Saat masuk Devian dan Alex baru saja keluar dari kamar mereka."Baru nyampe?" Tanya Devian dan di balas anggukan oleh mereka semua .
"Yang lain mana?" Tanya Alex, lalu ia mereka melihat Morgan dan Lea yang sedang asik menonton televisi dengan Lea yang menyandarkan kepalanya di bahu Morgan.
"Sejak kapan mereka deket?" Bisik Zelyn pada Rebecca.
"Gue juga ga tau" ujar Rebecca.
"Ekhm!!" Dehem Vio. Membuat Morgan dan Lea pun sadar, kini mereka kembali berjalan ke sofa.
"Terus kita mau omongin apa?" Tanya Tresha.
"Makan dulu aja" ujar Devian.
"Mau makan apaan Dev? Di sini kan ngga ada bahan makanan" tanya Morgan.
"Pesen aja" ujar Devian, lalu mengeluarkan ponselnya dari kantong celananya. Namun sebuah suara menghentikannya.
"Kita masak aja gimana?" Tanya Letta yang baru saja turun dari lantai tiga bersama Rachel, Raka dan Galaxy.
"Ya sama aja, bahan bahan nya ngga ada" ujar Vernon.
"Tinggal belanja apa susah nya sih" ujar Letta.
"Tapi Let, gue ga mau masak ya" ujar Rebecca.
"Ya gapapa kan ada Zelyn" ujar Letta menatap Zelyn lalu menaik turunkan alisnya.
"Ga. Ga. Ga. Gue ga mau" ujar Zelyn menolak.
"Yaudah, gue bisa masak bareng Lea and Lexa, ga ngarep kalian, yakan Le" ujar Letta.
"Iyaa deh serah lu" ujar Lea.
"Tapi kalian yang belanja" ujar Letta lagi pada Rebecca dan Zelyn.
"Kok kita!" Ujar Rebecca dan Zelyn secara bersamaan.
"Terus siapa?" Tanya Letta lagi.
"Mereka berdua kan ada" ujar Zelyn mengarahkan pandangan nya pada Tresha dan Vio yang hanya menatap mereka saja.
"Yaudah, lo berdua pergi belanja" ujar Letta.
"Serah" ujar Tresha yang memang malas berbicara, kalo di suruh ya belanja, kalo enggak ya duduk aja di bescamp.
"Lexa mana?" Tanya Vio pada Rachel yang memang sama sekali tidak melihat keberadaan Lexa.
"O iya dia mana?" Tanya Rebecca.
"Di kamar, bareng Aksa" ujar Morgan, membuat yang lain kaget kecuali, Rachel, Lea, Letta, dan Galaxy.
"Mereka ngapain?" Tanya Devian.
"Kalo lo pikir ngapain?" Tanya Morgan.
"Gue juga ga tau makanya nanya" ujar Devian.
" yaudah sama"
"Panggil dulu deh" ujar Raka.
"Siapa yang panggil?" Tanya Morgan.
"Lo aja Alex" ujar Raka menyuruh Alex.
"Yaudah bentar" ujar Alex, kini ia pun berjalan ke kamar Aksa.
Saat di depan pintu ia mengetuk pelan itu kamar Aksa. Namun tidak ada suara.
Ia mencoba mengetuk nya untuk yang kedua kalinya.
Tok
Tok
Tok
"Aksa, Lexa, keluar dulu!" Ujar Alex.
Sementara Lexa yang di dalem, dia bingung harus membuka pintu bagaimana, karena memang setelah ribut tadi, Aksa memilih tidur dan menjadikan paha Lexa sebagai bantal, ia tidak akan membiarkan Lexa memikirkan kejadian tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist's Redemption
Teen FictionKisah Delapan sahabat yang selalu bersama dan saling tolong menolong terjebak di dalam dunia novel yang mereka baca.Dan bertransmigrasi ketubuh geng pembully yang kejam .Dan mereka mendapatkan misi yaitu mengembalikan nama baik para pembully terseb...