25. Kacau

50 9 2
                                    

Obrolan yang cukup panjang dan sulit telah berlalu sejak kedatangan Hueningkai. Sang ayah akhirnya memberitahu alasan mengapa Bahiyyih ditinggal sendiri selama ini. Dikarenakan urusan pekerjaan, beliau harus keluar kota dan menetap di sana. Bahiyyih juga bilang kalau dia sendiri yang memutuskan untuk tetap di sekolah lamanya dan hidup mandiri. Tapi, siapa sangka hal buruk malah terjadi saat ia jauh dari keluarga.

“Ayah, kakak, maafkan aku ...” Lirih Bahiyyih. Ia masih terbaring di ranjang dengan segala peralatan medis di dalam ruang rawatnya.

“Aku sudah mengurus mereka. Sebentar lagi orang-orang itu akan mendapat pelajaran. Kau fokuslah untuk pemulihan.” Ucap Hueningkai.

“Ayah akan bantu.” Timpal Tuan Huening.

Ceklek

“Selamat malam Tuan Besar, Tuan Muda, dan Nona Huening.”

Seisi ruangan mendadak hening, apalagi Hueningkai dan Bahiyyih yang bingung melihat kedatangan seseorang dengan setelan jas formal berwarna monokrom itu. Berbeda reaksi dari kedua anaknya, Tuan Huening justru menarik senyum.

“Ini pengacara Yoon, dia yang akan membantu proses hukum orang-orang yang telah menyakiti Bahiyyih.” Ia memperkenalkan orang yang masuk tadi sebagai perwakilan hukum mereka untuk membantu rencana balas dendam Hueningkai.

+×+

Di sebuah gang tak jauh dari SMA Perempuan Myungsei, Jihan dan Mina janjian bertemu Helen untuk memberikan handphone milik Go Yo Reum sesuai perjanjian mereka bertiga.

“Kau sungguh tidak akan membuat kami dihukum berat, ‘kan?” Jihan risau. Ia takut Helen akan mengingkari janji.

Helen mengambil handphone dari tangan Jihan lalu melirik gadis itu malas. “Kalian tetap pelaku yang ikut melakukan kekerasan terhadap Bahiyyih. Mungkin hukumannya bisa menjadi lebih ringan karena kalian berada di bawah tekanan Lim Rachel,” balas Helen. “Jadi, sebaiknya tetap diam sampai semuanya diurus.”

Helen hendak pergi, tetapi Mina menahan pergelangan tangannya. “Ah, Helen! Aku percaya padamu. Tolong ...”

“Akan kuusahakan.” Ucap Helen, ia melepaskan pegangan Mina dan langsung berlalu pergi.

Pertemuan ketiganya ternyata diketahui oleh Rachel. Gadis itu memergoki karena tak sengaja lewat daerah sekitar. Segera ia hampiri Jihan dan Mina dengan amarah menggebu-gebu.

“Dasar penghianat! Kalian benar-benar para penjilat! Menjijikkan!” Lim Rachel bertepuk tangan tak menyangka. Jujur saja, meski di wajah ia tersenyum, tapi sebenarnya hatinya sakit. Semua orang terdekatnya telah berkhianat dan menjauh.

“Rachel, ini—akh!”

Belum sempat Jihan menjelaskan, Rachel sudah lebih dahulu mengarahkan tendangan ke arahnya. Membuat yang bersangkutan terdorong dan kesakitan. Tak lama kemudian, ia melakukan hal yang sama kepada Mina.

Bugh

Bugh

“Kalian berdua harus diberi pelajaran.” Kecamnya sembari menjambak rambut Jihan dan Mina.

Rachel menghajar dua gadis malang itu dengan membabi buta. Walau dari Jihan dan Mina sendiri sempat melawan, hanya saja Rachel ternyata bukan lawan yang mudah. Dia memang sulit dikalahkan. Mereka pun dibuat babak belur oleh perempuan itu.

~~~

Mereka anak SMA Gahnam! Berani-beraninya datang kemari!”

Duality : The Revenge [Hueningkai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang