6. Ke rumah sakit

12 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue yakin sih, itu karena Keanu." Rena berkata yakin pada Jasmine ketika mereka dalam perjalan ke rumah sakit.

"Keanu? Apa hubungannya?" Jasmine bingung. Setahu Jasmine orang tua Keanu bukan dokter atau pemilik rumah sakit. Tapi Jasmine juga tidak tahu pasti, yang dia tahu Keanu itu memang cukup kaya. Ayahnya mantan diplomat. Sementara ibunya, Jasmine tidak pernah mencari tahu. Dia punya satu adik perempuan dan dia sudah menikah. Itu saja info yang Jasmine tahu. Itu juga dia tahu dari internet.

"Hubungannya adalah, dia peduli sama lu, dia nggak mau bokap lu cuma dapat kelas 1, makanya dia pindahin ke VVIP. Dia kan tajir, pasti pindah ke VVIP doang tuh, gampang. "

"kalau soal pindah ke VVIP sih, gue juga masih bisa bayarin. Cuma yang gue bingung adalah kenapa kepala rumah sakit sampe datang? Sepenting apa coba bokap gue, sampe di tengokin kepala rumah sakit?"

Jasmine berfikir keras. Rena juga jadi ikut bingung. 

"Dia penggemar lu, kali," Rena berkata ragu.

"Paling masuk akal sih itu, yaa.."

"Atau penggemar Keanu?" Rena berkata lagi. Jasmine lalu memikirkan kemungkinan itu.

Bisa jadi sih dia penggemar Keanu. Tapiii..apa hubungannya dengan Jasmine?!


Dan benar saja, banyak wartawan yang terlihat di sekitar rumah sakit. Ada yang membawa kamera dan ada yang terlihat sedang mengobrol. Jasmine jadi bingung untuk masuk ke rumah sakit.

Jasmine dan Rena kemudian menuju tempat parkir basement. Disana ternyata juga ada beberapa orang yang jasmine dan Rena curigai sebagai wartawan berita gossip.

"Lu udah tanya nyokap lu, dimana kamarnya?" Rena bertanya cemas.

"Udah, tapi belum dijawab." Jasmine ikut cemas. Hari ini dia tidak berdandan. Dia memang jarang berdandan kalau sedang tidak syuting atau tidak ada acara resmi. Apalagi ini mau menjenguk Ayahnya. Dia mengira dengan wajah polos begini, dia akan merasa baik-baik saja, tapi dia jadi tidak yakin karena banyaknya wartawan yang dia lihat. Apa dia akan terlihat jelek ketika di potret?

"Lu bawa masker? " Jasmine bertanya pada Rena.

"Ada, di dashboard. Ada topi juga. Jaket, lu bisa pake yang di belakang." Rena menawarkan. Jasmine pun kemudian memakai masker, topi dan jaket yang Rena tawarkan.

"Gue kaya orang sakit nggak, sih? " Jasmine tidak percaya diri.

"Engga, tapi lu kaya driver ojek. " Rena berkata sambil tertawa. Jaket yang Rena punya memang warnanya hijau cerah.

"Nyebelin lu! trus gue harus gimana? Lu nggak bawa jaket item?" Jasmine mencari-cari di jok belakang.

"Engga, gue cuma bawa itu aja. Itu juga jaket si Reno bukan jaket gue, kmaren kan dia yang jemput gue pas mobil kantor diderek." Rena menjelaskan. Reno adalah saudara kembar Rena.

Jasmine  memeriksa penampilannya di kaca. Dia sudah memakai masker, kacamata hitam, topi dan baju nya juga santai. Dia tidak jadi memakai jaket karena warnanya mencolok.

"lu ikut ke dalam, kan?" Jasmine memastikan.

"Iya, gue bareng lu, nanti kalau ada wartawan gue yang hadang."

Rena dan jasmine pun kemudian keluar dari mobil dengan elegan, terlihat percaya diri padahal berdebar. Jasmine dan Rena sama-sama memakai kaca mata hitam, dan masker. Jasmine di tambah memakai topi, sedangkan Rena tidak. Mereka berdua berjalan beriringan. Celingak celinguk sedikit mencari keberadaan wartawan.

Setelah berjalan beberapa saat. Tidak ada yang mencurigakan. Jasmine dan Rena merasa lega, mereka berjalan santai, tapi ketika hendak masuk dari pintu basement ke dalam lift. Ada seseorang yang berteriak.

"Itu Jasmine!!"

Jasmine dan Rena pun panik. Ada kilatan cahaya kamera. Ada yang memanggil juga. Jasmine dan Rena berlari ke dalam lift. Rena dengan cepat dan memencet tombol tutup.

Mereka berdua masih mengatur nafas. Untungnya di lift hanya ada mereka berdua. Mereka berdua saling pandang, lalu kemudian tertawa.



picture from pinterest  - YumikasariPutri412

Perfect Time To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang