Di sisi lain Lexa, Letta dan Lea sudah sampai di perkarangan bescamp BLACK WOLF, namun bagi mereka itu bukan lah bescamp, namun rumah besar yang mewah, atau bisa di bilang itu adalah mansion. Ntah lah, mereka bertiga heran kenapa cowo cowo itu menjadikan rumah mewah ini sebagai bescamp mereka.Mereka bertiga pun langsung saja keluar dari dalam mobil.
Morgan yang berada di lantai dua melihat ketiga cewe itu sudah tiba, ia langsung saja turun ke lantai bawah untuk menyambut mereka.
Kini ia sudah tiba di depan ketiga gadis itu.
"Hai" sapa Morgan dengan tersenyum manis.
"Haii" sapa ketiga cewe itu.
"Yang lain mana?" Tanya Morgan melihat hanya mereka bertiga.
"Lagi otw" ujar Letta.
"Oh, yaudah ayo masuk, Galaxy sama Aksa ada di dalam, yang lain juga" ujar Morgan.
"Kita ga nanyak" ujar Lexa dan Letta secara bersamaan.
"Yaudahh, kan gue cuma ngasi tau" ujar Morgan memutar bola matanya malas.
"Masuk ah" ujar Lexa lalu masuk bersama Letta.
"Mereka berdua ya, ga sopan banget!" Ujar Lea kesal melihat tingkah laku Lexa dan Letta yang kini meninggalkan nya sendiri bersama Morgan.
"Udah gapapa, ayo masuk" ajak Morgan menggandeng tangan Lea. Membuat Lea seketika melotot kaget dan tidak sama sekali bergerak.
"Ayoo!" Ujar Morgan lagi.
"Eh i-iya, tangan gue kenapa di gandeng" tanya Lea yang kini sekarang sedang gugup.
"Ga boleh? Yaudah, yuk masuk" ujar Morgan lalu melepaskan gandengan tangannya pada Lea, lalu berjalan masuk meninggalkan Lea sendiri.
Lea yang merasa kini dia tinggal sendiri pun langsung saja berjalan masuk ke dalam.
Saat Letta dan Lexa masuk ke dalam mereka langsung melihat dua cowo tampan yang sedang menyandarkan tubuh nya di kursi. Sementara kedua cowo itu yang sadar akan kedatangan dua gadis itu langsung menatap mereka.
"Kapan nyampe?" Tanya Galaxy dengan wajah datar.
"Baru aja" ujar Letta.
"Sini duduk" ujar Aksa menepuk pahanya. Membuat Galaxy, Letta dan Lexa seketika mematung.
"Gue nyuruh Lexa" ujar Aksa.
"A-apa, kok gue" ujar Lexa kaget.
"Ga usah kaget, gua cuma nyuruh lo duduk" ujar Aksa.
"Yakan tapi, masa gue duduk di pangkuan lo sih!" Ujar Lexa kesal.
Sementara Letta, ia sudah di beri kode oleh Galaxy untuk duduk di sofa yang berada di sebelah cowo itu.
"Emang kenapa? Tempat pangkuan gue itu lebih nyaman" ujar Aksa.
"Dihh, gila lo!" Ujar Lexa kesal dan langsung ingin duduk di sofa sebelah Aksa namun dengan cepat Aksa menarik tangan Lexa menbuat Lexa langsung duduk di pangkuan Aksa.
Seketika Galaxy berdiri dan menarik tangan Letta pergi dari ruang tengah tersebut.
"Lo!! Ckk,,,,apa apansih" ujar Lexa.
"Lo duduk di pangkuan gue aja" ujar Aksa namun dengan wajah datar.
"Lo udah ga waras deh, sumpah" ujar Lexa membentuk jari jarinya menjadi angka dua.
"Lo bisa diam?" Tanya Aksa membuat Lexa seketika langsung terdiam.
"Ikut ke kamar gue!" Ujar Aksa lalu menggendong Lexa dengan posisi Lexa di depannya. Ia menggendong Lexa seperti anak kecil.
"Aksa!!! Lepasin gue!!" Teriak Lexa.
Sementara Morgan dan Lea yang baru tiba di dalam kaget dengan pemandangan itu.
"Kalian?"tanya Lea.
"Udah, ga usah di urusin" ujar Morgan. Dan Aksa langsung membawa Lexa kedalam kamarnya.
"Tapi temen lo bawa temen gue ke kamar nya, entar kalo dia ap ap-hmmmkk" ujar Lea terpotong saat Morgan tiba tiba menutup mulutnya.
"Gaa bakalan, udah ah, sini duduk" ujar Morgan pada Lea. Mereka berdua pun langsung saja duduk di sofa tempat Aksa dan Galaxy sebelumnya.
Kini di luar Rachel baru saja tiba, ia langsung keluar dari mobilnya lalu masuk ke dalam, ia melihat Lea dan Morgan yang sedang menonton tv di ruang tengah, ia langsung berjalan ke arah mereka berdua.
"Yang lain mana?" Tanya Rachel dengan datar membuat Lea langsung memeluk lengan Morgan yang karena terlonjak kaget.
Begitu juga dengan Morgan, ia pun kaget, namun ia di buat kaget lagi dengan adegan sekarang, yang di mana Lea cewe yang ia sukai sedang menggandeng lengannya.
Sementara Rachel, ia hanya menatap mereka dengan datar, lalu berdehem.
"Ekhm!!" Dehem Rachel membuat Morgan dan Lea seketika sadar.
"Mana yang lain?" Tanya ulang Rachel.
"Lo bener bener ya, ngagetin banget tau, masuk bukannya pakai salam, malah langsung nanya nanya" ujar Lea kesal.
Sementara Rachel ia hanya menatap Lea dengan datar. Morgan yang tau Rachel sedang menunggu jawaban akhirnya ia memberi tahu Keberadaan mereka.
"Aksa dan Lexa di kamar, Letta sama Galaxy ga tau kemana" ujar Morgan.
"Terus yang lain?" Tanya Rachel lagi.
"Mereka belum pada nyampe" ujar Lea kembali fokus dengan tv.
"Lo kalo mau cari Raka, dia ada di atas, di tempat bar" ujar Morgan.
Lea yang mendengar itu langsung bertanya "siang siang gini?" Tanya Lea.
"Iya, kamar nya satu lantai dengan bar" ujar Morgan lagi .
"Lah terus kalo tu orang tidur gimana? Berisik dong" ujar Lea.
"Kamar nya kedap suara" ujar Morgan. Seketika Lea langsung saja menganggukkan kepalanya.
"Lo ga nonton Chel?" Tanya Lea.
"Ga, Mor, gue bisa ke atas kan liat bar kalian?" Tanya Rachel.
"Bisa kok, pigi aja" ujar Morgan lalu dia dan Lea kembali menonton tv. Sementara Rachel, ia sudah dapat persetujuan, jadi ia memutuskan untuk pergi melihat tempat bar tersebut.
Kini Rachel sudah berada di lantai dua, ia melihat sekitar ternyata memang terdapat tempat bar mini di situ, ia kembali melihat melihat, banyak sekali foto Raka di lantai dua tesebut. Mungkin lantai dua ini bisa di bilang khusus wilayah Raka, pikirnya.
Namun saat sedang melihat lihat, seseorang keluar dari sebuah kamar, cowo itu memandang Rachel dengan datar namun sama sekali tidak kaget. Sementara Rachel kini ntah kenapa dia deg degan saat di tatap oleh Raka.
"Lo kapan nyampe?" Tanya Raka.
"Baru aja" ujar Rachel.
"Oh" ujar Raka dengan datar lalu ia langsung mengambil sebuah anggur merah lalu menuangkan nya di gelas kecil.
"Siang siang gini lo minum?" Tanya Rachel.
"Hm, kenapa?" Tanya Raka.
"Ngga, gue cuma nanya" ujar Rachel. Namun mereka berdua mendengar sebuah suara tertawa berada di lantai tiga.
Jadi mereka memutuskan untuk naik ke lantai tiga.
Saat tiba di lantai tiga, mereka melihat keberadaan Letta dan Galaxy. Terlihat Galaxy dengan ekspresi sepertinya bisa di bilang kesal. Sedangkan Letta ia masih tertawa puas. Membuat Raka dan Rachel seakan bertanya tanya apa penyebab Letta tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist's Redemption
Teen FictionKisah Delapan sahabat yang selalu bersama dan saling tolong menolong terjebak di dalam dunia novel yang mereka baca.Dan bertransmigrasi ketubuh geng pembully yang kejam .Dan mereka mendapatkan misi yaitu mengembalikan nama baik para pembully terseb...