3

470 69 9
                                    

"Sudah, hyung. Lepaskan," Jisung menarik dirinya dari dekapan yang Minho berikan. Mereka telah selesai menghadiri seluruh kelas hari ini. Dan saat ini, keduanya telah berada di depan gedung apartemen Jisung setelah Minho mengantarnya pulang.

Sedikit kecewa, namun Minho tetap melepaskan pelukannya, biasanya mereka akan berpelukan cukup lama. Dua puluh menit misalnya.

Hanya bercanda.

"Tidakkah kau ingin menceritakan masalahmu?" tanya Minho sembari mengusap pipi gembil Jisung, namun segera ditepis kecil oleh sang empunya. Bahkan, Jisung sama sekali tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Minho.

Meski tak mendapatkan respon, Minho tetap pada pendiriannya, bersikap lembut pada Jisung. "Aku akan menunggu sampai kau siap bercerita," ucapnya.

Memberikan kecupan selamat tinggal kecil pada bilah manis Jisung --yang meski berusaha untuk dihindari sang tupai-- Minho pun berpamitan untuk pulang. Ia tak tahu menahu mengenai apa yang tengah terjadi pada kekasihnya, namun tak ingin juga memaksa pemuda Han tersebut untuk bercerita.

Toh, ini merupakan pertama kalinya Jisung bersikap seperti ini padanya sejak mereka mulai menjalin kasih. Mereka sama sekali tak pernah berkelahi sebelumnya. 

Hubungan sehat yang begitu didambakan semua orang, siapa sangka di masa depan justru keduanya bertengkar hebat hingga berakhir mengenaskan?

Jisung memasuki gedungnya dan menaiki lift. Air mata sedikit menetes melewati pipi hingga dagunya. Jisung sebenarnya tidak tega memperlakukan Minho seperti ini, meski caranya menghindar cukup sederhana. Rasa sayangnya yang sempat disakiti pun perlahan pulih begitu mendapatkan perhatian penuh yang Minho berikan padanya.

Menyakiti Minho di masa ini sungguh berat baginya.

Jisung tahu ini merupakan hal yang buruk untuk Minho, bahkan untuk semua orang yang terlibat dalam hubungan mereka, termasuk dirinya sendiri. Namun ia begitu takut akan masa depan. Jisung begitu takut dengan rasa sakit yang akan ia alami di masa depan.

Maka dari itu Jisung berusaha untuk mengubah masa depannya, dengan berhenti menjadi kekasih Minho sehingga mereka takkan menikah nantinya.


Cklek


Jisung membuka pintu apartemennya. Segera saja ia masuk ke dalam kamar dan merebahkan diri. Felix sudah menanyakan berbagai macam pertanyaan menyebalkan padanya siang tadi, dan ini saatnya Jisung untuk menjelaskan rencananya.

Ah, Jisung tak berniat untuk memberitahukan rahasianya, mengenai dirinya yang datang dari masa depan pada Felix.

Membuka ponselnya, Jisung mencari kontak dengan nama Yongbokie disana. Jangan lupakan pula emoji anak ayam yang identik dengan pemuda yang memiliki freckles pada wajahnya itu.

"Halo, Jisungie?" ucap Felix begitu dirinya mengangkat panggilan dari sahabatnya.

"Ah, seperti janjiku tadi. Aku akan menceritakannya," Jisung mengambil posisi duduk. Ia meneguk sejenak air yang tersisa pada botol minumnya yang ia bawa ke kampus.

Felix di sebrang sana pun mengambil posisi terbaiknya untuk mendengarkan cerita sang tupai. Ia bahkan sudah menyiapkan beberapa jenis camilan untuk berjaga-jaga jika Jisung akan bercerita panjang dan ia tak sempat makan.

"Aku akan memutuskan hubunganku dengan Minho-hyung," ucapan Jisung membuat Felix reflek berteriak 'ha?!' hingga Jisung terkejut karenanya. Berlebihan sekali Felix ini, padahal yang menjalani hubungan dengan Minho adalah Jisung, bukan dirinya.

SECOND LIFE [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang