Siapa nih yang kangen ceritaku yang satu ini? Selamat guys, aku datang membawa konflik. Semoga kalian suka:D
Kelas X MIPA 3 adalah kelas Akira. Kelas itu terbilang sangat santai dengan guru-guru. Bukan apa, tapi cukup banyak siswa kelas ini yang berorganisasi. Seperti ketua kelas yang menjabat sebagai seksi dokumentasi anggota OSIS atau wakil ketua kelas mereka yang menjabat sebagai sekretaris Pramuka. Maka dari itu, banyak guru-guru yang merasa nyaman dan akrab bersama anak-anak kelas ini.
Namun di balik kelas menyenangkan ini, ada satu hal misterius di dalamnya. Setiap pagi, di tiap laci mereka pasti ada kertas origami dengan bentuk yang disamakan. Lalu di dalam origami itu pasti akan ada tulisan. Seperti pagi ini. Yuki menemukan sebuah origami biru dengan bentuk hati.
Gadis itu membuka kertas origami. Penasaran dengan isi di dalamnya.
Semangat ya, orang hebat! Pastikan dirimu jadi versi yang terbaik dari hari kemarin.
Membaca hal itu, sontak membuat Yuki tersenyum. Hatinya seketika menghangat di pagi yang cukup dingin ini. Selalu saja. Origami dari seseorang yang misterius selalu saja membuat hatinya senang.
"Makasih..." gumam Yuki.
Selang beberapa waktu, Akira datang dan langsung duduk di bangku yang sudah ada tas di atasnya. Ah, seperti biasa ya? Gadis itu pasti selalu jadi yang pertama kali datang ke kelas.
Seketika Yuki tersentak dan menatap gadis rambut ikal sebahu itu lamat-lamat. "Akira, kamu kan yang selalu berangkat pagi. Kamu tahu nggak sih siapa yang selalu ngasih surat origami ke kelas ini?"
Akira tersenyum. Ia mengendikkan bahunya. "Entahlah, aku tidak tahu."
Yuki mendengus sebal. "Yah, padahal aku ingin berterima kasih pada orang yang membuat pesan origami ini. Soalnya origami buatannya selalu berhasil membuatku semangat. Aaaahhhhh, aku betul-betul penasaran!"
Melihat Yuki cemberut, membuat Akira terkekeh geli. Gadis itu menyangga dagunya dengan senyum yang kian terukir di wajahnya. Hm... entahlah, siapa ya kira-kira yang membuat pesan origami itu?
Akira akhirnya ikut mengecek isi lacinya. Tunggu sebentar. Akira mengernyitkan alisnya ketika memandang kertas origami kedua yang ia temukan di laci. Bentuknya sama, namun sepertinya warna origami inilah yang paling berbeda.
Selamat ulang tahun, cantik! Nanti datang ke kebun belakang sekolah ya! Yang rumah kaca besar itu. Aku akan menunggumu di bawah pohon bunga rhododendron.
Gadis manis itu menelengkan kepalanya. Siapa sebenarnya... pengirim pesan origami ini?
_-_-_-_-
Rumah kaca SMA Angkasa Cendekia memiliki berbagai macam tumbuhan. Bonsai, aneka bunga, dan jenis pohon lainnya. Lengkap dengan pengatur suhu ruangan. Maka, tak heran jika ada beberapa tumbuhan dari wilayah subtropis tumbuh di tempat ini.
Keren sekali tempat ini.
Teknologi manusia itu sangat mengagumkan. Berbeda dengan hewan dan tumbuhan, manusia dapat mengubah lingkungan sesuka hatinya. Termasuk dengan tumbuhnya pohon rhododendron yang indah dan kelihatan cantik ini. Daun hijaunya tumbuh begitu lebat. Juga diimbangi dengan sekuntum bunga warna pink keunguan yang menghiasi pohon.
Ketika Akira berjalan perlahan guna mendekat, sepucuk kelopak bunga ungu tersebut turun dengan lembutnya ke gadis itu. Dengan senyum lembut, ia menengadahkan tangannya ke atas. Lalu sedetik kemudian dua kelopak bunga pink keunguan itu berlabuh ke tangan Akira.
Cantik.
"Wah, wah... akhirnya kita bertemu lagi. Akira Putri Sunshine."
"Airru... chan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei, Apa Warna Kesukaanmu? (TAMAT)
Dla nastolatkówBagaimana rasanya jika kalian tidak diperbolehkan mendaftar ke sekolah yang kalian inginkan? Bagaimana jadinya kalau kalian dipaksa untuk masuk ke sekolah pilihan orang tua kalian? Marah, sedih, kecewa? Itulah yang terjadi pada Valen. Sejak itula...