21

219 38 9
                                    

Cahaya matahari pagi menyinari gereja yang dihiasi bunga-bunga putih. Di altar, Jisung dan Chan berdiri berdampingan, mengucapkan janji suci pernikahan. Senyum bahagia terukir di wajah mereka. Namun, di sudut ruangan, sepasang mata sendu menatap mereka. 

Adalah Minho, mantan kekasih Jisung yang masih menyimpan rasa cinta yang mendalam.

"Akhirnya kau memilih jalanmu sendiri ya, Jisungie.." gumam Minho, suaranya teredam oleh suara musik pernikahan. Ia melihat Jisung dan Chan bertukar cincin, sebuah pemandangan yang begitu menyakitkan hatinya.

"Bukankah Jisung tega sekali?"

"Ia benar-benar meninggalkan Minho."

"Memangnya Minho masih menyimpan perasaan padanya?"

Orang-orang yang hadir di pernikahan itu tak bisa menyembunyikan rasa penasaran mereka. Mereka berbisik-bisik satu sama lain, membicarakan tentang kisah cinta segitiga yang pernah terjadi antara Jisung, Chan, dan Minho. Tak sedikit pula yang mengasihani Minho karena ditinggal menikah oleh Jisung.

Tidak sopan sekali, padahal mereka sedang di gereja.

Setelah acara resepsi selesai, Minho memberanikan diri untuk menghampiri Jisung dan Chan. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju pasangan pengantin baru itu. 

"Selamat, ya. Kuharap kalian bahagia.." ucap Minho dengan suara sedikit serak.

Jisung tersenyum tipis, "terima kasih, hyung."

Chan pun tentunya menjabat tangan Minho. 

"Jaga Jisung dengan baik," ucap pemuda Lee itu, nada suaranya terdengar lebih tegas.

"Tentu saja," jawab Chan singkat sembari mengangguk kecil.

Minho berjalan menjauh dari kedua pasangan baru itu dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ia merasa bahagia karena Jisung akhirnya menemukan kebahagiaannya. Namun, di sisi lain, ia juga merasa sangat sedih karena harus merelakan Jisung pergi.

Si manis memandang kepergian Minho. Dadanya terasa sesak, seakan ada batu besar yang menghimpitnya. Dulu, mereka adalah sepasang kekasih yang begitu menempel, saling melengkapi. Namun, kini, ia hanya bisa memandang Minho dari kejauhan, sebagai seorang teman yang pernah sangat dicintai.

"Aku tidak pernah menyangka akan berakhir seperti ini," gumam Jisung dalam hati. Ia ingat betul saat pertama kali bertemu Minho, saat mereka saling jatuh cinta, dan saat ia harus membuat keputusan sulit untuk berpisah. Setiap kenangan itu kembali menghantuinya.

Jisung merasa bersalah karena telah menyakiti hati Minho. Ia tahu bahwa keputusannya untuk menikah dengan Chan telah membuat Minho sangat terpukul. 

"Maaf, Minho-hyung.." ucapnya pelan.

"Lupakan masa lalumu, Jisung-ah. Biarkan aku yang menemanimu kali ini," Chan berujar lembut, namun tatapan matanya pada Minho kurang baik.

Memangnya siapa yang tidak mengerti bahwa Jisung masih kesulitan untuk menerima keputusannya sendiri? Pemuda itu jelas-jelas masih terbayang-bayang dengan sosok Minho dalam hidupnya.

Tetapi marganya sekarang adalah Bang, bukan lagi seorang Han. Dan ia sudah menjadi milik Chan.

Jisung hanya mengangguk mengiyakan perkataan suami resminya itu.


***


Felix menatap Minho dengan tatapan penuh simpati begitu mendapati pemuda Lee itu keluar dari ruangan resepsi. Minho hanya bisa tersenyum getir, matanya berkaca-kaca. 

SECOND LIFE [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang