Enambelas

38.8K 4.4K 243
                                    

             Bakwan jagung buatan Mili, selalu menjadi primadona di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

             Bakwan jagung buatan Mili, selalu menjadi primadona di sini. Bahkan dapat membuat Ameerah si tukang jajan dan pasti makan siang di resto bawah, juga memilih makan siang di kantor. Hanya menitip makanannya pada OB dan ikut menggelar lapak di samping Mili demi mencicipi bakwan jagung itu.

"Lo belajar masak dari kapan, sih, Mil? Kok masakan lo bisa enak begini?" tanya Ameera—orang pertama yang mengambil bakwan jagung lepas Mili membuka kotak bekalnya.

"Lupa, Mbak. Tapi aku udah suka masak-masak dari SD, sih," jawab Mili, membuka kotak bekalnya yang lain. Dia hanya membuat menu sederhana selain bakwan jagung. Tumis kangkung dan telur goreng. Tumis kangkungnya pun langsung dicomot oleh Bari—satu-satunya lelaki di divisi ini.

"Woi, Mas! Lo ngambilnya kebanyakan itu," protes Kiara pada lelaki itu. Bari malah cengengesan sendiri menatap Mili. Tentu saja, Mili hanya tertawa kecil membalasnya.

"Enggak apa-apa, Mas. Aku sengaja masak banyak biar bisa makan bareng-bareng," ujar gadis itu.

"Idaman banget memang Kamilea," puji Bari, menepuk-nepuk kepala Mili pelan. "Pinter masak, cakep, hemat. Paket komplit, Mil. Calon istri idaman banget. Ikut Mas Bari ke rumah yuk? Mas Bari kenalin sama Mama."

Lelaki itu langsung dianiaya oleh orang-orang yang ada di sana. Yang paling kencang memukulnya adalah Kiara, membuat Bari mengaduh kesakitan dan melotot menatap gadis itu. Masih sama, Mili bagian ketawa saja. Seru melihat interaksi teman-teman kantornya.

"Jangan mau Mil sama buaya buntung kayak dia. Ceweknya ada di setiap gang!" seru Kiara, membuat Bari misuh-misuh sendiri.

Namun Kiara tidak salah. Dari tampangnya saja, Bari itu playboy abis! Dia tidak canggung menggoda wanita mana pun. Awal-awal bekerja di sini, Mili yang selalu menjadi sasarannya. Namun belakangan ini sudah jarang. Tepatnya saat Bari dipelototi Arsenal yang tidak sengaja bertemu dengan mereka di lobi kantor. Sebenarnya tidak dipelototi juga. Arsenal kan wajahnya memang sudah seram dari sananya. Ya, sedikit ditegur karena saat itu, Mili memperlihatkan wajah tidak nyamannya pada Bari di depan Arsenal. Pasalnya, Bari itu merangkul Mili terang-terangan. Tentu saja dia risi setengah mati. Mili tidak berani menegur atau berontak. Dia masih baru saat itu.

Sudah dibilang kan, Arsenal mengenal Bari? Mili tidak tahu pastinya mereka kenal di mana. Namun yang Mili tahu, Bari dan Arsenal memiliki lingkungan pertemanan yang sama. Mereka juga pernah main futsal bersama.

Ponsel Mili bergetar di sela-sela perhatiannya pada rekan-rekan kerjanya. Sebuah pesan masuk yang membuatnya langsung menyembunyikan layar agar tidak dilihat yang lain.

Ah, masalah besar. Seharusnya Mili tidak usah mengingat-ingat lelaki itu bahkan di dalam kepalanya sekali pun. Pasalnya, kini Arsenal justru muncul di layar ponselnya.

Dikejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang