Sore ini Cinta dan Nyimas tengah jalan santai di pinggir pantai. Keduanya berlari-lari kecil menyusuri bibir pantai. Tidak hanya mereka berdua, diantara mereka ada juga bapak-bapak, ibu-ibu, anak kecil hingga remaja bahkan sepasang kekasih turut menikmati deruan ombak pantai sambil menyaksikan senja di sore hari.
Setelah berlari cukup panjang, Cinta dan Nyimas memutuskan untuk beristirahat sejenak.
Nafas keduanya terengah-engah, keringat mengalir di wajah mereka. Cinta menyeka keringat itu menggunakan handuk kecil yang digantung di lehernya begitupun yang dilakukan oleh Nyimas. Keduanya duduk berselonjoran di pinggir pantai yang telah di bangun tempat bersantai berbahan semen untuk para pengunjung.
"Capek" keluh Cinta
"Aelah belum juga jauh"
"Ini tuh udah jauh Nyik, coba lihat ke belakang"
Nyimas melihat ke belakang "Eh iya ya, nggak kerasa loh Cin".
"Lari aja capek, apalagi lari dari kenyataan" ucap Cinta
Nyimas tertawa renyah. Ia melirik Cinta, entah apa yang ada dipikiran sahabatnya itu. Tetapi sejak kejadian tiga hari yang lalu, Cinta sedikit berbeda.
"Cin" lirih Nyimas
"Hm"
"Aku kok ngerasa aneh ya" ucap Nyimas. Ia menatap ke pantai, jarinya mengusap dagu yang sedikit lancip itu. Cinta menoleh ke samping, ia melihat Nyimas seolah tengah berpikir berat.
"Aneh kenapa?" tanya Cinta
"Aneh aja"
Cinta mengerutkan keningnya. Nyimas menggeser tubuhnya lebih mendekat ke Cinta. Netranya beralih menatap Cinta dengan lekat. Namun tatapan Nyimas menyorot tajam, membuat Cinta terheran.
"Nggak usah natap gitu"
Nyimas semakin menajamkan tatapannya "Jujur sama aku, kamu ada sesuatu kan sama pak Farhan ?, ngaku !"
Cinta terkejut atas pertanyaan Nyimas, keningnya semakin mengkerut dalam. Ia terdiam sesaat sembari mencerna kalimat yang dilontarkan oleh Nyimas.
"Maksudnya?" tanya Cinta yang gagal paham
Nyimas berdecak sebal. "Kamu ada hubungan apa sama pak Farhan ?" tanya Nyimas lagi
Cinta tak habis pikir kenapa Nyimas menanyakan hal seperti itu, sedangkan dirinya saja tak merasa memiliki hubungan apapun.
"Ngak ada apa-apa"
"Bohong !"
"Ya udah kalau nggak percaya, terserah"
"Aku perhatikan akhir-akhir ini, semenjak kejadian tiga hari yang lalu membuat Cinta yang ku kenal sedikit berbeda. Entahlah mungkin perasaan ku saja" ujar Nyimas
Cinta menghela nafas, "kan udah aku jelasin kemarin Nyik" kilah Cinta
"Serius Cin?" tanya Nyimas khawatir
"Iya serius"
Nyimas yang sudah mengenal Cinta lama, tidak mudah percaya begitu saja.
"Ya sudah kalau belum mau cerita nggak papa, kalau kamu udah yakin mau cerita aku siap dengerin kamu. Jangan dipendam, nanti jadi penyakit !"
Cinta terkekeh melihat raut wajah khawatir sahabatnya itu. Ia sebenarnya ingin cerita, namun saat ini belum waktu yang tepat untuk mengatakannya kepada Nyimas. Cinta sendiri masih butuh waktu untuk memastikan sesuatu yang mengganjal di hatinya. Cinta sendiri pun tak yakin, tapi entah sejak kapan sesuatu itu sering mengusik kehidupan Cinta. Ia berusaha mengenyahkan, tapi tetap saja tak bisa. Saat ini pun ia sedang berusaha untuk mengalihkan pikirannya dengan mengajak Nyimas pulang ke kosan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Swapped Partners
Fiksi Umum"Siapa namamu?" "Cinta pak" *** "Kamu tau kenapa saya panggil Cinta?" "Tidak pak" _________________ Bagaimanakah kisah lengkapnya? Silahkan klik baca dan simpan diperpustakaan/pribadi ya guys🤗 Jangan lupa like, comment, vote and share guys😉😇 Happ...