Page Six

48 4 1
                                    

Satu bulan setelah bergabung dengan "The Big Four", sepertinya kenakalan Mingi mulai terlihat. Seperti sering terlambat ke sekolah, bolos ketika pelajaran masih berlangsung, ngudud, dan sebagainya. Yunho sebagai sahabatnya tetap mengingatkannya dengan sabar, meskipun ada rasa kesal juga di dalam hatinya.

Selasa pagi, murid-murid kelas 11A sedang mengikuti pelajaran Matematika. Di saat mereka sedang fokus mengikuti pelajaran tersebut, mereka terkejut dengan Mingi yang baru saja masuk ke kelas. Terlihat pakaiannya sangat tidak rapih, dan rambutnya juga acak-acakan.

"Mingi! Dari mana saja kamu?! Kenapa kamu baru datang?!" seru Pak Seokjin, sang guru.

"M-maaf, Pak. Saya... kesiangan" ucap Mingi sambil menggaruk kepalanya.

"Ini sudah kesekian kalinya kamu terlambat ke sekolah! Mau jadi apa kamu kalau sudah lulus nanti?! Ingat. Sekali lagi kamu terlambat lagi ketika pelajaran saya, saya hukum kamu bersihkan toilet! Mengerti?!"

Maklum, Pak Seokjin ini dikenal sebagai guru killer bin galak. Kadang, dia suka kasih hukuman yang agak lain, seperti membersihkan toilet atau mengganti genteng yang rusak, untuk memberikan efek jera bagi murid-muridnya yang bandel.

Ya tapi nggak disuruh benerin genteng juga kali, Pak.

Karena beliau sering memberikan hukuman seperti itu, Pak Seokjin sampai dipanggil oleh Kepala Sekolah sebanyak tiga kali.

"Waduh! Jangan dong, Pak... Saya janji, deh. Mulai besok, saya nggak akan terlambat lagi" kata Mingi.

"Baik. Saya pegang janji kamu. Sekarang, kamu keluar dan rapihkan pakaian kamu!" ujar Pak Seokjin.

"Baik, Pak"

Akhirnya, Mingi keluar lagi dari kelas dan merapihkan pakaiannya.

****

Di waktu istirahat, Jungwon menghampiri Yunho yang sedang menyantap bekalnya berupa nasi goreng di kantin.

"Yun, lo ada PR Matematika juga, nggak?" tanya Jungwon.

"Hm? Iya" jawab Yunho singkat. "Kenapa?"

"Malam ini, kita kerjain bareng, yuk! Tapi, di rumah lo"

"Uhuk!"

Yunho tiba-tiba tersedak nasi goreng. Buru-buru dia meminum sebotol air mineral.

"Eh?! Lo gapapa?!" tanya Jungwon kaget.

"Gapapa, Won. Serius ngerjainnya di rumah gue? Kenapa nggak di rumah lo aja?" kata Yunho.

"Kalo di rumah gue berisik banget. Bapak gue sering nyetel dangdut tiap malam. Gue yang lagi belajar suka keganggu. Mending ngerjainnya di rumah lo aja"

"Tapi... Rumah gue, kan-"

"Kecil? Gapapa. Nggak peduli rumah lo kecil atau nggak, yang penting gue akan tetap bertamu ke rumah lo. Oh ya, jangan lupa ajak Mingi juga"

"Hm. Oke, deh"

Tiba-tiba, Mingi datang menghampiri mereka berdua.

"Eh, Gi. Lo mau, nggak, ngerjain PR bareng di rumah Yunho?" tanya Jungwon.

"Kapan? Kalo malem ini, nggak bisa, ya? Gue ada janji sama temen" jawab Mingi.

"Hm! Bilang aja ada janji sama Hyunjin and the gang. Iya, kan?" sahut Yunho mendengus.

Mingi terkejut, "Dih. Lo kenapa, dah?"

"Pake nanya lagi, lu. Udahlah, gue balik dulu ke kelas"

Yunho lalu membawa kotak bekalnya yang sudah kosong beserta botol minumnya dan kembali ke kelas.

Youth || YunGi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang