13. Mistake [old woman]

79 7 0
                                    


"Kau merokok?" ucap seseorang yang beberapa hari yang lalu mengancam akan menebas lehernya. "Sebaiknya berhenti merokok kalau kau mau berumur panjang."

"Kapan kau pergi?"

Orang itu malah tidur telentang diatas ranjang miliknya. "Entahlah, disini nyaman."

Sasuke keluar dari sana dan menyesap rokoknya lagi. Kepulauan asap nya memasuki ruangan kecil di bawah jalanan kota tanpa ada yang tahu kalau di sana ada sebuah ruangan ditinggali manusia.

Sosok didalam membasahi wajahnya kemudian mengelap nya dengan kain yang ada. Saat berkaca dirinya melihat pantulan tubuhnya. Matanya melirik bagian tubuh atasnya yang basah dapat menerawang kain yang membelit dadanya. Ia melepas nya dan sembarang mengambil kaos milik Sasuke tergeletak sembarang.

Dirinya keluar dengan pakaian empunya tanpa rasa bersalah. Menguncir rambutnya kebelakang.

"Ayo pergi makan."

Mulut Sasuke berkedut. "Ikuti aku."

Mereka singgah di kedai yang tampak terhimpit dua bangunan modern. Di sana hanya ada seorang wanita tua dan kucingnya yang setia diatas meja sambil menjilat bulu nya agar tetap berkilau.

"Kau bawa gelandangan dari mana." sambut sang nenek begitu tamu tak diundang Sasuke masuk kedalam kedainya.

"Dua porsi dan sepeti biasa."

"Hutang? Mau sampai kapan kau akan hutang ditempat ku?! Pergilah bekerja. Jangan sampai seperti seorang gelandangan."

Orang itu masuk dengan tergesa mengikuti Sasuke. Ia sangat kesal dengan kata gelandangan dari nenek pemilik kedai yang rasanya mengarah kepadanya.

Apa mungkin karena baju yang ia kenakan tampak seperti gelandangan? Tapi ini bukan miliknya.

"Asal bicara saja." gumamnya terdengar Sasuke yang memimpin jalan.

"Setelah ini kau akan berterimakasih padanya." Sasuke menggeser pintu dilantai dua paling ujung.

Ruangan itu hanya ada futon. Sasuke berhenti diambang pintu. "Tak akan terjadi apa-apa. Aku tak membawa apapun kemari."

"Tetap saja. Ditempat seperti ini.." tangannya menyilang didepan dada. "Aku masih normal—"

"Mati saja." kata Sasuke masuk kedalam menghiraukan ucapan orang itu perlahan menurunkan tangannya dan ikut masuk.

Sasuke membuka jendela di sana membuat angin sejuk masuk. Nenek tadi membawakan dua mangkok sup dan minuman kedalam. Kemudian dia datang kembali membawa kotak obat dan perban.

"Ini yang terkahir. Stok perban disini sudah kau habiskan."

Tak!

Orang itu menoleh ke arah makanan dan menyantapnya. "Wah, ini sangat lezat! Kau tak mau? Akan ku habiskan semuanya kalau begitu." Tangannya mengambil mangkok satunya.

Sasuke melihat sesuatu yang familiar.

Tap..

Tangannya kini dalam cengkraman Sasuke.

"Apa yang kau lak—"

"Dari mana kau dapat bekas luka ini?" dengan nada serius Sasuke bertanya tentang luka bakar di pergelangan tangan sosok didepannya yang begitu familiar.

"Hanya bekas luka, sampai segitunya." Menarik tangannya yang kini terdapat bekas cengkraman Sasuke.

"Hah.. obati sendiri lukamu." Sasuke keluar ruangan dengan tergesa sambil membawa rokok di mulut nya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang