4. Mistake [revealed]

126 14 0
                                    


Sarada tumbuh menjadi perempuan yang cantik. Ia memiliki sifat tak jauh berbeda dengan Sasuke. Dan, sebaik apapun Sasuke menutup rapat tentang kelahiran nya. Sarada pasti mengetahuinya.

Hal itu di mulai saat dirinya menyadari bahwa sosok perempuan yang melahirkannya tak pernah menemui dirinya. Sarada mengira, Mama nya telah tiada.

Namun, pemikiran itu berubah saat dirinya tumbuh besar tahu, mana benar dan salah.

Di usianya yang ke lima belas tahun. Sarada menyelinap ke ruangan keamanan melihat rekaman CCTV lima belas tahun lalu.

Setelah dirinya mencari salinan rekaman dari hari, bulan, tahun yang acak. Akhirya, ia mendapatkan nya.

Di sana seorang wanita menggendong sesuatu menghampiri penjaga dan tak lama Sasuke datang mengambil alih kain yang di gendongnya. Sarada menebak kalau didalam kain itu adalah dirinya saat bayi.

Dan betapa sakitnya perasaan Sarada saat melihat perempuan tadi lari menerobos hujan setelah diberi sesuatu oleh Sasuke. Namun, lagi-lagi Sarada dapat menebaknya dengan tepat. Hatinya sakit, mengetahui fakta yang akhirnya terkuak olehnya di ulang tahun nya yang ke lima belas tahun ini.

"Sara? Ini Papa."

Tak ada jawaban. Sasuke memutar otak, mencari cara agar tuan putrinya mau keluar. Karena sudah dari kemarin malam Sarada mengurung diri.

"Gimana kalo kita ke pantai yang waktu itu?"

Terdengar kunci pintu terbuka. Sasuke bernafas lega dan masuk kedalam sana.

Gelap namun, Sasuke tak berniat meyalakan saklar di sebelah pintu sana.

"Kamu ada masalah?" Sasuke duduk di pinggir kasur sana, di sebelahnya Sarada yang menutup diri menggunakan selimut.

Sarada bungkam, ia ingin bersuara tapi takut akan menjadi isak.

Sasuke mengambil frem foto Sarada yang di ambil lima tahun yang lalu.

"Sampai sekarang, kamu belum pernah juga ke Disneyland sama Papa ya, Sarada."

Lima tahun lalu. Tepat nya saat Sasuke menjanjikan untuk pergi bersama Sarada ke Disneyland yang berujung pergi ke Pantai.

Tampak Sarada marah besar tak mau duduk bersama Sasuke di dalam mobil. Sepanjang jalan suasana hening mencekram. Spoir pun hanya dapat menelan ludah dalam diam.

"P pak, kita sudah sampai."

Sasuke membuka sasbuk pengamannya dan keluar. Kemudian membuka pintu Sarada.

"Ayo turun."

Sarada langsung membuang wajahnya ke arah lain.

Detik berikutnya tubuhnya langsung di gendong paksa Sasuke seperti karung beras. Penjaga di luar menahan nafas melihat kejadian itu.

"Uu.. Lepastan! Sala enci apa!" berontak Sarada tak dihiraukan.

Sasuke berjalan menuju arah dermaga. "Apa sudah siap?"

"Y ya pak! Sebelah sini." Memandu Sasuke pada sebuah kapal pribadi baru saja bos nya beli pagi ini.

Sasuke membenarkan posisi Sarada dan memeluknya. "Maaf kan papa, ya? Lain kali Sara juga jangan seperti tadi."

"Cebal."

"Sama Papa?"

"Uhm."

"Jangan nangis, lihat wajahmu jadi jelek."

Hiks..

Mendengar Sarada siap menangis, bawahan Sasuke langsung menunjuk sebuan kapal di depan sana.

"Ini kapalnya pak, sudah di isi full bahan bakar."

Sasuke menaikinya dan mendudukan Sarada di pembatas paling depan. "Ini hadiah ulang tahun kamu."

Mendengar hal itu awak kapal dan beberapa prajurit di pinggir dermaga melotot tak percaya. Ternyata ada juga yang mengjadiahkan kapal pribadi ke anak usia tiga tahun.

"Uwah.. Eh? Sala maunya ditnilan! Mau micimos! Potoknya mitimos!"

Tampak Sasuke mulai frustasi. "Bawa itu kemari."

Untunglah, salah satu pekerjanya memberikan ide untuk menyewa boneka Mickey Mouse yang Sarada sukai.

Sebuah telinga hitam besar muncul membuat Sarada awalnya merengek pun teralihkan.

"Uwah! Mitimos! Papa! Ada mitimos!"

Sasuke bernafas lega melihat Sarada bahagia. Tapi baru saja mereka berlayar, Mickey Mouse itu pergi ke sisi lain kapal.

Hoek!

Salah satu penjaga nya yang mengenakan koatum karakter itu mabuk laut.

Sasuke pun terpaksa mengenakan kostum itu. Karena ia hanya membawa satu penjaga yaitu yang sedang mabuk laut. Sisanya mengikuti dari kejauhan.

Sarada merenung menunggu di sana sambil melihat hamparan laut biru, angin yang berhembus membuat rambut hitamnya berantalan. Ia menunduk menatap pantulan dirinya yang buram. Kemudian saat menoleh, Mickey Mouse nya datang membawa balon.

"Ima acih. Uhm? Papa ana?"

Boneka kostum itu tertegun, menarik Sarada dan mebuat boneka balon berbentuk bunga.

"Uwah! Unga! Sala cuka unga!"

Untunglah, Sasuke pernah melihat pertunjukan sulap balon pada pesra ulangtahun anak temannya.

Dari kejauhan penjaga Sasuke di kapal lain kaget melihat teman mereka bisa membentuk balon menjadi boneka.

"Sejak kapan anak itu bisa membuat hal semacam itu?"

"Mengerikan. Hahaha, dia punya kemampuan bodoh yang berguna."

"Eh? Loh, kok dia ada di atas sana."

Semua orang terdiam dan paham betul. Kalau orang di balik kostum adalah bos mereka. Untungnya, di tempat mereka tak ada tangan Sasuke atau semuanya akan mendapat hukuman.

Sasuke bangga dengan keahliannya. Mulai saat itu, ia akan belajar lebih banyak membuat bentuk dari balon.

TBC

Thank You!

('∀`)

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang