Dor!Dor!
"Siapa pun mereka, buang waktu saja." Membanting setir dan melajukan mobilnya sambil melihat spion yang memantulkan seseorang dari jendela mobil dibelakang yang terkenal dengan sebutan anjing gila.
"Apa yang kudengar memang terbukti nyata. Tak kenal rasa takut."
"Seperti julukannya, anjing gila." matanya melirik spion yang ternyata mobil tadi sudah tak lagi membuntuti. "Lihatlah bagaimanapun seekor anjing.." kepalanya kini kembali fokus menyetir ke arah depan. ".. tetaplah dia manusi—"
BRAK!
Mobil tadi menabraknya dari arah lain dan mengakibatkan mobil dengan dua orang didalamnya terjungkir.
Orang di tempat kemudi berusaha keluar dan menarik dirinya dari dalam mobil. "Haah! Dasar gila, apa otaknya sudah dia buang?"
Tap..
Sepatu boot hitam menapak tepat di depan wajahnya. "Aaa.. i,ini yang kau mau, kan?" Orang yang tadi mengatainya dengan sumpah serapah kini gemetar dihadapannya.
Orang yang disebut anjing gila itu mengambil koper itu dan berjalan menjauh.
Tak mau kehilangan kesempatan orang tadi dengan pincang kabur menjauh dari sana.
Dor!
Shotaro berbalik melihat mayat itu dan mendapati Mitsuki tengah menarik pelatuknya kemudian melambai kearahnya.
Wajah tak bersalah itu membuat Shotaro muak. "Bereskan itu."
"Baiklah Shotaro. Oh iya, partner untuk malam nanti, kau sama siapa?"
"Entahlah."
"Hmm.. pasti nanti malam Sarada sangat cantik." Mitsuki pun menelpon anak buahnya untuk membereskan tempat itu.
Sasuke didalam ruangannya sibuk dengan dokumen diatas meja.
Brak!
Dugh!
Matanya melirik ke arah pintu dan sebuah koper di lantai. Ia meletakan dokumen nya dan bangkit mendekat kearah Shotaro berdiri.
"Istirahatlah beberapa hari ke depan."
Shotaro mendecih. "Katakan apa lagi yang kau mau. Sekarang pun akan ku lakukan."
Sasuke terdiam mendengar perkataan Shotaro. "Tak ada. Urus dirimu dengan baik, datanglah ke pesta perayaan malam ini."
Shotaro langsung keluar tanpa berkata apapun. Sasuke yang melihatnya iba. "Anak yang malang."
Matanya melirik surat yang baru saja ia terima dari tangan kanannya, sesuai perintah nya. Ia mengambilnya dan membaca tiap huruf tertulis diatasnya.
"Ayah biologis.."
Ruangannya pun terasa semakin sunyi.
Beralih di kamar penuh dengan pakaian mewah, Sarada kini berkaca di depan cermin yang memperlihatkan dirinya mengenakan gaun biru Dongker nya yang tampak serasi dengan perhiasan menghiasi seluruh tubuhnya.
"Tidak, aku tidak suka yang berkilauan begini." Tangan nya melepas anting emas dengan permata safir.
Karin mengangguk. "Kamu jadi mirip patung manekin dari pada tokoh utama acara,. Sarada."
"Ibu! Jangan meledekku."
Karin mencubit pipinya dan memeluk Sarada dengan kasih sayang. "Duh.. tak sadar, rasanya baru kemarin aku menggendong bayi yang tak pernah menangis. Sekarang kamu sudah bisa berekspresi dengan baik."
![](https://img.wattpad.com/cover/367831193-288-k657870.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
Short StorySebuah kesalahan terjadi mendatangkan badai besar bagi Sakura yang kehidupan nya tak pernah terselip kata 'bahagia'. Dan dari kesalahan itu, sebuah harapan muncul. Namun, badai dalam hidup nya tak pernah reda. Write by yuna_noodle Disclaimer ©Masash...