Hueningkai coba menyalakan handphone milik Go Yo Reum yang dibawa oleh Helen untuk mencari bukti rekaman pembulian Rachel dan kawan-kawan terhadap sang adik, Bahiyyih. Ketika ditelusuri, ternyata benar video yang dimaksud masih ada. Untung saja Rachel tidak pernah menghapus video tersebut padahal handphone itu sudah lama ada padanya.
Tangan Hueningkai mengepal kuat ketika memutar video pembulian Bahiyyih, seakan ia dapat merasakan semua rasa sakit yang dialami adiknya kala itu, sedangkan para pelaku tertawa kesenangan di atas air mata korban.
Drrttt
Handphone Hueningkai bergetar, tanda sebuah pesan baru saja masuk. Ketika dicek, ternyata itu adalah pesan dari Yoshi yang membawa kabar bahwa murid-murid SMA Taerang sudah siap menghampiri tempat dimana duel legendaris antara dua sekolah akan terlaksana lagi. Setelah mendapat kabar, Hueningkai meletakkan kembali handphone Go Yo Reum ke dalam laci meja di dalam ruang pribadinya, kemudian meraih kunci motor untuk pergi menyusul.
Sebelum benar-benar pergi, Hueningkai sempat berpapasan dengan Helen di dekat pintu keluar rumah. Tentu saja pertemuan itu tak hanya ditanggapi dengan saling menatap satu sama lain. Apalagi kepergian Hueningkai yang tiba-tiba menimbulkan kecurigaan bagi Helen.
Ah, soal hubungan mereka ... Meski agak rumit, namun bisa dibilang sudah berubah(?)
“Mau ke mana?” Tanya Helen usai mendapati Hueningkai yang hendak pergi terburu-buru.
Mendengar suara Helen, Hueningkai lantas menoleh sebentar. “Suatu tempat.”
Helen pun melangkah lebih dekat ke arahnya. “Ya ke mana? Malam-malam begini?”
“Kau tidak perlu tau.” Mendengar jawaban Hueningkai yang seolah mencoba merahasiakannya dari Helen, gadis itu pun menganga tak percaya. Benarkah mereka sudah pacaran? Tapi Hueningkai masih saja bermain rahasia-rahasiaan padanya.
“Kau bercanda?” Tanya Helen tak percaya.
Sedangkan si lawan bicara malah membalas dengan tawa singkat. “Takutnya kau khawatir jika kuberitahu.”
Seketika Helen mendecih. Benarkah laki-laki itu masih ingin bercanda dengannya?
Anna yang baru saja dari dapur, tak sengaja melihat kakaknya dan Hueningkai tampak sedang beradu mulut di dekat pintu. Karena tidak berani mengganggu, ia pun memutuskan untuk mengamati saja dari kejauhan.
“Aku akan segera pulang.” Hueningkai mengusap pipi Helen sebentar. Matanya menatap dengan lekat, seolah mencoba menenangkan. Helen tidak merespon selain mendongak dan membalas tatapan Hueningkai yang membuatnya justru semakin bertanya-tanya.
Melihat reaksi yang berbeda Helen dibandingkan dengan seperti apa mereka sebelumnya, Anna menyadari satu hal baru. Di antara mereka—Hueningkai dan Helen—pasti ada sesuatu. Kakaknya tidak mungkin membiarkan orang sembarangan menyentuhnya begitu. Apalagi mereka tiba-tiba terlihat sangat dekat. Fakta ini sulit ia terima.
“Jangan kemana-mana sampai aku pulang. Ada urusan yang harus kuselesaikan sekarang juga.” Hueningkai mencoba meyakinkan Helen sekali lagi.
Setelah memberikan senyum sekilas, ia pun pergi. Urusan yang mana melibatkan Bahiyyih dan gadisnya memang harus segera dituntaskan. Hueningkai tidak mau Jay mengganggu Helen lagi, oleh karena itu, ia menerima tantangannya. Terlebih ia juga sudah berhasil memanjat posisi di SMA Taerang. Tanpa perlu bersusah payah, pengikut akan selalu datang ke sisinya.
Anna yang masih kaget pun bergegas menuju kamarnya tanpa sepengetahuan Helen. Jika memang benar kakaknya dan Hueningkai punya hubungan khusus, ia tidak akan menghalangi. Namun, tetap saja hal ini agak membuatnya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duality : The Revenge [Hueningkai]✓
Fanfiction(Ft. JaSuKe Enhypen) Seorang murid pindahan datang mengambil alih beberapa fraksi dan membuat perpecahan di SMA Taerang. TXT Fanfiction/alternative universe, O3 Juli 2023 © 𝗰𝗯𝗴𝘄𝗶𝗳𝗲