Bab 40 "Suamiku"

6.3K 331 13
                                    

Anda : nanti berangkat kerja aku jemput yaa, jangan berangkat sendiri, jangan tidur lagi, nanti kepalanya pusing.

Agasa mengirimkan chat untuk Herna kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku. Agasa menunduk di ranjang mencium pipi gembul Artha. "Tantemu menggemaskan" bisiknya ke telinga Artha.

Herna dengan berbagai ekspresi saat mengobrol dengannya sangat menggemaskan dan juga sexy, Herna yang mengeluarkan pemikirannya itu tampak sexy dimatanya.

Artha yang merasa tidurnya terganggu menangis keras, Agasa sedikit panik, menepuk pantat Artha "shuuut, sayang tidur lagi ya, maafin Om"

Agisna yang mendengar tangisan Arta menyembulkan kepalanya dari walk in closet "kenapa?"

Agasa menolehkan kepalanya "ga apa, dia cuma lagi mau nangis aja, kamu lanjut aja pilih bajunya" Agasa mengangkat Arta, menggendongnya dan menimangnya.

"Shuut, keponakan cantik Om, tidur ya? Mama lagi sibuk cantik" Agasa terus menimang Arta, berjalan kesana kemari untuk menenangkan Artha dan sesekali membisikan kata penenang untuk Artha.

Agisna tidak langsung mengerjakan kegiagannya kembali, sibuk mengikuti Agasa dengan tatapannya, Agisna terdiam lama memandangi pemandangan yang membuat hatinya berdesir.

Tidak ada pria yang disisinya untuk menemani tumbuh kembang Artha, hanya laki-laki ini yang selalu siap Ia panggil kapan saja tanpa mengeluh merasa terganggu.

"Thanks ya" ucap Agisna.

Agasa menoleh ke belakang punggungnya mengernyit "belum siap?" Ucapnya.

Agisna terkekeh "10 menit lagiii" kemudian masuk kembali untuk bersiap, hari ini Ia ingin menginap di rumah utama, untuk acara mereka malam minggu nanti.

Agasa meletakkan Artha kembali ke ranjangnya, Agasa melirik jam dinding, tinggal 2 jam lagi Ia harus menjemput Herna, tak apalah Ia bersantai sebentar disini, hanya butuh waktu 30 menit untuk ke rumah utama.

Agisna keluar dengan penampilan yang sudah rapi, dress hijau diatas mata kaki, terlihat manis "bagaimana penampilanku" tanya Agisna pada Agasa.

Agasa menoleh meneliti penampilan Agisna, Agasa tersenyum "sudah rapi" responnya.

Agasa berdiri dari posisi setengah berbaringnya kemudian meraiy tas yang berisi keperluan Agisna dan Arta yang ada di sofa "yuk jalan" ucap Agasa.

Agisa cemberut "cantik? Atau biasa ajaa?" Ulang Agisna dengan pertanyaan yang lebih spesifik.

Agasa melirik jam dinding lagi "cantik" ucapnya tanpa melirik Agisna "selalu cantik" lanjutnya menghampiri Agisna "ayuk" Ajaknya.

Agisna mengangguk berjalan ke arah ranjang dan meraih Arta dengan perlahan agar Artha tetap dalam tidurnya.

*****
Herna memutar-mutar ponselnya menerima pesan dari Agasa, berfikir apakah Ia harus membalas pesan itu atau mengabaikannya saja? Tapi Herna sudah meyakinkan dirinya untuk bersikap biasa saja, permainannya akan kacau, kalau Herna terlalu menunjukan sikap ketidak sukaannya terhadap Agasa.

Anda : jangan sampai terlambat, ingat aku tidak suka 😊

Tidak perlu menunggu lama hingga notifikasi balasan dari Agasa menghampiri ponselnya.

Rekan Hidup : noted.

Herna tersenyum kemudian menatap jendela kamarnya, ada untungnya juga Ia mengiyakan ajakan Agasa, langit terlihat mendung, kemungkinan hujan akan segera menyapa bumi.

Herna menenggelamkan badannya pada bed covernya, menggosokan kepalanya pada bantal beberapa kali, masih ada 2 jam lagi, Ia bisa tidur selama 1 jam.

*****
"Hubunganmu dengan Herna baik?" Agisna bertanya saat mereka ada di dalam mobil Agasa.

Sekuat PesonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang