Hanbin sedang duduk di ruang tengah rumahnya, ia sedang menonton televisi sambil memakan cemilan. Ia kemudian teringat perkataan Hao di cafe tadi, dimana pemuda itu akan datang ke rumahnya untuk menginap. Lagi-lagi, Hanbin teringat kejadian panas kemarin malam.
Hanbin :"Apa mungkin hal itu akan terjadi lagi? Jantungku tidak bisa dikendalikan"
Kemudian, ia mendengar suara ketukan pintu dari luar rumahnya. Hanbin yakin jika Hao sudah sampai di rumahnya. Ia mematikan televisi dan beranjak dari ruang tengah menuju depan rumah.
Saat Hanbin membuka pintu, Hao sudah ada di depan rumahnya dengan membawa tas.
Hanbin :"Kau bawa tas, hyung?"
Hao :"Iya. Aku akan menginap di rumahmu ini selama beberapa hari. Dan nanti kita bisa berangkat ke sekolah bersama"
Hanbin :"Ya sudah. Ayo kau masuk"
Hao pun masuk ke dalam rumah dan Hanbin menutup kembali pintu rumah. Kemudian, Hanbin mengantar Hao ke kamarnya agar Hao bisa menyimpan tasnya.
Begitu mereka masuk ke dalam kamar, Hao melihat sekeliling kamar Hanbin yang tidak terlalu besar namun tidak sempit juga.
Hanbin :"Maaf, hyung. Hanya ada satu kamar tidur di rumahku ini. Dan maaf jika kamarku kecil dibandingkan kamar milikmu"
Hao :"Tidak apa-apa. Menurutku, kamarmu terlihat sangat nyaman untuk beristirahat"
Hanbin :"Ya sudah. Kau masukkan saja tasmu ke dalam lemari pakaian"
Hao membuka pintu lemari pakaian Hanbin dan memasukkan tasnya ke dalam lemari.
Hanbin :"Apa kau sudah makan, hyung?"
Hao :"Sebenarnya aku belum makan. Tadi aku sibuk berkemas untuk kesini"
Hanbin :"Kebetulan aku sudah memasak untuk makan malam. Tapi tidak terlalu banyak"
Hao :"Tidak apa-apa. Yang penting, aku bisa merasakan makanan buatan mu untuk pertama kalinya"
Merekapun keluar dari kamar dan pergi ke ruang makan untuk menikmati makan malam bersama.
Saat ini, Hao dan Hanbin sedang makan malam bersama di ruang makan di rumah Hanbin. Hanbin sedikit canggung berdekatan dengan Hao karena ini adalah kali pertama ada seseorang yang datang ke rumahnya dan menginap. Meski teman-temannya sering datang ke rumahnya, tapi mereka tidak pernah menginap karena jarak rumah mereka dengan rumah Hanbin sedikit jauh.
Hao :"Jangan terlalu canggung seperti itu. Kita jalani saja semuanya pelan-pelan"
Hanbin :"Iya, hyung. Aku minta maaf karena sedikit canggung berdekatan denganmu"
Hao :"Iya. Tidak apa-apa. Aku awalnya juga canggung dengan kedekatan kita sekarang, karena dulu aku selalu marah padamu saat kita bertemu secara tidak terduga. Tapi sekarang, kita sudah bersatu menjadi pasangan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Magic | HaoBin [END]
Fiksi PenggemarZEROBASE Magic School merupakan sekolah sihir terkenal di Korea Selatan. Orang yang memiliki kekuatan sihir bersekolah di sekolah ini untuk dilatih menjadi seorang penyihir. Zhang Hao merupakan siswa paling populer di sekolah tersebut. Dia memiliki...