Mission 4.5 Edurace : Idn Slipi

179 29 0
                                    

Mungkin ada yang sudah menebak apa yang akan di lakukan Hali dengan maksudnya 'mau ke kamar mandi'.

Taufan sudah tidak bisa mencegat dan berbuat apa-apa lagi. Apalagi Hali tuh tipe orang yang kalo udah A ya A, gak bisa A jadi B. Dan harus apa yang dia mau dan inginkan.

Lalu setelah mereka Sholat maghrib, tiba-tiba datang seorang bapak tua yang membagikan nasi bungkus gratis ke setiap jamaah masjid ke arah Taufan. Karena saat itu adalah Jumat Berkah.

Pasti Hali yang berkata pada bapak itu dengan dalih, 'saya liat ada orang hilang tampang kasian kek monyet di sana Pak belum makan 2 hari'.

Taufan dibilang monyet. Spek Chris Evans gini kok dibilang monyet.

Tapi, gimana gak bisa nolak. Perut mereka sudah meronta-ronta akibat cacing di perut mereka tengah berdisko, dan di depan Taufan ada 8 bungkus nasi kebuli dari uluran tangan seorang malaikat!

8 PAKET NASI KEBULI!!!

Apakah ini termasuk pelanggaran terhadap norma kesopanan dan norma kemanusiaan? Nasi seenak dan secantik ini aja dibuli?

Dengan tak enak hati padahal hatinya kayang muehehe Taufan menerima satu kresek besar berisi 8 bungkus nasi tersebut. Dengan pelan, ia melongok masuk di antara celah pintu masjid meminta tolong yang terdekatnya.

"Sol."

Solar mendongak untuk bertemu tatap dengan kakak wibunya. "Apa?"

Ya allah, apakah tidak terlihat kantung mata hitam di wajah tampan adikmu ini?! Biarkanlah bensin kita istirahat sejenak, rasanya badan kek tinggal arwah aja. Rest in Peace, Solar.

Dengan pelan ia sedikit berbisik, mengingat masjid ramai tak hanya mereka, "Tolong kasih tau yang lain suruh makan di teras masjid. Semua ya kelompok 1 sama 2." Perintah Taufan.

CTASS!

Dengar kata makan, tali kantuk Solar terputus dengan kuatnya. Bahkan yang sedang tertidur pulas pun terbangun karena saking terkejutnya.

"Makan?!" Tanya Duri yang termasuk sebagai orang sebelumnya tertidur di pangkuan Solar. Dua sejoli ini sejak bertemu di masjid lantai 7 ini menjadi lengket, belum juga berpisah 24 jam.

Taufan mengangguk sebagai jawaban dan menunjukkan kresek besar yang ia sengaja sembunyikan di balik badannya agar tidak mengundang mata orang lain.

"Iya, makanya tolong kasih tau yang lain, ya. Nanti kita makan sama-sama."

Sekarang, kalian bisa melihat sebuah lingkaran besar dimana remaja akhir kita tengah duduk melingkar seperti arisan ibu-ibu PKK. Lengkap dengan makanan di tengah mereka layaknya sebuah tumpeng. Bedanya, gada kocokkannya aja.

7 buah kertas minyak nasi berjajar rapih menjadi wadah. Supra, Nut dan Sai tengah menumpahkan semua isi makanan dan menata agar semua bagian tercampur rata dan kebagian sama rata. Sisanya? sudah ancang-ancang melahap nasi di depan mereka. 

Jarang-jarang lho mereka makan nasi kebuli. Harga Beras Basmati, Beras Arab Literannya aja Rp26.950!!!

"Woy cepatlah! Udah laper nih!" ujar Gentar yang tangannya sudah mengering dari sejak ia mencuci tangannya karena kelamaan menunggu. 

Akhirnya! Yang ditunggu tiba!

Mereka makan melingkar dalam menikmati dunia ini. Walau berdesak-desakkan dan ayam hanya 8 sementara mereka ber 14, mereka harus bisa berbagi dengan yang lainnya. 

"Ada yang mau timun gak?" tanya Frost.

"Sini, buat aku aja." Jawab Yaya. 

Mata Halilintar tidak bisa mengelak untuk memandang apa saja yang Yaya lahap disampingnya. Sengaja ia duduk bersebelahan dengan gadis yang dipuja dalam doanya. Kebanyakan yang dimakan Yaya hanya nasi, timun dan bawang bombay. Belum menyentuh daging ayam sama sekali, yang memang sedang diperebutkan oleh Blaze, Duri dan Gopal.

International Development Network (College AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang