4

432 75 12
                                    

"Maafkan aku, Minho-hyung. Kurasa kita sampai disini saja."

Bahkan, cheesecake kesukaan Jisung yang Minho bahwa untuk si manis sampai jatuh ke lantai akibat ucapan mengejutkan yang kekasihnya lontarkan itu.

Minho masih nampak membeku, sementara Jisung melihat ke arah lain, tak ingin memandang bagaimanya syoknya Minho begitu ia mengatakan hal seperti ini. Tentu saja Minho sangat terkejut, apalagi Jisung tak mengatakan apapun padanya.

"Jisungie, april fool masih satu bulan lagi--"

"Aku tidak sedang bercanda, hyung. Ayo kita akhiri hubungan ini," Jisung berani bersumpah bahwa sebenarnya hatinya tidak tega. Tetapi memangnya peran hati dalam hidupnya itu apa? Jisung perlu mendahulukan otaknya kali ini. Ia telah mendapatkan privilege untuk hidup dua kali, dan ia tak ingin melalui hari-hari yang mengerikan seperti sebelumnya.

Minho menunduk, menatap kue yang pagi tadi dirinya beli telah hancur akibat ia jatuhkan. Bukankah ini semua terlalu tiba-tiba? Ia ingat seminggu yang lalu mereka menghabiskan waktu yang menyenangkan di Fun World, dan apa maksudnya semua ini?

"Katakan, apa kesalahanku?" tanya Minho, mencoba menetralkan suaranya yang mulai bergetar.

"Kesalahan, ya?" kepala Jisung kembali menerawang. Kejadian malam itu masih sangat terekam jelas dalam kepalanya. Dadanya bahkan terasa sesak ketika ia mengingat kembali apa saja yang telah Minho lakukan padanya, bahkan pada putri kecil mereka. "Kesalahan yang sangat besar," gumam Jisung kecil, Minho tak mendengarnya dengan jelas.

Mengangkat kepalanya bingung, pemuda Lee itu ingin tahu alasan Jisung.

Tetapi Jisung tahu, di dunia yang berbeda ini Minho tak melakukan kesalahan apapun.

"Tidak ada. Kita hanya tidak cocok satu sama lain," jelas Jisung. Hanya inilah yang bisa dirinya ungkapkan. Tentu saja kukatakan sekali lagi bahwa Jisung tak bisa mengatakan yang sebenarnya, atau bahkan menyebutkan sesuatu yang dapat membohongi Minho.

"Apa kau.. merasa terpaksa.. denganku?" tanya Minho. Ia tak mengerti sebetulnya. Apa yang dimaksud dengan 'tidak cocok' bagi Jisung? Selama ini ia melihat si manis selalu bahagia, dan Minho dapat menjamin hal itu. Ia selalu mendahulukan Jisung apapun yang terjadi. Lalu apa maksudnya ini?

Jisung tak mampu menjawab, namun ia tetap mengangguk.

Ah, mengapa tiba-tiba Minho merasa matanya perih? "Bisakah kau menjelaskannya? Maksudku, aku tak merasa kau seperti itu.. bukankah saat itu kau bilang kau senang bersamaku, Jisungie?"

Inilah yang sulit bagi Jisung. Ia tak bisa menjelaskannya karena memang tak ada apapun yang terjadi diantara mereka di dunia ini!

"Aku.. hanya berpura-pura," ingin sekali Jisung berlari dari situasi ini. Membohongi Minho yang tidak bersalah seolah merupakan tindakan kriminal baginya.

Tetapi apa boleh buat?

Hati Minho seolah mencelos begitu saja mendengar ucapan Jisung. Ia masih tak mengerti, sungguh. Jisung terlihat tulus padanya selama ini, dan sekarang tupai itu mengatakan bahwa dirinya hanya berpura-pura? Bukankah itu tidak masuk akal?

Minho tak percaya pada alasan konyol Jisung.

"Bisakah kau mengatakan yang sebenarnya?" Minho mengangkat kepalanya, satu tetes air mata turun membasahi pipi. Ia tulus mencintai Jisung, dan ia yakin bahwa Jisung juga merasakan hal yang sama.

Jisung berbohong padanya, Minho mengetahui hal itu lebih baik daripada siapapun.

"Maafkan aku, hyung. Tetapi memang itulah kenyataannya. Mari kita bertindak seolah kita tidak saling mengenal," Jisung tidak kuat. Ia memilih untuk segera berbalik untuk menghindari pemandangan yang tentunya akan begitu menyakitkan baginya.

SECOND LIFE [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang