Bab 24 " kamu dimana?"

4.5K 308 3
                                    

"kamu besok berarti udah tugas?" tanya Agisna pada Agasa yang tengah menyetir.

Agasa mengangguk ,saat ini mereka dalam perjalanan menuju rumah sakit, ingin mengontrol jahitan Agisna sekaligus memeriksa kesehatan Artha, walau Agasa sendiri bisa memastikan keponakannya itu sehat, lihat saja pipinya yang semakin mengembung.

"iya, aku ga bisa tiap hari ngunjungin kamu"

"ga apa-apa ada Anna ko"

"kamu keliatan seneng gitu?" ucap Agasa menyelidik

Agisna tertawa mendengar Agasa "ya lagian kamu ini nyamper tiap hari, untung adikku kalau engga kayanya kita udah di kebiri sama satpam, mana kamu bertamu suka ga kenal waktu lagi"

Agasa hanya tertawa menanggapi, tak lama, mobil yang dikendarai Agasa sampai di area rumah sakit, Agasa turun disusul Agisna, mereka berjalan bersisian, sepanjang jalan banyak mata yang melihat mereka, mengira jika mereka adalah sepasang suami istri dengan anak yang digendong sang istri.

"kamu tunggu dikantin sana, aku mau ke kak Cemy" kebetulan Cemy merupakan dokter poly bedah.

"ga mau aku temenin aja"

"engga perlu, nanti aku telpon kalau selesai"

"oke" Agisna meninggalkan Agasa, bukannya menuruti ucapan Agisna untuk menuju ke kantin Ia malah melangkahkan kakinya menuju ruang UGD berniat memantau keadaan disana, sekaligus melihat ruangan kerja barunya.

Agasa agak lesu melangkah, pasalnya Ia malas jika bekerja bersama rekan lainnya secara terbuka dan sudah pasti dengan kasus yang bermacam-macam bukannya malas meladeni pasien hanya saja Ia malas dengan tatapan semua orang ke arah dirinya, ini lah sebabnya Ia belum membuka identitasnya walau sebenarnya sudah banyak yang menebak dari nama belakangnya, biasanya Ia hanya memeriksa pasien yang datang ke poly anak yang hanya ada dirinya dan perawat peribadi yang ada diruangan itu.

"Bertahanlah hanya sebulan" Agasa menenangkan dirinya.

Saat melewati Depo farmasi pintunya terbuka memperlihatkan Mada yang keluar dari sana hanya sebentar sebelum pintu kembali tertutup, Agasa terdiam mengernyitkan dahinya, Ia seperti melihat figur famaliar yang ada didalam sana.

"Hey, AGASA!" Mada meneriaki nama Agasa saat laki-laki ini tidak kunjung meresponnya.

"oh Hai, Mada?"

"iya ini saya, ngapain disini? didepen depo farmasi?"

Agasa mengeleng gelengkan kepalanya berusaha memfokuskan pikirannya kembali "saya mau melihat ruangan dr. Pandu"

"oh kamu yang gantiin beliau"

Agasa mengangguk kemudian memanggil Mada "Mada, itu didalam"

"hm? apa? kenapa didalam?"

Agasa menggelang, "engga, ga ada, saya duluan ya"

Mada hanya mengangguk, menatap kepergian Agasa dengan heran, jarang sekali Mada menangkap ekspresi linglung dari seorang Agasa.

*****

Saat ini Herna, Cika dan Sari tengah bersantai di balkon apartemen Cika, saat shift mereka selesai Cika mengajak Herna untuk mengunjungi apartemennya mengatakan bahwa Sari memutuskan untuk menyewa apartmen yang ada didepan unitnya.

"jadi kalian tetanggaan dong" tanya Herna.

Cika dan Sari mengangguk semangat "kebetulan penghuni depan apart ini mau pindah, betapa beruntungnya Sari ini" 

"dan tau? karena sewa apartemen itu tinggal setahun baru habis Sari cuma diminta bayar 90% ke penyewa sebelumnya"

"bisa gitu?" 

Sekuat PesonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang