Akhirnya setelah melewati tujuh hari yang menyebalkan, akhirnya moodku betulan berubah menjadi lebih baik hingga akhirnya aku bisa upload cerita ini. Aku akan up double hari ini. Semoga kalian suka.
Kelas X IPS 4 adalah kelas yang isinya orang-orang bermasalahan. Valen masuk ke sana karena Valen pernah mengalami banyak kena kasus di SMP-nya. Perang sarung, berantem dengan kakak kelas, langganan anak terlambat, dan lain sebagainya. Meski begitu, nilai-nilai mata pelajarannya tak kurang dari 80 membuat guru-guru di sana menggeleng-nggelengkan kepalanya.
Kelas X IPS 4 dikenal akan anak-anak pentolan sekolahnya. Selain Valen juga ada. Namun ada hal lain yang membuat terkenal kelas ini. Hal ini pun cukup bisa dibanggakan buat kelas ini. Yaitu Airru, gadis primadona sekolah yang selalu saja menarik perhatian para kaum adam.
Setiap hari gadis itu tak pernah absen mendapatkan surat di laci maupun brangkasnya. Ada surat cinta, surat kagum, dan coklat. Dengan semangatnya, Airru membalas surat-surat cinta itu dengan tolakan halusnya. Setiap hari. Kemudian surat-surat cinta itu akan ia bawa ke rumah lantas memajangnya di dinding rumah.
Apa alasan Airru masuk ke kelas yang bermasalahan ini? Singkatnya, ia pernah melakukan segalanya untuk membebaskan kakaknya. Termasuk, membunuh orang.
"Kenapa kamu membunuh orang itu?" tanya polisi kala itu.
Gadis itu mengukir senyumnya. "Ada orang yang akan membayarku mahal jika aku membunuhnya. Aku butuh banyak sekali uang untuk membebaskan kakakku, tapi aku malah ketahuan dan tertangkap oleh kalian."
Polisi yang mengintrogasinya menggelengkan kepala tak habis pikir. Airru kemudian melanjutkan, "Aku membunuh bukan karena salahku, tapi karena salah Akira. Iya, ini semua salahnya."
Setelahnya, Airru menghabiskan waktu beberapa bulan di lapas remaja. Psikisnya mulai rusak. Psikolog pun sampai turun tangan untuk mengatasi mental gadis ini.
"Airru, teman cowokku ada yang menyukaimu."
Gadis itu tertawa kecil, "Wah, benarkah? Tolong bilang makasih karena menyukaiku."
Valen sampai bosan dengan para lelaki yang mengejar sosok seperti Airru. Setampak Valen, gadis itu memang sosok yang lembut, baik hati, kelihatan polos dan lucu, namun entah mengapa primadona sekolah itu tampak biasa saja di mata Valen.
Akira masih lebih manis daripada Airru.
Seketika lelaki itu menepuk pipinya. Apa yang barusan ia pikirkan? Gadis menyebalkan itu tampak begitu manis di matanya? Yang benar saja. Ia tidak akan mau mengakui gadis menyebalkan itu.
Lalu Yoichi. Seperti Valen, Yoichi juga masuk ke kelas bermasalahan ini. Bukankah ini benar-benar terbalik dengan kakaknya, Yui yang jadi anggota OSIS? Tapi begitulah kenyataannya. Yui adalah contoh baik sekolah dan Yoichi adalah contoh buruk sekolahnya.
Dua tahun lalu, Yui selalu saja kena rundung di sekolah. Mereka merisak Yui tanpa alasan. Membuat Yui tak pernah absen mendapatkan luka di tubuhnya.
Yoichi yang mengetahui hal itu langsung ingin turun tangan. Siapa yang berani menyakiti kakak kesayangannya? Akan ia habisi sampai orang itu habis.
Maka, lelaki itu selalu memperhatikan kakaknya dari jauh. Ia meminta salah satu temannya untuk mengawasi Yui. Jika ada satu atau dua hal yang terasa mengganjal, segera hubungi Yoichi apapun keadaannya.
Suatu ketika para perundung itu berhasil memojokkan Yui di gedung belakang sekolah. Di tempat itu, Yui mendapatkan tamparan di sana-sini. Pokoknya itu terjadi hingga pipi Yui begitu memerah dan tampak membengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei, Apa Warna Kesukaanmu? (TAMAT)
JugendliteraturBagaimana rasanya jika kalian tidak diperbolehkan mendaftar ke sekolah yang kalian inginkan? Bagaimana jadinya kalau kalian dipaksa untuk masuk ke sekolah pilihan orang tua kalian? Marah, sedih, kecewa? Itulah yang terjadi pada Valen. Sejak itula...