EPILOG

85 13 5
                                    

Hari kelulusan akhirnya tiba, setelah melewati beberapa bulan menuju ujian akhir. Perayaan di SMA Taerang mungkin akan sedikit berbeda dari sekolah-sekolah lain. Karena perpecahan fraksi yang terjadi, tidak semua murid SMA Taerang menghadiri acara perpisahan yang diadakan untuk murid-murid kelas tiga.

Setelah sedikit pesta kecil-kecilan serta ucapan-ucapan selamat tinggal, Hueningkai memutuskan untuk langsung pergi meninggalkan area sekolah. Melakukan kegiatan seperti ini bukanlah tipenya.

“Huening, kami akan sangat merindukanmu. Huhuhu! Ketua kami!” Hyun Sang, salah satu adik kelas pengikut Hueningkai selama ini terlihat menunjukan ekspresi sedih sembari memeluk yang bersangkutan. Hueningkai tentu merasa geli diperlakukan seperti itu, dia buru-buru melepaskan Hyun Sang yang terkesan sangat menempel padanya.

“Ah ... Aku—juga.” Ucapannya agak terpotong karena melepaskan Hyung Sang ternyata sedikit sulit. Hueningkai tersenyum paksa.

Semua murid di SMA Taerang hanya tahu kepribadiannya yang dingin dan acuh. Mungkin akan sedikit berbeda jika dengan Helen. Yah ... Biasalah. Hanya orang-orang tertentu saja yang tahu.

Di atas rooftop gedung sekolah, tempat favorit Hueningkai dan para pengikutnya, semua orang berpakaian lebih rapi sekarang. Meski beberapa di antara mereka, aura berandalannya tetap belum bisa ditutupi.

“Aku penasaran siapa yang akan jadi top 1 setelah Huening lulus. Menurutmu anak-anak kelas satu dan dua, siapa saja yang mungkin bisa memanjat posisi ini?” Yesung yang sedang asik menghisap permen lolipop rasa strawberry itu akhirnya ikut ke dalam pembicaraan. Membawa topik baru.

“Entahlah. Aku belum melihat ada yang menunjukkan potensi lebih.” Sanha menyahut.

Yoshi hanya menarik senyum mendengar pembicaraan teman-temannya. “Sudah, sudah. Kalian tidak pulang?” Tanyanya.

Brak!

“Ayo, pulang!” Seorang laki-laki yang duduk di atas tembok pembatas rooftop tiba-tiba turun, menyebabkan suara hentakan kaki yang cukup keras dan berhasil mengejutkan beberapa orang di sekitar. Wonho hanya menunjukkan senyum lebar ketika yang lain menatap kaget ke arahnya.

Haisshh, mengejutkanku saja.” Gumam Yesung, sedikit kesal dengan perbuatan Wonho.

“Aku akan segera pulang. Kalian hati-hati di jalan.” Ucap Hueningkai.

“Kau juga.”

“Semuanya hati-hati!”

“Semoga kita semua sukses!”

.
.
.

Hueningkai bersama para pengikutnya akhirnya turun dari rooftop. Upacara pelepasan sekaligus kelulusan siswa kelas tiga sudah berakhir sekitar lima belas menit lalu. Akan tetapi sekolah masih tetap ramai. Apalagi ketika rombongan Hueningkai terlihat berjalan menyusuri gedung sekolah, seluruh mata tertuju ke arahnya.

Mata yang menunjukkan pandangan kagum, penuh ambisi, atau bahkan tatapan tak suka, semuanya bercampur di sana. Di SMA Taerang, para murid selalu berkompetisi. Ketika pemimpin paling kuat akhirnya lulus, itu artinya sedang terjadi kekosongan kekuasaan sekarang. Orang-orang pun akan mencoba meraih posisi itu.

“Bukankah dia dari angkatan tahun lalu?”

YHA! YHA! Aku tahu dia!”

“Siapa mereka?”

“Kau tidak kenal? Mereka pentolan-pentolan The Bruiser, alumni sekolah ini juga. Yang rambutnya dikuncir itu, dia ketuanya, sekaligus orang paling kuat di sekolah ini setahun yang lalu.”

Seluruh orang tampak terkejut dengan kedatangannya. Samar-samar Hueningkai dapat mendengar pembicaraan mereka. Ketika melihat lurus ke depan, dari arah berlawanan datang dua orang laki-laki memasuki area SMA Taerang. Hueningkai tak kenal mereka siapa, sebab wajahnya sangat asing. Sampai ketika dua orang itu berada di hadapannya, mereka semua pun jadi menghentikan langkah.

Seluruh murid yang ada tampak langsung bergerumun. Di sekitar mereka atau menonton dari lantai atas. Pemandangan langka, di mana dua murid terkuat di SMA Taerang yang hanya berbeda generasi bertemu satu sama lain.

Hueningkai dan Beomgyu.

“Wah! Gila! Lihat mereka! Dua orang terkuat dari SMA ini.”

“Bukankah itu Choi Beomgyu? Aku tidak salah lihat, ‘kan?”

“Iya, itu Choi Beomgyu dan Choi Soobin.”

“Mereka mau apa ke mari?”

Ekspresi Hueningkai tampak datar. Pertemuan tak terduga ini, entah kenapa memunculkan perasaan aneh di benaknya. Padahal ia tidak tahu dan tidak kenal dengan Beomgyu. Mereka—Hueningkai dan Beomgyu—berdiri berhadap-hadapan.

“Senang bertemu denganmu, Hueningkai!” Sapa Beomgyu, ia menunjukkan senyum lebarnya tiba-tiba.


































“Senang bertemu denganmu, Hueningkai!” Sapa Beomgyu, ia menunjukkan senyum lebarnya tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ෆ Duality : The Revenge ෆ























Beomgyu sama Soobin balik ke SMA Taerang buat ketemu sama anggota The Bruiser yang kebetulan baru lulus di sana gaess wakaka

Duality : The Revenge [Hueningkai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang