16. Wedding Day 🔞

203 6 0
                                    

Setelah lamaran berhasil, Hao memutuskan untuk menginap di rumah Hanbin untuk menghabiskan malam ini bersama calon suaminya.

Ketika mereka masuk ke dalam rumah dan Hanbin menutup pintu rumah, Hao memeluk erat pinggang Hanbin dan menciumi leher Hanbin. Hanbin mengeluarkan suara erangannya saat Hao menciumi lehernya. Kemudian, Hao membalikkan tubuh Hanbin dan langsung mencium bibir kekasihnya dengan tangannya memeluk pinggang Hanbin semakin erat. Hao menutup matanya dan membalas ciuman Hao dengan tangannya melingkar di leher sang kekasih. Hanbin kembali mengerang saat Hao melumat bibirnya dan lidahnya bermain di dalam mulutnya.

Hanbin kemudian menepuk dada Hao karena merasa nafasnya mulai habis. Hao pun langsung melepaskan ciumannya dan menyatukan kening mereka berdua. Nafas mereka berdua terdengar terengah-engah.

Hao :"Bisakah kita pindah ke kamarmu?"

Hanbin hanya bisa menganggukkan kepalanya. Hao menggendong Hanbin ala bridal style dan membawa kekasihnya ke kamar dengan kembali berciuman.

Ketika mereka masuk ke dalam kamar dan Hao menutup pintu dengan kakinya, ia membawa Hanbin ke atas ranjang. Kemudian, Hao naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuh Hanbin serta menindih tubuh sang kekasih tanpa melepaskan ciumannya. Hanbin meremas rambut Hao saat kekasihnya itu mencumbunya semakin dalam.

Beberapa saat kemudian, Hao melepaskan ciumannya. Ia menegakkan tubuhnya dan melepas satu persatu pakaiannya. Setelah itu, ia juga melepas satu persatu pakaian yang dipakai Hanbin sehingga dua pria tampan itu kini tidak memakai sehelai benangpun.

Hao mengukung tubuh Hanbin dan mulai menciumi tubuh kekasihnya, termasuk ia menciumi tatto yang ada di tulang selangka dan lengan kanan atas Hanbin. Hanbin hanya bisa terus mengerang dengan tangannya meremas sprei ranjang. Setelah puas menciumi tubuh Hanbin, Hao kembali menegakkan tubuhnya dan membuka kedua kaki Hanbin, memposisikan kejantanannya di depan lubang kekasihnya.

Hao :"Boleh aku melakukannya sekarang?"

Hanbin hanya bisa menganggukkan kepalanya karena ia sudah siap disetubuhi oleh kekasihnya. Hao perlahan memasukkan kejantanannya ke dalam lubang Hanbin. Hanbin meringis saat kejantanan Hao mulai masuk ke dalam lubang miliknya dengan tangannya meremas kuat sprei ranjang. Dan saat kejantanan Hao sudah masuk seluruhnya...

Hanbin :"Aaaahhh!!"

Hanbin mengeluarkan desahannya pelan dengan tangannya yang terus meremas sprei ranjang yang mulai berantakan. Hao pun mulai menggerakkan pinggulnya, memasuk keluarkan miliknya di dalam lubang sang kekasih. Hanbin mulai mengeluarkan desahannya, berusaha menyeimbangkan permainan Hao.

Hanbin :"Eeuunngghhh... Hao hyung..."

Hao :"Nngghhh... Aaaahh... Kau... Baik-baik saja?"

Hanbin tiba-tiba menarik tengkuk Hao dan membisikkan sesuatu kepada sang kekasih.

Hanbin :"Peluk aku... Nngghhh... Dan... Cium aku!"

Hao pun menuruti permintaan kekasihnya, ia memeluk erat pinggang Hanbin dan melumat bibir Hanbin tanpa menghentikan aksinya menghujam bawah sang kekasih. Hanbin membalas ciuman panas Hao dengan tangannya menjambak rambut kekasihnya itu.

Setelah puas mencumbu mesra bibir Hanbin, Hao berpindah melumat leher Hanbin dan menghentakkan kejantanannya semakin dalam. Hanbin mendesah semakin keras dengan tangannya yang terus menjambak rambut dan mencengkram punggung Hao.

Hanbin :"Nngghhh... Aaaahhh... Hao hyung... Lebih cepat... Aaahh... Aaahhh!!"

Hao terus menghentakkan kejantanannya semakin dalam dengan gerakan yang semakin cepat hingga membuat Hanbin tidak bisa berhenti mendesah dan tangannya yang terus menjambak rambut dan mencengkram kuat punggung kekasihnya.

Love is Magic | HaoBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang