Warning!
Ada dikit spicy scene ya dik adikJanlup voment btw!
Beberapa hari setelah bentrokan antara SMA Taerang dan SMA Gahnam, Hueningkai melaporkan tindak kekerasan sekolah yang diterima adiknya kepada pihak berwenang. Dengan bantuan sang ayah dan pengacara yang disiapkannya, perbuatan Rachel, Jay, serta semua pihak terlibat akhirnya diatasi. Membuat keributan di banyak kalangan, apalagi para orang tua dan khalayak sekitar yang khawatir dengan kondisi anak mereka di sekolah.
Perbuatan mereka tak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang tua mereka yang kebanyakan adalah petinggi-petinggi atau pejabat penting. Sebab karir dan harga diri keluarga berada di ambang kehancuran, wajah mereka di depan publik semakin dipertanyakan.
.
.
.Bahiyyih akhirnya membuka mata kembali setelah perawatan panjang. Ia juga telah diperbolehkan pulang, namun tetap harus kontrol ke rumah sakit setiap bulan. Kondisinya itu disambut baik oleh kedua orang tua mereka meski berstatus sudah bercerai.
+×+
“Bahiyyih akan tinggal di rumah ini. Dia tidak akan sendirian lagi sekarang.”
Hueningkai akhirnya bisa duduk dengan punggung yang lebih santai. Rencananya untuk balas dendam juga berhasil. Di arah pintu masuk, Helen bersandar menatapnya dari kejauhan. Ia ikut senang melihat Hueningkai bisa menghela nafas lega sekarang. Kendatipun, kini saatnya ia dan Anna pergi. Karena Bahiyyih akan pindah bersamanya, Helen dan Anna tidak bisa terus tinggal.
Hueningkai menyadari pandangan Helen yang tak biasa, ia pun menolehkan kepala ke arahnya. “Kenapa kau berdiri di situ? Tidak ingin masuk?” Tanyanya menyadarkan Helen.
“Inikan ruangan pribadimu. Aku tidak bisa masuk sesuka hati.” Helen mengingatkan kembali Hueningkai pada perintahnya saat awal mereka memutuskan bekerja sama.
“Mulai sekarang kau bisa masuk sesukamu.” Katanya membalas. Suaranya pelan dan sedikit melunak. Tak lagi terkesan dingin seperti dulu.
Helen pun tak bisa menahan tawa. Ia berjalan pelan masuk ke dalam ruangan pribadi laki-laki itu. “Sepertinya aku—” Ketika sudah berdiri tepat di hadapan Hueningkai, ia tiba-tiba menarik tangan Helen. Membuat yang diperlakukan begitu terjatuh tepat ke pelukannya. Helen tentu merasa kaget. Apalagi posisi mereka sekarang benar-benar dekat.
Salah satu tangan Hueningkai bergerak perlahan, berusaha menyelipkan rambut sang pacar ke belakang telinganya. Helen lantas terdiam. Kedua mata yang biasanya tampak acuh kini berubah menghangat. Bahkan terasa seperti mengusir hawa dingin yang masuk melalui jendela ruang pribadi Hueningkai yang dibiarkan terbuka.
“Aku ...” Mulutnya berhenti sejenak, seperti ingin berbicara namun tak dilakukan. Di mana semakin lama ia justru semakin mendekat ke pada Helen. Membuat si perempuan dapat merasakan tempo sampai helaan nafasnya yang sedikit memburu.
Lelaki itu tiba-tiba menggeser tangannya menuju ke bibir Helen, mencoba membuka mulutnya menggunakan ibu jari tangan yang seolah sengaja dibiarkan menahan di dalam. “Rasanya aku ingin memelukmu ... Kemudian ...”
Perasaan yang sulit diutarakan, sampai-sampai tidak tahu harus mengungkapkannya bagaimana. Tanpa basa-basi, ia akhirnya meraup bibir itu juga. Walau sempat kaget, Helen kini tak lagi menolak. Tubuhnya bahkan seolah melemas secara otomatis. Di atas pangkuan Hueningkai, ia melingkarkan kedua tangannya ke leher laki-laki itu. Mencoba merasakan setiap lumatan lembut yang diberi, nafas lain yang mengalir di dalam mulutnya, serta lidah mereka yang bergerak saling menemukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duality : The Revenge [Hueningkai]✓
Fanfiction(Ft. JaSuKe Enhypen) Seorang murid pindahan datang mengambil alih beberapa fraksi dan membuat perpecahan di SMA Taerang. TXT Fanfiction/alternative universe, O3 Juli 2023 © 𝗰𝗯𝗴𝘄𝗶𝗳𝗲