Swapped Partners

Part 12🌷

Suasana makan malam tampak tenang di rumah megah itu, terlihat dua keluarga yang tengah berbincang sembari melempar senyum diantaranya. Dua keluarga besar itu adalah keluarga Nagara dan Wijaya. Malam ini mereka berencana akan membahas perihal pertunangan putra putri mereka. Sebagai pihak dari laki-laki, Wardani Kartika Nagara atau yang biasa di panggil Mama Ani membuka obrolan di tengah hangatnya suasana makan malam itu. Turut juga mendampingi putra sulungnya Aris Pratama Nagara.

"Ara cantik sekali malam ini" puji Mama Ani kepada gadis yang duduk di samping seorang pria paruh baya yang bernama Gading Wijaya alias ayah kandung dari Mutiara Dania Wijaya, yang mereka sapa dengan panggilan Ara.

Ara tersipu malu, ia menampilkan senyum terbaiknya untuk sang calon mertua.

"Terima kasih Ma, Mama juga cantik malam ini" ucap  Ara

Mama Ani mengembangkan senyumnya.

"Oh ya, bagaimana kuliah kamu?" tanya Mama Ani lagi

"Alhamdulillah lancar Ma" jawab Ara

"Syukurlah, Farhan ngajar dikelas kamu tidak ?" tanya Mama Ani. Ia tahu bahwa putranya yang akan dijodohkan dengan Ara itu tengah mengajar di kampus Ara.

"Iya Ma"

"Sering ketemu berarti ?"

"Lumayan Ma, walaupun Mas Farhannya sibuk" jawab Ara sambil melirik ke arah Farhan yang sedang menyeruput kopi miliknya.

Farhan menyunggingkan senyum saat mendengar ucapan Ara. Farhan akui gadis manipulatif itu sangat pintar berakting. Rasanya ingin sekali Farhan pergi meninggalkan mereka bahkan keluar dari rumah malam ini. Lebih baik menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada melayani acara malam ini. Memuakkan ! umpat Farhan dalam hati. Ia memasang wajah yang begitu datar dan dingin. Jika bukan karena Mama dan Mas Gaga, Farhan tidak akan mau menerima perjodohan itu !.

Sedangkan di satu sisi Aris masih setia mendengar percakapan ibu nya dengan Ara. Sesekali ia juga melirik adiknya itu. Ia dapat melihat keengganan Farhan untuk hadir pada acara makan malam tersebut. Namun ia memilih diam, sambil mengawasi keadaan. Ia akan bergerak jika mulai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Gading Wijaya yang tengah menikmati makan malam itu tersenyum lebar saat melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah putrinya. Ia bahkan terang-terangan menunjukkan sosok putrinya kepada keluarga Nagara. Baginya putrinya yang paling luar biasa di dunia ini. Tidak ada yang dapat menandinginya. Jika ada yang berusaha menyakiti putrinya, ia tidak akan segan menyingkirkan orang tersebut. Egois dan kejam memang. Namun itulah sosok dari Gading Wijaya. Jika ia tidak dapat memiliki sesuatu yang diinginkannya, maka segala cara akan ia lakukan agar memperolehnya. Termasuk mewujudkan keinginan putrinya dengan salah satu putra keluarga Nagara, yakni Farhan Arkana Negara.

Usai makan malam, kedua keluarga beranjak menuju ruang tengah keluarga untuk mendiskusikan perihal kelanjutan hubungan Farhan dan Ara. Minuman dan makanan pun tersedia di atas meja. Pak Gading pun membuka suara lebih dulu.

"Sebelumnya saya minta maaf telah merepotkan Bu Ani perihal kedatangan saya malam ini" basa basi Pak Gading

Mama Ani tersenyum "Tidak repot pak gading".

"Kedatangan saya kesini sudah tentu Bu Ani tahu bahwa saya ingin membahas kelanjutan hubungan Ara dengan Farhan. Saya harap keputusan yang diambil malam ini memberikan jawaban yang terbaik dan memuaskan kedua belah pihak. Apabila keduanya telah sepakat, maka kita akan langsung mengadakan pertunangan" jelas Pak Gading di iringi dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Terima kasih pak Gading atas niat baiknya, kita semua tentunya berharap hubungan ini dapat menjaga silahturahmi kita. Saya sebagai orang tua hanya mendukung yang terbaik untuk kedua anak kita. Saya kembalikan kepada Farhan dan Ara. Jika keduanya sudah sepakat. Saya ikut keduanya pak Gading" jawab Mama Ani. Ia melirik putranya yang sejak tadi hanya diam dan memasang wajah datarnya.