17. Happy Ending 🔞

290 8 8
                                    

Hanbin sedang berdiri di balkon kamarnya, melihat pemandangan langit malam yang dihiasi bulan purnama dan ribuan bintang yang berkilauan di langit. Ia masih tidak percaya jika kini ia dan Hao telah resmi menjadi pasangan sehidup semati. Ini sedikit menggelikan karena di awal mereka bertemu, hubungan mereka tidak dimulai dengan awal yang baik. Hao dulu selalu membencinya tanpa ia tahu apa kesalahannya. Tapi sekarang, pria tampan itu begitu menyayangi dan mencintainya.

Saat sedang melamun, tiba-tiba sepasang tangan melingkar di perutnya. Ketika Hanbin melihat ke samping, rupanya yang memeluknya adalah sang suami yaitu Hao.

Hao :"Kenapa kau berdiri disini? Cuaca malam ini sedikit dingin. Kau bisa masuk angin"

Hanbin :"Aku hanya ingin melihat pemandangan langit malam ini"

Hao :"Aku lebih suka melihat wajahmu yang tampan itu. Lebih indah dari semua yang ada di alam semesta ini"

Hao kemudian menciumi leher Hanbin dan sedikit melumatnya. Hanbin mengeluarkan erangannya saat suaminya itu menciumi lehernya. Kemudian, Hao membalikkan tubuh Hanbin dan langsung mencium bibir sang suami dengan tangannya memeluk pinggang Hanbin dengan erat. Hanbin menutup mata dan membalas ciuman Hao dengan tangannya melingkar di leher sang suami.

Beberapa saat kemudian, Hao melepaskan ciumannya. Dengan cepat, ia membawa Hanbin kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu balkon.

Hao mendorong tubuh Hanbin hingga pria tampan itu jatuh terbaring di atas ranjang. Hao mulai melepaskan satu persatu pakaiannya sehingga kini ia telanjang bulat. Setelahnya, ia naik ke atas ranjang dan menindih tubuh Hanbin.

Hao :"Ini waktu yang tepat untuk kita melakukan malam pertama kita... Aku ingin memilikimu seutuhnya malam ini dan menghabiskan malam ini bersamamu... Bolehkah aku melakukannya?"

Hanbin terdiam mendengar perkataan Hao barusan. Meski mereka sudah beberapa kali berhubungan seks, tapi kali ini akan terasa berbeda mengingat kini mereka sudah menikah.

Setelah beberapa detik terdiam, Hanbin akhirnya menganggukkan kepalanya. Hao mengecup bibir Hanbin lalu mulai melepas satu persatu pakaian yang dipakai Hanbin sehingga kini keduanya tidak memakai sehelai benangpun.

Hao mulai menciumi leher Hanbin dengan ia mengunci tangan Hanbin. Kemudian, ia juga menciumi tatto yang ada di tulang selangka dan lengan kanan atas Hanbin. Ia lalu turun ke dada Hanbin, Hao menciumi dada bidang Hanbin serta menyesap dan menjilat puting sang suami. Kemudian, ia turun lagi dan menciumi perut sixpack Hanbin. Hanbin hanya bisa terus mengeluarkan erangannya saat suaminya itu menciumi tubuhnya.

Setelah puas menciumi tubuh Hanbin, Hao menegakkan tubuhnya dan membuka kedua kaki Hanbin, memposisikan kejantanannya di depan lubang sang suami.

Hao :"Bisakah aku langsung memasukkan milikku sekarang?"

Hanbin hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan tangannya mulai meremas sprei ranjang. Dan dalam sekali hentakan, kejantanan Hao sudah masuk seluruhnya ke dalam lubang Hanbin, hal itu membuat Hanbin mengerang keras dengan tangannya meremas kuat sprei ranjang.

Hanbin :"Eeuunngghh..."

Hao :"Bolehkah aku bergerak sekarang?"

Hanbin lagi-lagi hanya bisa menganggukkan kepalanya. Hao mulai menggerakkan pinggulnya, memasuk keluarkan miliknya di dalam lubang sang suami. Hanbin mulai mengeluarkan desahannya dengan tangannya yang terus meremas sprei ranjang.

Sambil terus bergerak, Hao kembali menindih tubuh Hanbin. Hanbin kemudian melingkarkan tangannya di leher Hao dan sesekali meremas rambut Hao saat suaminya itu menghujamkan kejantanannya semakin dalam.

Love is Magic | HaoBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang