Tak pernah ku bayangkan, akan menjadi malam panas untuk kami berdua. Dia melihat ku seperti binatang buas yang ingin menerkam mangsa nya. Dan aku lemas tak berdaya di sana, karena terpikat oleh nya.
Tubuh kami tak terkendali, hanya ada nafsu terpendam dalam diri yang tersalurkan di setiap sentuhan. Dan hal itu terjadi begitu saja. Menjadi malam terpanjang dalam hidup ku.
Begitu ia terlelap, aku tak punya waktu untuk mengeluh, merasakan bagian bawah ku masih terasa sakit. Ini hanya akan menjadi mimpi malam, bagiku maupum bagi diri nya.
Ini hanyalah one night stand biasa, walaupun ini yang pertama bagiku. Dan aku pun tahu, seberapa berbahaya nya pria dengan wajah menawan di sana.
"Aku tak bisa membuang waktu lama." suara ku tertahan, mata ku mencari pistol yang terlempar entah di mana.
Dan ketika aku menemukan nya, aku bergegas keluar dari kamar yang akan menjadi sebuah kenangan terkubur dalam.
Tanpa Sakura sadari, pria itu ternyata berpura-pura lengah. Membiarkan wanita yang semalaman bersama nya itu pergi, tak punya hati nurani dan belas kasih. Itulah seoarng Sasuke yang Sakura kenal.
Aku, harus segera kembali ke markas sebelum laporan yang lain nya tiba pada orang itu.
Markas Rahasia.
Mata itu, tak pernah berubah, dari dulu sampai sekarang pun, dia hanya menganggap ku sebagai alat nya saja.
"Baiklah, kau akan berlibur. Lagi pula, calon tunangan mu akan menyusul. Jadi, pergilah. Jaga diri mu baik-baik." ucap nya kemudian menyalakan rokok yang asap nya mengenai dirinya.
"Ingat satu hal terpenting, dari mana asal mu sebenarnya."
Sakura tersadar dari lamunan, diri nya menatap hamparam awan dari dalam pesawat. Tujuan nya adalah Beijing.
Dua bulan kemudian...
Terlihat dua garis di alat tes kehamilan yang baru saja di beli Sakura.
Jadi, aku hamil anak orang itu?
Mata ku melihat lembaran kertas di atas meja.
Orang yang wajahnya tersebar di majalah pagi ini dan berita di tv. Sasuke, pria yang takkan menikah seumur hidup nya. Malah tidur bersama perempuan asing saat perjalanan bisnis nya di Korea Selatan?
Aku bersyukur, di sini aku tidak sendirian. Perut yang terlihat tepos ini, siapa sangka akan ada makhluk lain nan kecil di dalam nya.
Tak terasa, empat bulan berlalu. Hidup ku disini berjalan sangat baik. Sedikit gangguan di pagi hari saat morning sickness tak menjadi masalah.
Ting tong..
Gaara akhirnya datang kemari. Tapi tatapan nya tertuju pada perut ku yg mulai membulat. Aku pun baru sadar kalau perutku sudah sebesar ini.
Gaara duduk dan bertanya serius kepada ku. "Siapa ayah anak itu?"
Langsung saja, tidak berbasa-basi. Ya, ini lah Gaara. Pria yang akan menjadi tunangan ku.
"Kau tak perlu tahu. Setelah kandungan ku berusia lima bulan, kita akan berpisah." ucap ku menjelaskam rencana yang telah aku siapkan.
"Mau kemana kau, ha? Tubuh mu begitu, masih ingin kabur-kaburan?"
"Hongkong."
Gaara tercengang, seperti mendengar sesuatu yang mengejutkan. "Kenapa kau mau kesana?"
"Ingin saja, itu tempat yang indah untuk bersantai. Aku mau hidup tenang di sana, tanpa gangguan dari manapun." Karena, setenang apapun kehidupan ku di sini. Mata mereka tetap mengawasi ku, sejak aku mendarat di bandara empat bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
Short StorySebuah kesalahan terjadi mendatangkan badai besar bagi Sakura yang kehidupan nya tak pernah terselip kata 'bahagia'. Dan dari kesalahan itu, sebuah harapan muncul. Namun, badai dalam hidup nya tak pernah reda. Write by yuna_noodle Disclaimer ©Masash...