Galaxy yang sadar akan keberadaan Raka dan Rachel, ia langsung menatap ke arah mereka berdua.Letta pun yang merasa Galaxy menatap sesuatu langsung mengikuti arah pandang Galaxy. Letta pun kaget melihat keberadaan Raka dan Rachel yang tengah menatap mereka dengan wajah datar.
"Ka-kalian sejak kapan di sini?" Tanya Letta yang kini sudah berhenti tertawa.
"Baru aja" ujar Rachel dengan datar.
"Lo kenapa ketawa?" Lanjut Rachel.
"Ppppffftt,,,,,,hahahha" seketika tawa Letta kembali pecah saat ia di lontarkan perntanyaan itu oleh Rachel.
"Ga jelas" ujar Rachel memutar bola matanya malas.
Sementara Raka, ia melihat ke arah Galaxy yang sibuk merentangkan tangan kirinya.
"Lo kenapa?" Tanya Raka pada Galaxy.
"Tangan gue, kena tai burung" ujar Galaxy, membuat Letta tidak berhenti hentinya tertawa.
Sementara Rachel dan Raka, kini mereka sudah tau alasan Letta tertawa begitu puas.
"Bagaimana bisa?" Tanya Rachel.
"Jadi gini-"
Flashback On
Begitu sampai di lantai tiga Letta langsung berjalan ke arah balkon, ia melihat pemandangan yang indah dari atas balkon itu.
Galaxy yang melihat Letta berjalan ke arah balkon, langsung saja mengikutinya.
Namun mereka berdua tidak sengaja melihat seekor burung merpati sedang terbang di sekitaran dekat balkon.
Letta tampak terlihat sangat bahagia begitu melihat merpati. Galaxy yang melihat itu, langsung saja berinisiatif untuk memanggil burung merpati itu.
Burung merpati itu pun langsung saja terbang ke arah Galaxy, burung itu mendarat tepat di gagang tangan Galaxy. Letta yang melihat itupun langsung saja tersenyum sangat senang melihat merpati itu, ia langsung mengelus ngelus dengan lembut burung merpati itu. Galaxy merasa sangat senang ketika melihat senyuman Letta.
Namun waktu burung itu ingin kembali bergegas terbang, ia malah meninggalkan kotoran nya di lengan baju Galaxy.
Membuat cowo itu seketika melotot, saat baju nya kena kotoran burung merpati itu. Sementara Letta, ia sudah tertawa melihat ekpresi Galaxy yang kaget di campur dengan kesal.
Flashback Of
Setelah mendengar cerita nya. Raka dan Rachel hanya menganggukan kepala mereka saja.
*****
Disisi lain di kamar Aksa, begitu sampai di kamar, Aksa langsung menyuruh Lexa duduk di atas kasurnya. Lalu ikut naik ke atas kasurnya dan berbaring, dan jangan lupa, ia menjadikan paha Lexa alas kepalanya.
"Buat apa kayak gini sih!" Kesal Lexa, pasalnya, ia tidak ingin ikut ke kamar Aksa tadi.
"Diem!" Ujar Aksa lalu memicingkan matanya. Membuat Lexa semakin kesal.
"Apaan lo diem diem!! Lo kalo mau tidur ada bantal Aksa!! Masa pake paha gue!" Ujar Lexa.
"Paha lo lebih nyaman" ujar Aksa yang masih memicingkan matanya.
"Bapak lo!" Ujar Lexa memutar bola matanya malas.
Namun Aksa yang mendengar Lexa berkata seperti itu sangat tidak suka, ia langsung membuka matanya, lalu menatap Lexa.
Lexa yang merasa di tatap langsung bertanya pada Aksa "apa?" Tanya nya.
"Coba ulangin lagi kata kata lo" ujar Aksa membuat Lexa mengernyitkan dahinya.
"Kata kata? Kata kata yang mana?" Tanya Lexa balik.
"Barusan!" Ujar Aksa.
Lexa pun langsung saja berpikir apa kata yang ia ucapkan sebelum nya, begitu mengingat ucapan nya yang sedikit kasar itu, ia langsung melotot lalu menatap Aksa dan menyengir.
"Ulangin" ujar Aksa.
"G-gue ngga bilang apa apa" ujar Lexa yang kini gugup begitu di tatap oleh Aksa.
Aksa yang melihat itu pun kini langsung duduk tegak lalu menghadap ke arah wanita cantik di depan nya saat ini.
"Ulangin" ujar Aksa lagi. Terlihat Lexa menghela napas.
"Gue bilang bapak lo, emang kenapa sih!" Ujar Lexa yang kini sudah kesal.
Aksa yang mendengar Lexa berbicara lagi pun, kini langsung bergegas menempel kan bibirnya pada bibir Lexa, ia langsung melumat bibir Lexa dengan lembut.
Lexa yang kaget pun ingin menolak, tapi ia sudah berusaha mendorong Aksa namun tidak membuat ciuman mereka lepas.
Sudah ada lima menit Aksa pun langsung melepaskan tautan bibirnya pada Lexa. Ia langsung menatap Lexa dengan datar. Sementara Lexa, ia masih terdiam, dia sangat shok dengan perlakuan Aksa barusan kepadanya.
"Gue ga suka cewe gue ngomong kasar" ujar Aksa dengan datar.
Sementara Lexa, ia sudah menjatuhkan bening air mata. Membuat Aksa yang melihat itu langsung kaget, lalu menepikan helaian rambut Lexa yang yang menutupi wajah nya.
"Lo nangis?" Tanya Aksa. Sementara Lexa ia hanya senggugukan tidak berani untuk menatap mata elang Aksa.
"Jawab gue..., lo kenapa nangis? Gue cuma mau ngasi tau lo" ujar Aksa.
"Ngasi tau? Lo itu udah ambil first kiss gue, tau NGGAK!?" ujar Lexa sedikit meninggikan suaranya.
"Kecilin suara lo" ujar Aksa dengan datar, dan terkesan dingin.
"Lo jahat tau nggak!! Lo udah ambil first kiss gue...." ujar Lexa lirih lalu menangis. Sementara Aksa. Ia tersenyum karena ia lah orang pertama yang memiliki bibir Lexa.
"Gue minta, maaf" ujar Aksa.
"Maaf? Lo kira maaf lo itu cukup HAH!!" ujar Lexa.
"Gue bilang KECILIN SUARA LO!!" Teriak Aksa, membuat seketika Lexa langsung menghentikan tangisnya.
"Emang kenapa kalo gue ngambil first kiss pertama lo Hah!? Kenapa?! Lo mau orang lain yang ngambil first kiss lo itu? Bukan gue? Lo harus ingat baik baik, LO MILIK GUE LEXA, LO MILIK GUE!" ujar Aksa menekan kan kata katanya.
Lexa pun kembali menangis sejadi jadinya "Lo egois banget tau ga, gue bukan siapa siapa lo" ujar Lexa mengurangi tangisnya.
"Tadinya lo bukan siapa siapa gue, dan sekarang lo udah jadi milik gue, ingat!! Dan gue ga butuh persetujuan lo" ujar Aksa lalu memeluk tubuh Lexa yang masih terdiam di atas kasur.
"Gue emang ga romantis, gue tau lo ga cinta sama gue, dan kita juga ga saling kenal sebelumnya, tapi gue pengen jadiin lo itu milik gue, dan gue bakal nyatain perasaan gue suatu saat nanti" ujar Aksa yang masih memeluk Lexa.
Lexa yang mendengar ucapan itu dari mulut Aksa, ia cukup terharu akan ucapan itu, tapi di lain sisi, ia memang tidak bisa memaksakan perasaanya.
******
Di sisi lain Tresha, Vio, Zelyn dan Rebecca serta Vernon dan Dipta baru saja tiba di bescamp, mereka turun dari kendaraan masing masing. Terlihat sunyi, pikir mereka.
"Temen temen lo pada di dalem?" Tanya Rebecca pada Vernon.
"Ya, liat aja tuh motornya, mobil temen lo juga ada" ujar Vernon.
"Mobil Lexa sama mobil Letta, berarti mereka udah nyampe dong!!?" Tanya Zelyn heboh.
Dan di jawab anggukan oleh Vernon dan Dipta.
"Gue boleh langsung masuk nggak?" Tanya Zelyn.
"Boleh dong" ujar Dipta, Zelyn langsung saja berlari masuk ke bescamp. Ia terlihat sangat bersemangat padahal awalnya mereka semua sangat malas ingin ke bescamp BLACK WOLF ini.
"Zel, jangan lari lari" ujar Dipta, yang langsung dapat tatapan dari ketiga teman Zelyn.
"Gue cuma negur, biar ga jatuh" ujar Dipta.
"Kalian ngga masuk?" Tanya Vernon.
"Masuk lah, ngapain kita di luar coba, panas tau nggak!" Ujar Tresha ketus, lalu masuk bersama Rebecca di ikuti dengan Vio yang berjalan pelan di belakang mereka laku di susul oleh Dipta dan Vernon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist's Redemption
Подростковая литератураKisah Delapan sahabat yang selalu bersama dan saling tolong menolong terjebak di dalam dunia novel yang mereka baca.Dan bertransmigrasi ketubuh geng pembully yang kejam .Dan mereka mendapatkan misi yaitu mengembalikan nama baik para pembully terseb...