Sesuai janji, Aru mengajak gadisnya itu untuk berkencan. Setelah selesai dengan sang Bunda. Ia langsung membawa Ata mengelilingi kota Bandung dengan vespa antik milik sang Ayah, dengan alasan, agar lebih romantis."Kita udah ngalahin Dilan Milea belum?"
"Belum, ayo dong kamu gombal lagi!"
Kira-kira begitu percakapan diatas vespa. Kebanyakan membahas hal-hal tak masuk akal. Belum lagi, ketika suatu hal Ata jawab menggunakan kecerdasannya. Kadang-kadang membuat Aru menggeleng, Tak mengerti.
Padahal, keduanya sudah sarapan. Tapi, Aru keras kepala menginginkan Ata untuk mencoba salah satu mie ayam favoritnya.Berkat rayuan dan kata-kata manis, akhirnya membuat gadis itu luluh juga. Dan, ya, keputusannya tidak salah. Nyatanya memang rasa dari mie ayam ini sungguh berbeda. Entahlah, mungkin memang tingkat jarangnya makan diluar membuat Ata tidak tahu jika ada kedai mie ayam seenak ini.
Kali ini bergantian. Sesuai keinginannya, Aru membelikan gelato favorit Ata.
"Belepotan tuh, anak kecil."
Padahal hanya sedikit sisa yang ada diujung bibir ranumnya. Namun membuat Aru berkali-kali menyebutnya sebagai anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aru; Rumah untuk Ata.
FanfictionKarna untuknya, rumah hanyalah tempat berlindung dari panas dan hujan. Bukan untuk pulang. ────────────────── ✧ Cerita ini diikuti sertakan dalam event menulis Seluna Writing Publisher.