan pembayaran pada si Kakek. Mengabaikan Dio yang masih setia mengikutinya, Arriel menuju suatu tempat yang di beritahu oleh Kyne, oh ya soal Kyne, lagi dan lagi Kyne merubah dirinya menjadi kalung dengan liontin bentuk kepala rubah kecil yang selalu di kenakan oleh Arriel.
Sebelum itu Arriel sudah melapisi pakaiannya dengan jubah hitam besar, begitupun dengan Dio. Arriel memasuki bangunan yang sudah terlihat tua tanpa ragu, setibanya pada meja di ujung ruangan Arriel memberikan kartu identitas yang telah Kyne berikan sewaktu di ruang sistem. Wanita penjaga yang melihat kartu yang di berikan Arriel langsung saja menyambut dengan ramah dan mengantarkan Arriel pada ruangan VIP yang telah di sediakan.
Ketika ruangan itu di buka, Arriel dan Dio di sambut dengan dua pelayan yang sedikit membungkuk sebagai tanda hormat di sebelah meja yang di atasnya sudah berisi beragam buah dan minuman anggur.
" Kita sudah sampai, Tuan. " ucap Si wanita.
Arriel memperhatikan sekelilingnya, lalu menatap dua pelayan di depannya dengan ekspresi datar.
" Sebelum itu saya jelaskan dulu peraturan yang ada di pelelangan elang ini. Si pembeli bebas menaikkan harga nominal setinggi apapun untuk barang yang diminati lalu untuk ruang VIP akan ada lapisan sihir apa bila tak ingin keberadaan si penghuni di ketahui. Untuk jam-jam berlangsungnya aca—"
Ucapan tersebut berhenti seketika saat Arriel mengangkat tangannya, si wanita menghentikan ucapan dan membungkuk sedikit untuk menghormati keputusan Arriel.
" Mereka— " Arriel menjeda ucapannya dengan melihat kedua pelayan yang masih setia berdiri di sebelah meja.
" Aku tak ingin melihat mereka berada di ruangan yang sama dengan ku, " sambung Arriel.
" Baiklah, Tuan. kalau begitu kami permisi dulu, semoga tuan-tuan menikmati pelelangan kali ini, " ucap si Wanita laku beranjak pergi di ikuti dengan kedua pelayan tadi.
" Pangeran Arriel, apa yang mau kau lakukan di tempat ini? " tanya Dio yang sedari tadi menatap Arriel dengan pandangan menyelidik.
Arriel melirik Dio sekilas, enggan menjawab pertanyaan yang Dio layangkan. Mengambil langkah untuk menduduki sofa tempuk yang di sediakan, Arriel menumpukan kaki kanannya pada kaki kiri lalu melipat kedua tangannya.
Dio yang merasa bahwa Arriel tak ingin menjawab pertanyaannya hanya mampu menghela nafas, lalu setelahnya mengambil posisi sigap di belakang sofa yang Arriel duduki.
Pembukaan acara pelelangan di mulai, tak lepas dari basa-basi yang seperti pada waktu biasanya. Pelelangan di buka dengan menunjukan tambang berlian yang sengaja dilelangkan lalu menunjuk benda-benda lainnya.
Seruan para bangsawan yang berada di bawah dan ruang VIP meramaikan acara, mereka selalu antusias dengan barang yang dilelangkan hari ini.
Seruan nominal uang tak lepas dari suasana acara, nominal uang yang semakin tinggi dan tinggi apa bila dua orang memperebutkan sesuatu.Si pembawa acara kali ini membawa kendi besar ke tengah panggung, kendi yang sudah terlihat tua dan ada sedikit lumut di pinggirannya.
" Kali ini saya membawakan barang yang bagus udah kalian semua, " jeda si pembawa acara.
Mendengar ucapan itu, para bangsawan tentu saja bingung seolah-olah berkata apa bagusnya kendi itu?
" — kendi ini adalah kendi legendaris yang biasanya para penyihir gunakan untuk membuat ramuan, saya mendapatkan kendi ini dari penyihirnya langsung, " ucap si pembawa acara dengan antusias.
Para bangsawan yang mendengar itu tentu saja senang dan antusias, kendi itu bisa akan berguna untuk mereka.
Si pembawa acara yang melihat ke-antusiasan para bangsawan tentu saja senang, karna malam ini nominal uang yang didapat akan sangat banyak.
" Nominal harga di mulai dari 1 lembar uang kertas !!! " seru si pembawa acara.
" 2 lembar uang kertas !! "
" 2 lembar uang kertas dan 500 koin emas !! "
" 5 lembar uang kertas !! "
" 7 lembar uang kertas dan 800 koin emas !! "
Harga kendi itu semakin naik dan naik semakin tinggi. Memang kendi itu terlihat biasa saja jika di lihat secara langsung akan tetapi jika di rasakan dengan menggunakan kekuatan energi pada diri kita maka dapat kita rasakan bahwa kendi itu terdapat banyak energi magic di dalamnya. Kendi yang sudah banyak di gunakan oleh penyihir-penyihir hebat, jadi wajar saja para bangsawan mengincarnya.
Di sisi Arriel, Arriel juga dapat merasakan bahwa kendi yang saat ini di lelang akan sangat berguna untuknya. Arriel sudah belajar beberapa mengenai cara membuat obat-obatan herbal dan obat penyembuh tapi sayangnya Arriel belum mempraktekkan langsung.
Jadi, Arriel juga akan mengincar kendi itu.
" 20 lembar uang kertas, " ucap Arriel tenang.
Saat Arriel mengucapkan kata nominal dari dirinya, seketika aula yang ramai berubah jadi senyap. Beberapa pandangan bangsawan langsung saja mengarah pada bilik VIP 6 yang sedari awal acara tak mengeluarkan suara, kini secara tiba-tiba mengucapkan nominal uang yang tidak kira-kira.
" 25 lembar uang kertas, " ucap Seseorang dari bilik VIP 7.
Lagi-lagi para bangsawan mengalihkan pandangannya dan sekarang mengarah pada bilik VIP 7.
" 50 lembar uang kertas, " ucap Arriel.
" 70 lembar uang kertas, " ucap Seseorang dari bilik VIP 7
Para bangsawan yang mendengar nominal uang itu menggigit jari dan bibir mereka, uang yang di tawarkan semakin tinggi dan membuat para bangsawan kelas menengah ke bawah merasa iri hati.
Si pembawa acara menatap kedua bilik VIP di depannya dengan binar antusias, memikirkan kira-kira siapa yang akan memenangkan kendi yang di lelang.
" 150 lembar uang kertas, " ucap Arriel tegas.
Si pembawa acara menatap bilik VIP 6 dengan tidak percaya, nominal uang yang benar-benar tinggi yang ia dapatkan selama menjadi pembawa acara lelang. Beberapa detik tak ada suara yang di lontarkan bilik VIP 7, hal itu menandakan bahwa Arriel yang memenangkan lelang kendi tersebut.
" B-baiklah, Tuan VIP bilik 6. Anda dapat mengambil barangnya di ruang pengambilan barang. Selamat atas kendinya, " ucap Si pembawa acara gugup.
Acara kembali berjalan selepas perang kendi tadi.
>>>>
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hiro Prince
Fantasy: fantasi, aksi, brothership : not bl (-_-;)・・・ : jangan salpak yaa !! : tokoh utamanya cowok - 🌷 - Arriel lelah dengan semua siksaan yang selama ini ia dapatkan dari keluarga ayahnya, ia selalu mencoba yang terbaik agar terbebas dari h...