14. Mistake [trapped]

94 9 0
                                    

Dunia telah berubah. Begitu pula struktur Yakuza yang kini terdapat banyak pertarungan antar Yakuza di dalam suatu wilayah. Memperebutkan wilayah kekuasaan demi menentukan siapa pemimpin sejatinya.

Kelompok Sasuke memilih untuk netral membubarkan diri atas perintah ketua mereka yang saat itu sudah tua dan ingin hidup tenang. Kelompok Yakuza Sasuke kini hanya tersisa namanya saja. Para anggota menjalani kehidupannya masing-masing.

Sedangkan Sasuke kala itu yang telah terjerat terlalu dalam belenggu dunia bawah, semakin membuat nya tak dapat lepas dari kegelapan yang seperti taman bermain baginya. Pembunuhan, perdagangan barang ilegal, bahkan mengedarkan obat-obatan terlarang sudah menjadi hal biasa dalam keseharian nya.

Tak jarang ia harus berurusan dengan Mafia dari berbagai penjuru dunia. Dalam lingkungan setan nan menyesakkan tersebut, tempat dimana ia harus tetap bertahan dan waktu terus berjalan. Taka Group menjadi titik puncak kehidupan Sasuke yang merangkak dari parit ke sebuah menara kokoh.

Membuat namanya masuk salah satu orang pendatang dengan kekuasaan mencakup sebagian negara di Asia Timur. Semuanya tentu penuh dengan usaha dan pengorbanan.

Lima tahun berlalu.

Mobil sedan hitam berhenti disebuah dermaga. Sasuke keluar ditemani dengan bawahan nya yang membawa koper miliknya.

"Sesuai perintah, kapal kita telah disiapkan ditempat dan akan mengikuti sesuai jalur perjalanan."

Mata hitamnya melirik jam ditangan yang terpasang dipergelangan tangan dengan otot tangan terbentuk. "Malam ini kirim orang kita untuk menyusup."

"Baik." Memberi hormat begitu Sasuke melangkah meninggalkan tempatnya.

Pria berusia dua puluh lima tahun tersebut berjalan di lorong menuju kamarnya. Dari sisi berlawanan terdapat sosok kurus dengan jubah hitam berjalan menarik kopernya. Mereka berdiri didepan pintu kamar yang bersebrangan.

Saat pintu terbuka, pria itu melangkahkan salah satu kakinya kedalam kemudian kepalanya menoleh kebelakang. Matanya tertuju pada Sasuke dan bibirnya setengah tersenyum.

"Kita bertemu lagi ya."

Malam pun tiba. Seperti biasanya, pesta diadakan tepat di ballroom di bagian atas dek.

Sasuke mengambil wine merah diatas nampan dari pelayan yang berdiri tak jauh darinya. Sesekali menggoyangkan gelas nya dan menariknya mendekat menghirup wangi anggur yang memikat kemudian meneguknya. Sembari memperhatikan sosok di sana dengan mata elangnya yang setia memperhatikan arah geraknya.

Namun kehadiran seorang disebelahnya membuyarkan fokus pada targetnya malam itu.

"Kau..."

Orang itu bersulang kepadanya, meneguknya hingga kandas. "Lama tidak bertemu."

Bibir Sasuke sedikit tertarik ke atas, memperlihatkan smirk menambah kesan mematikan. "Kebetulan sekali."

"Benar. Ah— aku mendatangi mu bukan untuk meminta kembali uang waktu itu. Kau tahu, semacam bisnis..."

Sasuke melihat kode dari salah satu anak buahnya. "Lain kali kita lanjutkan. Aku ada urusan." Meninggalkan sosok tadi yang terdiam di belakang sana dengan tatapan mata tak biasa.

Sasuke memasuki ruangan. Anak buahnya di sana berdiri disebelah seorang pria tua yang terikat di kursi dengan mulut tersumpal.

"Ini akan cepat jika kau mau bekerja sama." Tangannya mengambil koper kecil dari anak buahnya.

Memberikan secarik kertas yang berisi surat kuasa  dan persetujuan pembangunan gedung.

"Mmhh—"

Sasuke memberi kode untuk membuka sumbatan mulutnya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang